indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Terjadi perkembangan menarik di Stasiun Jakarta Kota. Kini, Stasiun Jakarta Kota telah menyediakan pojok bacaan yang dapat dinikmati secara gratis oleh para penumpangnya.
Pojok bacaan ini merupakan realisasi dari gerakan ‘Baca Buku di KRL’. Di pojok buku ini, pengguna KRL bisa menemukan beragam jenis bacaan, mulai dari novel, komik, buku motivasi, buku anak-anak, hingga buku dengan tema spiritualitas. Terdapat sekitar 100 buku yang telah disiapkan di pojok bacaan tersebut.
Jika Anda masuk melalui Pintu Utara Stasiun Jakarta Kota, ruang baca terletak di sebelah kanan setelah melakukan tap in. Letaknya strategis di tengah stasiun, tepat di sebelah pusat informasi.
Buku-buku yang bisa dipinjam dari sudut baca ini memungkinkan penumpang untuk membawanya ke dalam kereta dan mengembalikannya saat tiba di stasiun tujuan. Salah satu penumpang yang merasakan manfaatnya adalah Hoerudin (41 tahun) yang mengaku senang dengan keberadaan sudut baca ini.
Hoerudin, seorang guru yang tengah mengajak murid-muridnya untuk study tour di sekitar Kota Tua, mengatakan bahwa adanya pojok buku di Stasiun Jakarta Kota membuat murid-muridnya sangat tertarik.
Hoerudin menyatakan, “Oh, untuk sebelumnya kita nggak tau, pas kita dateng ternyata ada yang menarik ya. Kelihatannya cukup bagus. Anak-anak langsung tertarik untuk ke sini datang dengan sendirinya secara spontan,” dalam wawancara dengan wartawan pada Selasa (27/2/2024).
Program sudut buku ini mendapat apresiasi yang baik. Menurut Hoerudin, sudut buku tersebut dapat menjadi alternatif kegiatan selain menggunakan gadget.
“Bahkan sekarang kan anak-anak sekarang lebih senang dengan main handphone. Nah, untuk mengalihkan itu, kita seneng dengan ada bahan bacaan, dan mudah-mudahan bisa ditambah dengan bacaan yang bisa ke anak-anak barangkali ya, jadi ada pengetahuannya, biar anak lebih buka wawasannya gitu,” papar Hoerudin.
Menurutnya, keberadaan pojok bacaan ini diharapkan menjadi salah satu alternatif hiburan dan pengetahuan bagi pengguna KRL yang melintas di Stasiun Jakarta Kota.
Alta (11), murid Hoerudin, juga merasa senang dengan keberadaan pojok bacaan ini. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu memperluas wawasan anak-anak.
Sebelumnya, sekitar dua bulan lalu, diresmikan ‘Pojok Bacaan’ di Stasiun Jakarta Kota.
Iqbal, salah seorang pengguna KRL, mengungkapkan rasa senangnya, “Bagus, memperbanyak ilmu untuk anak-anak yang ada di sini. Udah itu aja sih,”
Alta merasa senang untuk mengeksplor pojok buku ini. Suasana Stasiun Jakarta Kota juga mendukung untuk duduk nyaman membaca buku.
Seorang penumpang KRL lainnya yang bernama Chelsea sangat menghargai keberadaan sudut baca tersebut. Ia menyatakan, “Anak-anak sekolah juga sering naik KRL, jadi ini bagus untuk mereka.”
“Sebenarnya ide ini bagus sekali. Kebanyakan penumpang KRL adalah pelajar, jadi mendirikan pojok bacaan di stasiun Jakarta Kota seperti itu benar-benar bagus,” ungkap Chelsea dengan antusias.
Hingga saat ini, pojok buku hanya tersedia di Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Bogor. Jumlah akan terus ditambah di sejumlah stasiun lain.
Bagi pengguna KRL yang hendak menambah koleksi bacaan tanpa harus membeli buku baru, pojok bacaan di Stasiun Jakarta Kota bisa menjadi pilihan yang menarik. Dengan sistem peminjaman yang mudah, pembaca dapat menjelajahi berbagai judul buku tanpa biaya tambahan.
Pengadaan pojok bacaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya para pengguna KRL yang seringkali memiliki waktu luang saat menunggu kereta datang. Dengan adanya akses mudah kepada beragam buku, diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menikmati manfaat membaca.
Kesimpulan
Pojok bacaan terbaru di Stasiun Jakarta Kota menawarkan alternatif hiburan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi para pengguna KRL, terutama anak-anak dan pelajar. Dengan koleksi buku yang beragam dan sistem peminjaman yang mudah, program ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk menikmati manfaat membaca, serta menjadi alternatif yang positif dalam mengalihkan perhatian dari penggunaan gadget.