Mengungkap Misteri Mistletoe: Asal Usul dan Makna di Natal

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Perayaan Natal identik dengan pohon cemara atau yang biasa disebut pohon Natal. Selain itu, ada satu jenis tanaman yang bisa digunakan untuk mempercantik dekorasi rumah atau hiasan Natal yaitu mistletoe.

Biasanya, missetu digantungkan di dahan pohon saat perayaan Natal. Tanaman ini dihias sedemikian rupa dengan daun hijau, menjadi dekorasi yang khas pada momen suci tersebut.

Lalu, apa sebenarnya mistletoe itu? Bagaimana sejarah dan maknanya dalam perayaan natal setiap 25 Desember? Mari kita bahas lebih lanjut.

Mengenal Mistletoe, Tanaman Semi Parasit

Dikutip dari situs National Center for Complementary and Integrative Health, Mistletoe termasuk ke dalam tumbuhan parasit seperti benalu yang tumbuh pada beberapa jenis pohon hias, kayu, dan tanaman. Mistletoe hidup dengan menempel pada cabang batang pohon lain.

Mistletoe, tanaman yang kerap diidentikan dengan ciuman di bawahnya saat Natal, sebenarnya memiliki karakteristik yang unik. Tanaman mistletoe ini menjadi penyebab pertumbuhan abnormal yang merusak bentuk cabang dan menurunkan kemampuan reproduksi inangnya. Meskipun tumbuh secara lambat, mistletoe mampu bertahan lama. Bahkan, kematian dari tanaman ini pun ditentukan oleh kematian inangnya.

Mistletoe tumbuh liar di Amerika Utara dan Eropa. Tanaman ini sering dijual untuk dijadikan dekorasi natal. Biji mistletoe sengaja ditanam dan dikembangkan untuk keperluan hiasan natal.

Sejarah Mistletoe dalam Perayaan Natal

Menurut informasi dari situs Britannica, pada pertengahan musim panas di beberapa wilayah Eropa, penemuan mistletoe masih dihubungkan dengan tradisi pembakaran sisa api sacrificial yang dilakukan oleh para pendeta Druid kuno. Mistletoe diyakini memiliki kekuatan magis serta dianggap berkhasiat untuk pengobatan.

READ  5+ Cerita Liburan Sekolah Akhir Tahun yang Seru dan Berkesan

Mistletoe berwarna hijau dan mudah ditemukan setelah inangnya kehilangan daun di akhir musim gugur dan musim dingin. Oleh karena itu, tanaman ini sering digunakan sebagai dekorasi perayaan natal, khususnya di belahan bumi bagian utara.

Tradisi penggunaan mistletoe dalam perayaan natal telah berlangsung selama berabad-abad. Menurut sejarah, tanaman ini dianggap memiliki kekuatan magis dan dihubungkan dengan cinta serta kesuburan.

Sementara itu, dilansir dari laman Nebraska Extension in Lancaster County, penyebutan mistletoe dalam perayaan Natal pertama kali dilakukan oleh Charles Dickens di era Victoria Inggris. Pada masa itu, kebiasaan menggantung mistletoe pada Hari Natal dikaitkan dengan tradisi Norse yang memungkinkan seorang pria untuk mencuri ciuman dari wanita yang tertangkap di bawah mistletoe. Jika wanita tersebut menolak ciuman tersebut, dianggap sebagai pertanda buruk.

Mistletoe sebagai Simbol Cinta

Para Druid Celtic menganggap mistletoe sebagai simbol vitalitas karena daunnya yang selalu berwarna hijau. Mereka percaya bahwa minuman yang dibuat dengan mistletoe dapat memberikan kesuburan dan menjadi penangkal segala racun.

Mereka juga percaya bahwa hal itu dapat mengusir roh jahat. Cabang-cabang mistletoe digantung di ambang pintu pada awal tahun baru untuk melindungi rumah di tahun berikutnya. Cabang mistletoe juga dianggap dapat mengundang cinta, kedamaian, dan niat baik ke dalam rumah.

Pada abad ke-19, Charles Dickens, seorang penulis sastra kenamaan asal Inggris, juga memberikan cerita menarik mengenai makna tanaman mistletoe. Dalam novelnya ‘The Pickwick Papers’ (1836), dia menuliskan bahwa Mistletoe dianggap membawa keberuntungan bagi yang berada di bawahnya.

Semenjak zaman kuno, Mistletoe telah dipercaya memiliki kekuatan magis yang bisa membawa keberuntungan bagi yang merayakannya. Di kalangan bangsa Nordik, Mistletoe dianggap sebagai tanaman suci yang mampu memberikan perlindungan dari roh jahat serta memperlancar rezeki. Seiring berjalannya waktu, penggunaan Mistletoe dalam perayaan Natal pun menjadi tradisi yang tetap dijaga hingga saat ini.

READ  Jokowi: Inspirasi Jokowi untuk Masa Depan Anak-anak Indonesia!

Pernahkah kamu melihat tanaman yang disebut Mistletoe dan bertanya-tanya apa sebenarnya makna di baliknya? Yuk, simak informasi lengkapnya tentang sejarah dan makna Mistletoe dalam perayaan natal!

Mistletoe, atau mistel, merupakan tanaman semak yang sering dikaitkan dengan perayaan Natal di berbagai budaya. Tanaman ini memiliki nilai simbolis dalam tradisi Natal, terutama dalam budaya Barat.

Dalam beberapa budaya, Mistletoe dianggap sebagai tanda cinta dan kasih sayang. Biasanya, pasangan yang berada di bawah Mistletoe diharapkan untuk saling mencium sebagai tanda kesetiaan dan harapan kebahagiaan bersama.

Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani, Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka.

Kesimpulan

Perayaan Natal selalu dihiasi dengan berbagai simbol, termasuk tanaman mistletoe yang memiliki sejarah dan makna yang kaya. Mistletoe, yang tumbuh sebagai tanaman semi parasit, telah menjadi bagian penting dalam tradisi Natal sejak berabad-abad lalu. Dalam budaya Barat, mistletoe dianggap sebagai simbol cinta dan kasih sayang, dengan tradisi mencium di bawahnya sebagai tanda kesetiaan dan harapan kebahagiaan bersama. Seiring dengan perkembangan zaman, tradisi mistletoe dalam perayaan Natal tetap dijaga dan menjadi bagian penting dari merayakan momen suci tersebut.