Peran Penting Pernyataan Kapolri dalam Menciptakan Pemilu Damai

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memiliki pandangan tersendiri mengenai pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan. DPP IMM menilai bahwa pernyataan tersebut bertujuan untuk menciptakan Pemilu 2024 yang berjalan dengan damai.

“Sangatlah tepat Kapolri mengungkapkan hal tersebut, mengingat acara tersebut adalah perayaan Natal yang mengutamakan persatuan. Janganlah memfokuskan perbedaan yang ada, namun yang lebih penting adalah adanya pemimpin yang mampu melanjutkan tongkat estafet,” ujar Ketua DPP IMM Abdul Musawir Yahya saat berbincang dengan para wartawan pada Sabtu (13/1/2024).

Abdul menjelaskan bahwa pernyataan tersebut sebenarnya menunjukkan sikap netral Polri. Hal ini karena Polri berusaha menciptakan suasana yang damai di negara ini.

“Komentar-komentar negatif itu hanya dimanfaatkan kelompok yang menganggap Polri tidak netral. Justru itu adalah bentuk kenetralan Polri. Sebagai Kapolri, yang dikedepankan adalah menciptakan suasana damai di negeri ini. Karena kerap terjadi bahwa setiap perbedaan muncul, maka selalu perbedaan itu diarahkan ke ranah konflik yang menciptakan suasana yang tak kondusif di negeri ini,” jelasnya.

Dalam sebuah acara, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menegaskan pentingnya “estafet kepemimpinan” untuk menciptakan pemilu yang damai. Menurut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), pembelahan bangsa yang rawan terjadi pada Pemilu 2024 tidak terlihat dalam sikap Jenderal Sigit dalam acara tersebut yang menunjukkan netralitas Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Apalagi di momentum politik pemilu 2024, pembelahan bangsa kita ini rawan terjadi, maka sebaiknya pemimpin itu pemimpin yang melanjutkan. Tidak ada satu pun arahan untuk menunjuk salah satu paslon, fokus pembicaraan di situ adalah menjaga cooling system, menjaga suasana damai saja sebenarnya, jadi hal begini nggak usah terlalu sensitif,” ujar Kapolri.

READ  NasDem Memuji Bareskrim Polri atas Penangkapan Pria yang Mengancam Menembak Anies

“Pernyataan Kapolri tersebut mengacu pada penciptaan suasana yang kondusif di negara ini,” jelasnya.

Menanggapi pernyataan Kapolri tentang pentingnya ‘estafet kepemimpinan’ dalam menciptakan pemilu yang damai, Ikatan Mahasiswa Muslim (IMM) memberikan penilaian positif. Kapolri diharapkan dapat memainkan perannya dengan baik dalam menjaga stabilitas dan keamanan dalam setiap tahapan pemilu.

Musawir, Ketua IMM, menjelaskan bahwa estafet kepemimpinan yang dimaksud merupakan proses perpindahan kepemimpinan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi generasi penerus untuk belajar, berkembang, dan turut aktif dalam perpolitikan.

Lebih lanjut, Musawir berpendapat bahwa estafet kepemimpinan dapat menghindari konsentrasi kekuasaan yang terlalu lama di satu individu. Dengan adanya pergantian kepemimpinan, dapat memberikan kesegaran ide dan energi baru dalam pembangunan negara.

“Saya mengharapkan bahwa seluruh elemen bangsa turut berupaya dalam menjadikan suasana Pilpres sebagai pesta demokrasi yang damai. Kita punya cita-cita bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara emas pada tahun 2045. Namun, jika kita menyia-nyiakan energi dengan saling menghujat, cita-cita tersebut sulit tercapai. Untuk mencapainya, kita membutuhkan persatuan dan kesatuan yang utuh,” ujar Kapolri.

IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) menyambut baik pernyataan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, terkait ‘estafet kepemimpinan’, yang bertujuan untuk menciptakan pemilu yang damai. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kapolri dalam salah satu acara dialog dengan para mahasiswa di Indonesia.

Penjelasan Polri Mengenai Pernyataan Kapolri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga sistem pendingin.

“Kami perlu sampaikan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri perayaan dan ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

READ  Habib Taufiq Assegaf: Pemenang Pilpres Sebagai Pemersatu Bangsa yang Diidamkan

Trunoyudo mengungkapkan bahwa ‘estafet kepemimpinan’ yang dimaksud adalah kelanjutan dari kepemimpinan Presiden RI pertama, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ke-7, Joko Widodo. Menurutnya, sangat penting untuk melaksanakan program pembangunan yang berkelanjutan di setiap periode kepemimpinan.

“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah kelanjutan dari periode kepemimpinan sejak Presiden pertama Ir Soekarno hingga Presiden ke-7 Ir Joko Widodo dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya. Estafet kepemimpinan juga harus dilanjutkan oleh calon pemimpin baru dan program apapun yang mereka bawakan,” ujar sumber yang tidak disebutkan namanya.

Netralitas institusi Polri dalam Pemilu 2024 dikukuhkan oleh Trunoyudo. Menurutnya, Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas tersebut.

“Kapolri telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwa Polri harus netral sesuai dengan amanah UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ujar Kepala IMM.

Trunoyudo memastikan bahwa Polri berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri berkomitmen dalam menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga tercipta pemilu yang aman dan damai, yang juga bertujuan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.