indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Ribuan sepeda motor yang terparkir milik pegawai pabrik PT Longrich, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, terendam banjir. Imbasnya banyak motor yang mogok.
Para buruh pabrik yang menjadi korban banjir tersebut merasa kesulitan untuk bisa menggunakan kendaraan bermotor mereka. Banjir yang datang tiba-tiba membuat sebagian besar motor rusak dan tidak dapat digunakan.
Dikutip dari sumber yang terpercaya, banjir melanda kawasan Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, pada Rabu (6/3/2024). Lebih dari ribuan sepeda motor milik para buruh pabrik PT Longrich tenggelam akibat banjir tersebut.
Herlina (23) salah satu karyawan pabrik mengaku kaget karena air naik secara tiba-tiba sejak pukul 09.00 WIB. Aktivitas produksi dihentikan.
“Saya kan masuk pagi jam 06.00 WIB air belum ada, eh enggak tahunya tiba-tiba jam 09.00 WIB air masuk ke dalam pabrik,” kata dia kepada detikJabar.
Setelah melihat kondisi parkir yang terendam, Herlina segera mencari tahu apakah motor miliknya masih bisa dioperasikan.
“Dapat kabar itu, saya langsung ke tempat parkir eh enggak tahunya motor udah kerendam air dan mogok,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sidaresmi Firman mengungkapkan banjir terjadi secara mendadak sejak pukul 06.00, Rabu (6/3/2024).
Ia mengungkapkan bahwa banjir tersebut terjadi karena sungai Cisanggarung meluap dan tidak mampu menampung volume air yang besar.
Sebelumnya, terjadi banjir di Kuningan karena luapan sungai Cisanggarung yang tidak mampu menampung air. Situasi tersebut membuat ribuan motor milik buruh pabrik terendam banjir saat diparkir.
Kondisi ini menyebabkan banyak motor mogok akibat terendam air. Para pemilik motor dilanda kekhawatiran atas kerusakan yang mungkin terjadi pada kendaraan mereka.
Bengkel kebanjiran, motor para buruh pabrik terendam air hingga roda yang biasanya kering kini basah terkena dampak banjir yang tak terduga. Banyak dari mereka yang terpaksa membiarkan motor mogok karena terendam air.
Salah satu bengkel motor yang berlokasi di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, seolah mendapatkan durian runtuh imbas dari bencana banjir yang merendam ribuan motor milik karyawan PT Longrich. Seperti yang dirasakan oleh Izul (39) yang banyak menerima perbaikan motor milik karyawan PT Longrich yang mogok akibat terendam banjir.
Biasanya dalam sehari hanya ada 3 sampai 5 motor yang perlu diperbaiki. Namun kali ini, karena banjir, jmlahnya melonjak menjadi 40 hingga 50 motor yang harus diperbaiki.
“Biasanya sehari hanya 3-5 motor yang diparkir di sini, namun hari ini ada 40-50 motor yang harus segera dibereskan,” ujar salah seorang buruh pabrik yang enggan disebutkan identitasnya.
Sementara itu, seorang pemilik motor bernama Uki (24) membagikan pengalamannya, setelah motor miliknya terendam banjir, motor tersebut mengalami masalah dan memerlukan perbaikan.
Sebelumnya, meski kondisi pabrik sudah mulai membaik pasca-banjir Bombay tersebut, namun dampaknya masih terasa. Ribuan motor milik buruh pabrik terendam banjir saat diparkir, banyak di antaranya mengalami mogok. “Tadi kerendem banjir terus motor saya mogok jadi harus diperbaiki buat pulang,” ungkap salah seorang buruh pabrik.
Ia menyebutkan bahwa kejadian ini menyebabkan banyak motor mati total.
Kondisi banjir yang melanda pabrik membuat ribuan motor buruh tertimpa musibah. Bukan hanya terendam air, banyak motor juga mengalami mogok saat diparkir.
“Tadi motor kerendemnya sampe setengahnya, jadi air masuk ke dalam knalpotnya,” ungkap seorang buruh pabrik yang menuturkan nasib malang motor mereka.
Kesimpulan
Ribuan motor milik buruh pabrik PT Longrich terendam banjir di Kabupaten Cirebon, menyebabkan banyak motor mogok. Banjir mendadak membuat sebagian besar motor rusak dan tidak dapat digunakan, mengakibatkan kesulitan bagi para pemilik motor dan buruh pabrik. Bengkel-bengkel pun kebanjiran perbaikan motor yang mencapai puluhan sampai lima puluh unit per hari. Situasi ini menyebabkan kekhawatiran akan kerusakan pada kendaraan serta menimbulkan banyak motor mati total akibat dampak banjir yang tak terduga.