Respon PPATK mengenai Isu Tidak Melaporkan Mobil di LHKPN

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberikan respons terhadap isu yang menyebutkan bahwa dia tidak melaporkan koleksi mobil mewahnya dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dalam pernyataannya, Ivan memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Sebuah video yang viral di media sosial menyebutkan adanya sejumlah mobil mewah, seperti Alphard, Audi, dan beberapa mobil lainnya. Dalam video tersebut, mobil-mobil tersebut disebut milik Ivan, tetapi atas nama istri dan nama orang lain.

Video tersebut juga membandingkan data dengan LHKPN milik Ivan. Dalam laporan LHKPN yang kami lihat, Ivan melaporkan kekayaannya pada tahun 2022 sebesar Rp 4.111.000.000 (Rp 4,1 miliar).

Dalam laporannya, Ivan mencatat memiliki tiga mobil, yaitu Mazda CX-9, BMW X7, dan Toyota Alphard. Selain itu, ia juga mencatat kepemilikan tanah di Depok dan Ngawi yang memiliki total nilai Rp 2.680.000.000 (2,68 miliar rupiah).

Namun, Ivan memiliki utang sebesar Rp 2.190.000.000 (2,19 miliar). Selain itu, dia juga memiliki harta bergerak senilai Rp 120.000.000, surat berharga senilai Rp 80.000.000, kas sebesar Rp 221.000.000, dan harta lainnya senilai Rp 775.000.000.

Berikut ini adalah tanggapan yang diberikan oleh Kepala PPATK, Ivan, terkait isu tidak dilaporkannya kepemilikan mobil di LHKPN.

Ivan memberikan tanggapannya terkait video tersebut. Dia tidak menganggap isu tersebut sebagai ancaman serius.

“Ini bukan ancaman, saya yakin niatnya baik bagi siapa saja yang membuatnya. Jika saya dianggap tidak pantas menjadi Kepala PPATK, tentu niatnya adalah untuk membawa PPATK maju ke depan dengan seorang pimpinan yang sesuai harapan,” ujar Ivan kepada kami pada Jumat (12/1).

Ivan juga memberikan tanggapannya terhadap tuduhan penggunaan narkoba yang pernah dialamatkan padanya. Ia yakin bahwa semua isu tersebut memiliki niatan yang positif.

READ  Anies Berjanji Meningkatkan Laporan Harta Kekayaan, Sanksi Demosi bagi Pejabat yang Ingkar Janji

“Saya juga pernah diduga konsumsi narkotika sebelumnya. Tetapi saya pasti mempunyai niat baik. Sebagai ASN, saya tidak boleh terlibat dalam pelanggaran hukum apa pun,” jelasnya.

Kesimpulan

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, memberikan respons terhadap isu yang menyebutkan bahwa dia tidak melaporkan koleksi mobil mewahnya dalam LHKPN. Ivan memberikan penjelasan terhadap video yang viral di media sosial, yang menyebutkan bahwa mobil-mobil tersebut bukan miliknya secara langsung. Dia juga menanggapi tuduhan penggunaan narkoba, menyatakan bahwa semua isu tersebut memiliki niatan yang positif dan sebagai seorang ASN, dia tidak terlibat dalam pelanggaran hukum apa pun.