Perjuangan Heroik Nenek Solati Jual Kerupuk di Usia Hampir Seabad!

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Nenek Solati tetap semangat berjualan kerupuk. Pada usianya yang hampir seabad, Nenek Solati terus melangkah untuk menjual kerupuk.

“Kerupuk… Kerupuk…,” kata Nenek Solati.

Suaranya terdengar lirih saat menawarkan dagangannya. Meski lemah, langkah kaki Nenek Solati terus meniti jalanan demi mengumpulkan uang untuk menyambung hidupnya.

Nenek Solati telah hidup sendirian sejak suaminya meninggal 15 tahun lalu. Dia tidak memiliki siapa pun yang bisa diandalkannya.

Oleh karena itu, saat ini setiap hari nenek menjual kerupuk kulit dengan harga Rp15-20 ribu di sekitar Stasiun Tebet. Sebelumnya, nenek ini juga berjualan kacang, manisan pala, dan kedawung bersama suaminya. Mereka sudah lama tinggal di sebuah kontrakan di daerah Pancoran Barat sejak 10 tahun lalu.

“Sudah nggak bisa bikin apa-apa bikin berat, harga Rp 15 ribu, jual Rp 20 (ribu), yang gede Rp 50 ribu, yang gede itu Rp 50 ribu. Jam 5 (atau) jam 4 pulang, sehabisnya saja. Kalau jam 2 habis, pulang. Jam 3 habis, pulang. Gitu, nggak tentu rezeki Allah yang ngasih ada yang sampai magrib,” jelas Nenek Solati kepada tim berbuatbaik.id.

Dalam sehari, Nenek mampu mendapatkan penghasilan sebesar Rp 100 ribu. Walaupun jumlah tersebut terasa kurang, namun dia tetap tidak mau berutang.

Nenek Solati (Foto: berbuatbaik)

“Nggak pernah ngutang sama orang, takut! Biarin makan pake garam, nggak mau ngutang-ngutang, ngutang takut di akhirat,” ungkap Nenek Solati bijak.

Dalam menjalani aktivitas berjualan di tempat yang ramai, Nenek Solati seringkali dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk dihadangi oleh petugas Satpol PP DKI Jakarta. Namun, dagangan Nenek Solati beruntung tidak diambil oleh petugas dengan alasan iba.

“Sama saya nggak bilang apa-apa, nggak, malah ngomongnya pelan sama saya, halus. Di mana-mana nggak ada kasar-kasar gitu sama saya, (karena saya) sudah tua kali ya ha-ha-ha, nenek-nenek kali,” ceritanya.

READ  Perdebatan Isu Koalisi Anies-Ganjar: Tak Ada Musuh dan Sahabat Abadi

Meskipun seringkali menghadapi banyak kesulitan, Nenek Solati tetap gigih dalam berdagang. Bahkan, dia bertekad untuk terus berusaha selama masih hidup tanpa meminta bantuan orang lain.

“Ya sampai hayat, ha-ha-ha, kalau hayatnya sudah habis ya udah habis, nggak dagang dah umurnya nggak ada. Kalau umurnya masih ada ya masih dagang, biarin deh jatuh-jatuh. Kemarin jatuh di Condet di taman itu, ya Allah untung saja ada yang nolong,” lanjutnya.

Di usia yang hampir mencapai seratus tahun, Nenek Solati tetap berjuang tanpa kenal lelah untuk menjual kerupuk. Dia adalah sosok yang tidak hanya menginspirasi tetangga di sekitarnya, tetapi juga banyak orang yang melihat upayanya.

Salah satu orang yang turut membantu Nenek Solati dalam menghadapi beratnya kehidupan adalah Heny Hastuti, pemilik kontrakan yang sudah mengenal Nenek Solati sejak remaja. Heny tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memberikan bantuan fisik dalam menjalankan usaha kerupuk Nenek Solati.

Keluarga Heny memberikan wasiat khusus kepada Nenek Solati untuk tidak dinaikkan biaya sewa, sehingga ia dapat menempati tempat tinggalnya sampai akhir hayatnya.

Bantuan sering datang juga dari teman-teman pengajian Nenek Solati. Walaupun Nenek berusia senja, namun keinginannya untuk terus mengaji tetap membara.

“Ya enak saja, lapang dada, sambil belajar yang di sini khatam Al-Qur’an, ada yang Yasin 3 kali, ya tenang nggak gelisah nggak ngeluh-ngeluh biar nggak punya apa apa, nggak ngeluh nggak punya kepikiran,” ungkapnya bersyukur.

#sahabatbaik, Nenek Solati memberikan hikmah hidup untuk tidak menyerah dan selalu berpegang pada ketentuan Ilahi.

Bagaimana sebaiknya jika kita ikut membantu Nenek Solati dengan melakukan donasi sekarang juga? Melalui berbuatbaik.id, donasi yang kamu berikan akan teralir dengan sempurna 100%.

READ  Jokowi Mengungkapkan 267 Juta Rakyat Indonesia Menggunakan BPJS: 96 Juta Iurannya Didukung oleh APBN

Setelah melalui perjuangan yang panjang, Nenek Solati, seorang perempuan berusia hampir satu abad, tetap semangat dan tidak pernah lelah menjalankan usahanya sebagai penjual kerupuk. Kendati usianya tak lagi muda, semangat dan ketekunannya dalam menjalankan pekerjaan tersebut masih terpancar dengan jelas.

Nenek Solati telah menjalankan usaha ini sejak puluhan tahun yang lalu. Meskipun kini tubuhnya sudah renta, semangat dan kegigihannya dalam mencari nafkah tidak berkurang sedikitpun. Ia melewati berbagai cobaan dan tantangan dalam menjalankan usaha ini, namun tak pernah mengenal kata menyerah.

Dalam perjalanan hidupnya, Nenek Solati telah melalui berbagai macam perubahan zaman. Dulu, cara menjual kerupuk masih dilakukan secara tradisional, dengan berjalan kaki dan membawa gerobak kecil. Namun, seiring waktunya, ia beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan beralih pada cara penjualan yang lebih modern.

Meskipun begitu, Nenek Solati tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa unik dari kerupuk buatannya. Ia masih secara manual membuat kerupuk dengan resep warisan keluarga, sehingga tetap memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh produsen kerupuk lainnya.

Banyak pelanggan yang setia dengan kerupuk buatan Nenek Solati. Mereka menghargai perjuangan dan keterampilannya dalam membuat kerupuk yang lezat. Selain itu, Nenek Solati juga dikenal sangat ramah dan selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Ia menganggap pelanggannya seperti keluarga sendiri.

Keberhasilan Nenek Solati dalam menjalankan usahanya ini tidak lepas dari dukungan keluarganya. Anak-anak, cucu, dan cicitnya selalu membantu dalam menghias dan mengemas kerupuk, serta membantu dalam hal-hal administrasi. Mereka adalah penerus usaha Nenek Solati dan berjanji akan tetap melanjutkan warisan keluarga ini.

Meski mendapatkan penghasilan yang sederhana, Nenek Solati merasa sangat bahagia dan puas dengan apa yang telah ia capai. Bagi Nenek Solati, menjalankan usaha ini bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga sebagai sarana untuk tetap produktif dan berguna bagi masyarakat sekitar.

READ  Kisah Inspiratif Ibu Penjual Odeng Mendidik Anak Cerebral Palsy

Dengan semangat dan inspirasi dari Nenek Solati, kita dapat belajar banyak tentang arti kehidupan dan semangat pantang menyerah. Semoga kisah perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dan mengembangkan potensi yang dimiliki.