indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Pusat oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang mulai ramai pembeli menyambut bulan Ramadan yang semakin dekat. Terlihat toko-toko yang biasanya menjual kurma kebanyakan didatangi pembeli setia.
“Silakan, silakan, silakan, kurmanya. Cobain dulu,” sambut antar pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (6/3/2024).
Rizky, salah satu penjual kurma di Pasar Tanah Abang Blok F mengaku ramainya pembeli sudah dirasakan sejak seminggu terakhir ini. Mereka yang datang umumnya membeli kurma untuk persediaan saat puasa.
“Ramai dari seminggu terakhir ini, yang paling banyak dibeli itu kurma. Lebih ramai lagi itu kalau Sabtu dan Minggu,” kata Rizky.
Kurma yang dibeli tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, namun ada pula yang membeli dalam jumlah besar untuk dijual kembali. Selain itu, ada yang membeli kurma sebagai ‘buah tangan’ untuk acara pengajian.
Menjelang bulan suci Ramadan, suasana di sekitar Pasar Tanah Abang semakin ramai. Pedagang kurma, salah satu makanan khas yang banyak dicari menjelang puasa, mulai kebanjiran pembeli.
“Kebanyakan kalau mau puasa gini sih buat dijual lagi, kita sudah mulai kirim-kirim, ke seluruh Indonesia,” jelas Rizky, salah seorang pedagang kurma.
Pedagang kurma lainnya yang bernama Wahyu, mengungkapkan bahwa permintaan untuk Ramadan mulai meningkat pesat. Jumlah pembeli yang datang ke tokonya dikabarkan melonjak hingga dua kali lipat dari biasanya.
Peningkatan jumlah pembeli terasa signifikan, tidak terkecuali bagi pedagang seperti Wahyu yang berjualan kurma di Tanah Abang. “Saat ini, omzet harian saya bisa mencapai Rp 25 juta,” ungkap Wahyu.
“Peningkatan pesanan lumayan signifikan, sekarang mencapai dua kali lipat dari biasanya. Rata-rata omzet penjualan mencapai Rp 20-25 juta per hari,” ungkap Wahyu dengan senang.
Kesimpulan
Antusiasme pembeli kurma di Pasar Tanah Abang meningkat menjelang bulan Ramadan, terlihat dari ramainya pembeli yang membeli kurma untuk persediaan saat puasa. Pedagang kurma seperti Rizky dan Wahyu mengaku bahwa permintaan kurma meningkat pesat, dengan omzet penjualan harian mencapai Rp 20-25 juta. Suasana di sekitar pasar semakin ramai dengan pedagang kurma mulai kebanjiran pembeli, yang tidak hanya membeli untuk kebutuhan pribadi namun juga untuk dijual kembali atau sebagai ‘buah tangan’ untuk acara pengajian.