Rapor Pendidikan: Meningkatkan Literasi dan Numerasi dengan Kurikulum Merdeka

indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Rapor Pendidikan tahun 2024 telah dirilis sebagai hasil Asesmen Nasional bagi siswa di Indonesia. Dalam pidatonya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud, menyampaikan adanya perbedaan signifikan antara sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013.

Dalam implementasinya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengeluarkan serta menyediakan materi pembelajaran baru dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Buku pelajaran juga diperkaya dengan kegiatan reflektif dan ilustrasi yang menarik.

“Sudah kita perbaiki. Teksnya tidak lagi fontnya kecil-kecil penuh sesak dengan banyak informasi, materinya kita kurangi, banyak gambar yang menarik, banyak aktivitas refleksi,” ujar Anindito dalam Peluncuran Rapor Pendidikan 2024 via Youtube Kemdikbud, Selasa (5/3/2024).

Hampir 3 tahun setelah Kurikulum Merdeka diluncurkan dan diterapkan di beragam sekolah, Kemendikbud menemukan adanya peningkatan dalam kemampuan literasi dan numerasi siswa. Dalam data terbaru, Kemdikbud menghimpun kemampuan literasi dan numerasi dari sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka selama 3 tahun, 2 tahun, 1 tahun, dan yang masih menerapkan Kurikulum 2013.

Data Capaian Literasi

Dalam grafik yang ditampilkan, terlihat bahwa perubahan capaian literasi di SMP yang menerapkan Kurikulum Merdeka selama 3 tahun mencapai nilai 7,15. Diikuti oleh Kurikulum Merdeka selama 2 tahun dengan nilai 5,7 dan selama 1 tahun 4,84. Sementara itu, sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2013 mendapat nilai 2,68.

Kemudian, terkait dengan perkembangan pencapaian literasi di SMA, terlihat bahwa sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka selama 3 tahun mencatatkan nilai 9,7. Disusul oleh sekolah yang mengikuti Kurikulum Merdeka selama 2 tahun dengan nilai 8,21, dan yang menerapkan selama 1 tahun memperoleh nilai 6,08. Sementara itu, sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2013 hanya mencapai nilai 3,15.

READ  Kisah Pemilik Rumah Syuting dan Kontroversi Tukar Pasangan

“Kalau kita bandingkan 4 kelompok sekolah ini terlihat jelas bahwa semakin lama sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka, peningkatan literasi dan numerasinya itu juga semakin tinggi,” jelasnya.

Implementasi Kurikulum Merdeka disambut dengan baik, terutama dalam peningkatan literasi dan numerasi siswa, demikian yang disampaikan oleh Anindito. Beliau menekankan bahwa peningkatan ini tidak hanya berkat Kurikulum Merdeka itu sendiri, tetapi juga berkat peran guru dan kepala sekolah yang sangat berperan dalam kesuksesan ini.

“Bapak dan ibu guru di sekolah harus memahami pentingnya penggunaan kurikulum baru ini. Kepala sekolah juga perlu aktif menggunakan berbagai aspek dalam kurikulum untuk refleksi dan perbaikan dalam proses pembelajaran,” tandasnya.

Ia juga menyoroti bahwa efek intervensi pembelajaran yang memberikan hasil langsung terlihat dalam 2-3 tahun sangat jarang terjadi.

“Sangat jarang kita bisa melihat dampak intervensi itu langsung pada kualitas belajar murid dalam waktu 2 sampai 3 tahun, jarang sekali terjadi,” ujarnya.

Kesimpulan

Rapor Pendidikan tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Data capaian literasi dari sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka selama 3 tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan, menandakan efektivitas dari implementasi kurikulum baru ini. Peran guru dan kepala sekolah juga diakui sebagai faktor penting dalam kesuksesan perbaikan ini, sementara hasil intervensi pembelajaran yang langsung terlihat dalam 2-3 tahun menjadi hal yang jarang terjadi.