indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Perdana Menteri India Narendra Modi meresmikan Kuil Rama di Ayodhya, Uttar Pradesh, pada hari Senin (22/01). Kuil ini berdiri di tempat yang dulunya merupakan masjid abad ke-16 yang dirobohkan oleh massa Hindu. Lokasi tersebut menjadi salah satu situs keagamaan yang paling kontroversial di India.
Pada tahun 1992, sekelompok umat Hindu merobohkan Masjid Babri. Mereka mengklaim bahwa masjid tersebut dibangun oleh penjajah Muslim di atas reruntuhan kuil yang didedikasikan untuk Rama, tokoh dalam epos Ramayana yang diyakini sebagai reinkarnasi Dewa Wishnu. Aksi tersebut memicu kerusuhan nasional yang merenggut hampir 2.000 nyawa.
Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas tentang kontroversi pembangunan Kuil Rama di India. Dalam artikel kali ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai sejarah dari kuil ini yang dibangun setelah pembongkaran masjid yang sebelumnya berdiri di tempat tersebut.
Masjid yang Dibongkar
Masjid ini, yang dulunya dikenal dengan nama Masjid Babri, dibangun pada tahun 1528 oleh Mughal Emperor Babur di Ayodhya, sebuah kota suci bagi masyarakat Hindu. Masjid tersebut didirikan di atas lahan yang diyakini sebagai situs kuil Hindu yang sangat suci, yaitu situs kelahiran Rama, salah satu dewa kunci dalam agama Hindu.
Selama berabad-abad, ketegangan antara penganut agama Hindu dan Muslim memanas terkait dengan status masjid tersebut. Konflik tersebut mencapai puncaknya pada 6 Desember 1992 ketika para pendukung Hindu merobohkan masjid tersebut dengan alasan untuk membangun kembali kuil Hindu yang dianggap sebagai tempat kelahiran Rama yang sebenarnya.
Pendapat Santosh Dubey
Santosh Dubey, salah satu pendukung kuil yang didirikan setelah pembongkaran masjid, mengaku tidak menyesal atas keikutsertaannya dalam merobohkan masjid tersebut. Menurutnya, masjid Babri adalah sebuah simbol penindasan terhadap umat Hindu dan pembangunan kembali kuil Rama adalah bentuk pemulihan hak-hak mereka.
Bagi Dubey dan banyak pendukungnya, pembangunan kuil Rama ini merupakan sebuah pencapaian sejarah yang memperkuat identitas Hindu dan mendirikan kuil di tempat yang dianggap suci. Namun, tindakan tersebut juga menuai kontroversi dan ketegangan dengan komunitas Muslim di India.
“Itu adalah tugas agama dan saya ditempatkan di bumi ini untuk menyelesaikan tugas tersebut,” ujar Dubey.
“Tak ada kejahatan atau dosa di dalamnya.”
Dubey, seorang “kar servak” (pekerja keagamaan), adalah salah satu dari puluhan ribu pria Hindu yang merobohkan sebuah masjid megah yang dibangun pada abad ke-16 di kota suci Ayodha, India, pada 6 Desember 1992.
Pada suatu hari yang menjadi momen kelam bagi India, terjadi konflik yang melibatkan situs yang disengketakan. Situs ini terletak di salah satu wilayah dengan konflik agama terbesar di India, di mana ribuan orang tewas dalam kericuhan yang terjadi pada saat itu.
Lebih dari 30 tahun kemudian, di lokasi masjid yang pernah berdiri, kini berdiri sebuah kuil megah yang didedikasikan untuk memuja Dewa Rama. Dewa Rama adalah salah satu dewa yang paling dihormati dalam agama Hindu. Kuil ini diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Upacara peresmian yang diadakan pada Senin (22/01) dianggap sebagai awal dari kampanye tidak resmi Modi untuk terpilih kembali dalam pemilu tahun ini, dengan tujuan mendapatkan simpati dari umat Hindu sebagai mayoritas penduduk India.
Di berbagai penjuru India, jutaan umat Hindu tengah bersemangat menanti peresmian kuil ini sebagai sebuah festival besar. Bahkan, pegawai pemerintah diberikan waktu libur setengah hari untuk merayakan momen bersejarah ini.
Pada tanggal 20 Januari 2024, kuil Rama di Ayodhya, India akan diresmikan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Sebagai bagian dari ritual peresmian, para umat Hindu berkumpul dan berswafoto di dekat patung Perdana Menteri Modi. Kuil Rama ini memiliki sejarah yang panjang dan kontroversial.
Kuil Rama terletak di kota Ayodhya, sebuah kota yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Raja Rama, tokoh penting dalam mitologi Hindu. Namun, selama bertahun-tahun, kuil ini menjadi sumber persengketaan antara umat Hindu dan Muslim.
Pada awalnya, di tempat ini berdiri sebuah masjid yang dikenal dengan nama Masjid Babri. Namun, pada tahun 1992, masjid ini dirobohkan oleh sekelompok umat Hindu yang menganggapnya sebagai situs suci bagi agama mereka.
Setelah peristiwa kontroversial tersebut, muncul perdebatan mengenai pemulihan situs tersebut. Akhirnya, melalui keputusan pengadilan tertinggi India, diperintahkan agar di lokasi tersebut dibangun kembali sebuah kuil Hindu untuk menghormati Raja Rama.
Konstruksi kuil Rama dimulai pada tahun 2020 dan memakan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan. Proses pembangunan ini melibatkan partisipasi dari seluruh masyarakat Hindu di India dan berbagai organisasi keagamaan.
Dengan diresmikannya kuil Rama ini, diharapkan dapat menandai akhir dari kontroversi dan konflik yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Kuil ini juga diharapkan dapat menjadi tempat suci dan penting bagi umat Hindu dalam menjalankan ibadah dan memperkuat identitas keagamaan mereka.
Duduk di rumahnya yang sederhana di sebuah gang sempit di kota, dengan cat dan plester yang terkelupas dari dindingnya, Dubey dengan bangga menyampaikan apa yang telah dicapainya.
“Jika kami tidak melakukan apa yang kami lakukan, maka kuil itu tidak akan pernah dibangun,” katanya.
“Sentimen agama lebih besar dari konstitusi. Saya sangat bahagia sekarang. Saya sudah berjanji saya tak akan memperbaiki rumah saya sampai Dewa Rama mendapatkan rumahnya.”
Bagi umat Islam di India, yang merupakan minoritas terbesar, hari pembukaan Kuil Rama ini justru membangkitkan ketakutan dan meninggalkan kenangan yang menyakitkan.
Sebagai akibat dari dirobohkannya masjid, banyak dari mereka yang memilih mengungsikan anak-anak mereka ke luar kota, karena khawatir akan timbulnya ketegangan ketika jalanan dipenuhi oleh umat Hindu dari berbagai wilayah negara tersebut.
“Kami pernah dikhianati sekali, jadi kami merasa ketakutan,” kata Mohammad Shahid.
“Banyak orang dari luar akan datang ke Ayodhya dan ketika mereka datang maka akan timbul masalah.”
Kuil Rama di India adalah sebuah struktur religius yang memiliki sejarah panjang dan konflik yang tak terhitung jumlahnya. Salah satu episode penting dalam sejarah kuil ini adalah kejadian pembangunan kuil yang menjelang berdirinya kuil saat ini.
Setelah masjid dirobohkan, Kuil Rama dibangun sebagai tanda toleransi beragama di India. Ini merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang menggambarkan pentingnya perdamaian antara agama-agama di negara ini.
Baca juga:
- Sengketa Islam dan Hindu di India, Mahkamah Agung perintahkan perundingan
- India: Ujaran politisi soal Nabi Muhammad memperkeruh hubungan dengan negara-negara Islam
- Masjid abad ke-16 dan kuil Hindu di kompleks yang sama, pengadilan India izinkan petisi disidangkan
- Di balik kebangkitan musik bertema anti-Muslim yang kian populer di India
Tanggal 6 Desember 1992 menjadi momen yang menentukan dalam sejarah India. Hari itu juga menjadi momen penting dalam kebangkitan politik sayap kanan yang kini sedang mengincar masa jabatan tiga periode berturut-turut.
Banyak umat Hindu meyakini bahwa kaisar Muslim, Babur, meruntuhkan kuil yang berdiri di tempat kelahiran Rama dan mendirikan sebuah masjid di atasnya lebih dari 500 tahun yang lalu.
Santosh Dubey dan puluhan orang lain telah menghadapi dakwaan dan menghabiskan waktu di penjara selama bertahun-tahun, namun tak ada seorang pun yang dijatuhi hukuman karena merobohkan masjid tersebut.
Dalam kisah ini, Dubey tidak setuju bahwa apa yang dia lakukan pada waktu itu bisa disebut melanggar hukum.
“Mereka mengatakan bahwa penghancuran masjid bukanlah tindakan Hindu adalah bodoh. Mereka adalah bidah, sayap kiri, ekstremis, dan teroris.”
Sebuah kontroversi terjadi di India ketika sebuah kuil Hindu dibangun setelah pembongkaran sebuah masjid yang disebut Masjid Babri pada tahun 1992. Peristiwa ini telah mengundang perdebatan dan pertentangan di tengah masyarakat.
Para pendukung pembangunan kuil mengklaim bahwa pembongkaran masjid tersebut adalah upaya untuk memulihkan keberadaan kuil Hindu yang diyakini ada di lokasi tersebut sejak berabad-abad yang lalu. Mereka menganggap pembangunan kuil tersebut sebagai kemenangan bagi umat Hindu.
Di sisi lain, banyak pihak yang mengkritik tindakan tersebut. Mereka berpendapat bahwa pembongkaran masjid tersebut melanggar hukum dan tidak menghargai keberagaman agama di India. Beberapa kelompok juga menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk ekstremisme Hindu yang tidak dapat diterima.
Konflik ini terus berlanjut hingga saat ini. Meskipun pemerintah India telah membentuk sebuah lembaga untuk menyelesaikan sengketa tersebut, namun hingga kini belum ada keputusan final mengenai status Kuil Rama dan Masjid Babri.
Peristiwa pembongkaran masjid dan pembangunan kuil ini juga menjadi perhatian internasional. Banyak negara dan organisasi internasional menyatakan keprihatinan mereka terhadap konflik tersebut dan mengingatkan pentingnya menghormati pluralisme agama.
Pertentangan terkait Kuil Rama dan Masjid Babri di India adalah bukti aktual betapa kompleksnya masalah agama dalam konteks politik dan sosial. Perbedaan keyakinan agama seharusnya dihormati dan diselesaikan dengan dialog damai dan menghargai hak asasi manusia.
BBCSantosh Dubey adalah salah satu dari massa umat Hindu yang merobohkan masjid pada 1992
Kuil Rama yang terletak di Ayodhya, India, memiliki sejarah yang panjang dan kontroversial. Kuil ini dibangun pada abad ke-11 dan menjadi salah satu kuil Hindu paling suci di India. Namun, pada tahun 1528, sebuah masjid bernama Masjid Babri didirikan di lokasi kuil ini.
Pertikaian antara komunitas Hindu dan Muslim seputar kuil ini mencapai titik puncak pada tahun 1992, ketika masjid tersebut dirobohkan oleh massa Hindu. Kejadian tersebut memicu kerusuhan dan ketegangan antara kedua komunitas tersebut.
Kuil Rama yang terletak di Ayodhya menggambarkan keberanian umat Hindu dalam membangun kembali tempat ibadah mereka setelah penghancuran masjid. Mereka mengklaim bahwa kuil ini adalah tempat kelahiran Raja Rama, salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu.
Dalam wawancara dengan salah satu narasumber lokal, ia menyatakan, “Kami tidak pergi ke negara lain untuk menghancurkan tempat ibadah mereka, tapi jika mereka menghancurkan tempat ibadah kami, maka sudah sepantasnya kami melakukan hal yang sama terhadap mereka.”
Pembangunan kembali kuil Rama di Ayodhya menjadi simbol penting bagi komunitas Hindu yang ingin memperkuat identitas dan keyakinan agama mereka. Proses pembangunan kuil ini menjadi perhatian nasional di India dan diikuti dengan ketat oleh semua pihak yang terlibat.
Sejak didirikannya masjid tersebut, umat Muslim secara rutin melaksanakan ibadah di tempat tersebut hingga tahun 1949. Pada tahun yang sama, patung Rama dipasang di dalamnya yang diduga dilakukan oleh seorang pendeta Hindu.
Setelah perintah pengadilan untuk menutup gerbang masjid, pada tahun 1986 gerbang tersebut dibuka kembali. Hal ini diyakini oleh banyak orang sebagai upaya Partai Kongres yang berkuasa saat itu untuk merayu mayoritas Hindu.
Getty ImagesKomunitas Muslim melakukan aksi di luar kediaman Perdana Menteri (PM) Rajiv Gandhi terkait situasi Masjid Babri di Ayodhya.
Pada tahun 1990, sebuah partai politik kecil bernama Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) memimpin kampanye massal untuk pembangunan kuil Hindu di tempat tersebut. Pada saat itu, partai ini hanya memiliki beberapa kemenangan dalam pemilihan umum.
Kampanye tersebut kemudian dianggap sebagai salah satu momen penting yang mengubah BJP menjadi raksasa politik yang tak terkalahkan saat ini, yang dipimpin oleh Modi.
Tahun itu, puluhan ribu kar sevak berkumpul di Ayodhya. Saat itu, mereka mulai bergerak menuju lokasi yang disengketakan, namun polisi menembaki mereka, menyebabkan puluhan orang tewas.
Pada tanggal 6 Desember 1992, sebuah peristiwa kontroversial terjadi di India ketika Masjid Babri di Ayodhya secara resmi dibongkar. Ini merupakan momen yang menjadi titik balik dalam sejarah pembangunan Kuil Rama yang baru.
Gambar yang terpasang di atas adalah foto ‘kar sevak’ yang berada di atas Masjid Babri hanya beberapa saat sebelum pembongkaran itu terjadi. Peristiwa ini menjadi pertanda bagi pembangunan Kuil Rama yang direncanakan untuk menggantikan masjid tersebut.
Setelah pembongkaran Masjid Babri, muncul keinginan yang kuat dari umat Hindu untuk membangun kembali Kuil Rama yang diyakini merupakan tempat kelahiran Raja Rama. Kuil ini diyakini sebagai pusat spiritual dan penting bagi komunitas Hindu di India.
Proses pembangunan Kuil Rama ini tidak langsung terjadi setelah pembongkaran, melainkan melalui serangkaian pertikaian hukum dan perdebatan yang panjang. Pada tahun 2019, Mahkamah Agung India memutuskan untuk memberikan izin pembangunan kuil di lokasi Masjid Babri yang sudah diratakan dengan tanah.
Pembangunan kuil ini menjadi perayaan penting bagi umat Hindu di India. Para pengagum dan pengikut Raja Rama beramai-ramai mendukung pembangunan kuil ini sebagai bentuk penghormatan kepada dewa mereka. Meskipun begitu, pembangunan Kuil Rama ini juga menuai kontroversi dan mendapat kritik dari beberapa kelompok yang merasa diabaikan.
Dengan dibangunnya Kuil Rama, India juga berharap dapat menghadirkan perdamaian dan kesatuan di tengah keragaman agama dan keyakinan yang ada. Meskipun kontroversial, pembangunan Kuil Rama ini menjadi cermin perjalanan sejarah India yang penuh dengan konflik, keberagaman, dan pencarian identitas.
“Peluru-peluru itu memicu kemarahan kami,” ungkap Santosh Dubey.
Kuil Rama yang terletak di Ayodhya, India, memiliki sejarah yang panjang dan kontroversial. Bangunan kuil ini dibangun pada abad ke-16 oleh Raja Vira Hangraj, tetapi kemudian dihancurkan pada abad ke-16 oleh Kekaisaran Mughal yang dipimpin oleh Babur. Pada lokasi kuil yang dihancurkan, Babur memerintahkan pembangunan Masjid Babri pada tahun 1528 M.
Pada abad ke-19, gerakan Hindu dimulai untuk membangun kembali Kuil Rama yang telah dihancurkan. Pada tahun 1986, pihak Hindu mengklaim hak atas tempat tersebut dan memulai gerakan besar-besaran untuk pembangunan kembali kuil. Sementara itu, pihak Muslim menyatakan bahwa masjid tersebut harus tetap dipertahankan.
Persoalan tersebut kemudian berlanjut hingga ke meja hijau, dengan pengadilan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan sengketa ini. Pada tanggal 6 Desember 1992, para pendukung Hindu meruntuhkan Masjid Babri secara paksa, yang mengakibatkan kerusuhan di seluruh negeri dan berujung pada korban jiwa yang tidak dapat dihitung.
Setelah peristiwa itu, situasi tetap tegang dan sengketa antara umat Hindu dan Muslim terus berlangsung di pengadilan. Pada tahun 2019, Mahkamah Agung India memutuskan bahwa Kuil Rama dapat dibangun kembali di lokasi yang sama, sementara Masjid Babri akan dipindahkan ke tempat lain sebagai tindakan rekonsiliasi.
Pembangunan Kuil Rama dimulai pada bulan Agustus 2020 dengan upacara pemugaran. Diperkirakan bahwa kuil ini akan menjadi kuil Hindu terbesar di dunia ketika selesai dibangun.
Pada dua tahun setelahnya, kelompok kar sevak kembali berkumpul di Ayodhya.
“Orang-orang yang menjaga bangunan yang disengketakan itu melarikan diri ketika mereka melihat kerumunan besar berjalan ke arah mereka dengan membawa pedang dan palu. Kami telah berlatih semuanya sebelumnya. Kami memanjat kubah dan menurunkannya dalam beberapa jam.”
Dalam potongan artikel ini, Dubey menunjukkan kepada kami sebuah foto hitam putih di halaman surat kabar yang menampilkan sekelompok pria yang mengacungkan senjata dengan tangan terangkat dan senyum lebar di wajah mereka. Ia mengatakan bahwa foto tersebut diambil sebelum adanya pembongkaran masjid.
“Kami sangat gembira, karena kami tahu apa yang akan terjadi pada hari itu,” ujar narasumber sambil menunjuk dirinya dalam foto.
Pada suatu hari, Santosh Dubey menemukan selembar koran lama yang menampilkan foto kuil Rama di India. Di dalam foto tersebut, tergambar jelas bagaimana kuil yang megah tersebut dibangun setelah masjid dirobohkan. Saat menunjuk fotonya, Santosh dengan penuh keyakinan mengungkapkan bahwa dia tidak menyesal dengan kejadian tersebut.
Bagi umat Islam di Ayodhya, itu adalah hari teror.
“Ratusan ribu pria tersebar di Ayodhya. Mereka membawa tongkat, pedang, dan trisula. Rumah kami dikelilingi oleh mereka,” kata Anwari Begum, yang kini berusia 65 tahun.
“Kami melarikan diri dari rumah. Saya berlari bersama bayi saya yang berumur enam bulan dan anak-anak saya yang masih kecil. Suami saya berlari di belakang kami. Ketika saya berbalik, saya melihat dia ditangkap oleh beberapa pria. Kami harus terus berlari menyelamatkan diri.”
Keesokan harinya dia mengetahui suaminya Mohammad Amin telah terbunuh, salah satu dari sedikitnya 17 Muslim yang tewas dalam kekerasan yang terjadi di Ayodhya hari itu.
“Seorang saksi mata memberikan keterangan bahwa dia telah ditangkap, lengan dan kakinya dipotong, dia dimasukkan ke dalam karung dan dibawa pergi. Kami tidak pernah menemukan mayatnya,” ucapnya sambil menangis.
Bagi Anwari Begum, hari itu merupakan hari yang mengerikan yang berakhir dengan kematian suaminya.
Ketika kembali ke rumahnya, dia menemukan rumahnya telah terbakar habis.
Setelah melewati berbagai pengorbanan selama beberapa tahun, akhirnya keluarga tersebut sukses membangun sebuah rumah kecil dengan dua kamar di tempat yang sama.
“Suami saya sebelumnya bertanggung jawab atas keluarga kami. Saat ini, saya ditinggal sendirian dengan enam anak kecil. Meskipun kami menerima bantuan keuangan dari pemerintah, namun hal tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Hidup saya hancur pada saat itu,” ungkapnya.
Dalam saat-saat kekerasan yang melanda India setelah terjadinya pengeboman masjid, hampir 2.000 orang tewas. Lebih dari 900 orang meninggal di ibu kota keuangan India, Mumbai, dan sekitar dua pertiganya adalah Muslim.
Terjadi pembunuhan di beberapa kota lain, termasuk Jaipur, Bhopal, Ahmedabad, dan Hyderabad.
Getty Images”Ratusan ribu pria tersebar di Ayodhya. Mereka membawa tongkat, pedang, dan trisula. Rumah kami dikelilingi oleh mereka,” kata Anwari Begum.
Di Ayodhya, ayah Mohammad Shahid, Mohammad Sabir, juga tewas secara brutal.
“Mereka menghajarnya dan kemudian menyiramnya serta pamanku dengan minyak lalu membakarnya. Kami menemukan jasad mereka,” katanya.
“Negara ini ingin melupakan apa yang terjadi. Namun umat Islam tidak akan pernah bisa melupakannya. Ini adalah hari kelam bagi kami.”
Keluarga tersebut memiliki usaha memasok ukiran kayu ke kuil-kuil di Ayodhya. Bengkel tersebut rata dengan tanah, dan Shahid terpaksa menjadi tukang becak untuk mencari nafkah.
Getty Images
Bagi umat Islam di Ayodhya, hari Masjid Babri dirobohkan adalah hari yang kelam.
Seperti Shahid, Anwari Begum ingin agar putranya Sohrab, yang berusia 30-an, pergi menyelamatkan diri pada hari peresmian kuil yang dibangun dari reruntuhan masjid tersebut.
“Saya tidak takut, tapi saya gugup,” kata Sohrab kepada BBC.
“Disebutkan bahwa 70.000 hingga 100.000 orang akan datang. Suasananya bisa menjadi tegang, itu sebabnya umat Islam berpikir untuk pergi. Tapi saya tidak akan pergi. Saya rasa tidak akan terjadi apa-apa.”
Di Ayodhya, lokasi kuil dipenuhi dengan derek dan alat penggali yang mengirimkan debu ke udara menjelang peresmian. Ribuan pekerja memenuhi area tersebut.
Pembangunan kuil ini membutuhkan biaya sebesar US$217 juta (Rp3,3 triliun), yang didanai melalui sumbangan pribadi, menurut perwakilan kuil. Renovasi kota ini dilakukan oleh pemerintah dan diperkirakan menghabiskan biaya lebih dari US$3 miliar.
Getty Images
Kuil Rama di Ayodhya, India, dibangun setelah penghancuran Masjid Babri pada tahun 1992. Pembangunan kuil ini memakan biaya sekitar US$217 juta (Rp3,3 triliun). Kuil Rama dianggap sebagai salah satu kuil Hindu paling dihormati dan menjadi simbol penting bagi umat Hindu di India.
Di tengah proses pembangunan, ratusan jamaah dengan bangga datang untuk melihat patung dewa mereka yang baru, dan upacara resmi untuk menghormati pembukaan kuil baru telah berlangsung.
Poonam Ohri, 40, mengalirkan air mata kebahagiaan di pipinya.
“Impian kami menjadi kenyataan berkat Modi dan pemerintahan BJP. Saya sangat bahagia.”
Badri Narayan, seorang petani lanjut usia yang sudah melalui perjalanan ratusan mil, mengungkapkan bahwa kebahagiaannya tidak memiliki batas.
“Saat saya berkunjung sebelumnya, patung Dewa Rama berada di tenda darurat. Tendanya basah kuyup karena hujan. Air mata saya mulai berlinang melihat itu,” ujarnya kepada BBC.
Setelah penghancuran Masjid Babri pada tahun 1992, Kuil Rama dibangun di India sebagai gantinya. Pembangunan kuil ini menjadi sorotan karena pemerintahan Narendra Modi mengambil peran penting dalam pembebasan lahan untuk proyek tersebut. Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas mengenai kontroversi dan kerusuhan yang terjadi sebelum pembangunan kuil ini dimulai.
Bagian kali ini akan membahas lebih lanjut tentang pembebasan lahan dan peran yang dimainkan oleh Narendra Modi dalam proses tersebut. Meskipun kontroversi tetap mengelilingi hal ini, banyak pihak yang memandang pembangunan kuil Rama sebagai sebuah langkah penting untuk mengembalikan identitas Hindu di India.
Pada saat itu, banyak lahan yang terbelit dalam masalah hukum dan kepemilikan. Namun, pemerintahan India di bawah kepemimpinan Narendra Modi mengambil langkah tegas untuk memastikan pembebasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan kuil Rama. Tidak hanya melibatkan keputusan politik, pengadaan lahan ini juga melibatkan serangkaian proses hukum yang kompleks.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyelesaikan sengketa lahan, mulai dari negosiasi hingga proses hukum yang cukup panjang. Pemerintahan Modi bekerja sama dengan Dewan Pengelola Hasil Pembangunan Kuil Rama (Shri Ram Janmabhoomi Teerth Kshetra Trust) untuk melaksanakan rencana ini. Tujuannya adalah untuk menyatukan segenap komunitas Hindu dan memperkuat identitas India sebagai bangsa yang beragam tetapi juga memegang teguh warisan agama dan budaya mereka.
Keputusan untuk membangun kuil Rama ini tidak lepas dari peran berbagai kelompok dan organisasi Hindu yang telah lama menjadikan ini sebagai tujuan utama mereka. Bagi mereka, Kuil Rama bukan hanya merupakan bangunan fisik semata, tetapi juga sebuah simbol keberadaan dan kebanggaan Hindu di India. Setelah berbagai perjuangan dan penantian, mereka akhirnya dapat melihat impian mereka menjadi kenyataan.
Sejak pembangunan dimulai, kuil Rama telah menjadi daya tarik bagi jutaan orang, baik dari dalam negeri maupun mancanegara, yang ingin melihat sendiri keindahan dan keagungan bangunan suci ini. Dengan arsitektur megah dan patung-patung Dewa Rama yang memukau, kuil ini menjadi salah satu tempat yang paling penting dan bersejarah di India.
Namun, seperti yang telah kita bahas sebelumnya, kontroversi seputar kuil Rama ini masih ada. Ada pihak yang menganggap pembangunan ini sebagai tindakan provokatif dan tidak menghormati keragaman India. Konflik sering kali muncul antara pendukung pembangunan kuil dan kelompok minoritas lainnya, terutama Muslim, yang merasa tersisihkan dan terancam.
Bagaimanapun, pembangunan kuil Rama tetap menjadi bagian integral dari sejarah India modern. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang hubungan antara agama dan politik di negara demokratis ini. Dalam beberapa tahun terakhir, India telah melihat ketegangan yang meningkat antara kelompok agama yang berbeda, dan pembangunan kuil Rama ini mungkin hanya menjadi salah satu contoh dari fenomena ini.
Artikel ini akan dilanjutkan pada bagian berikutnya, di mana akan dibahas lebih lanjut mengenai dampak pembangunan kuil Rama terhadap masyarakat India dan perjalanan kontroversial yang melekat padanya.
BBC Bagi banyak pemuja Dewa Ram, seperti Poonam Ohri, ini adalah saat yang emosional.
Perdana Menteri Modi telah mengimbau masyarakat untuk tidak datang ke Ayodhya pada tanggal 22 Januari dan menyala kan lampu di rumah mereka. Namun, dia juga mengatakan bahwa semua orang bisa berkunjung mulai hari berikutnya.
Masyarakat Muslim merasa khawatir setelah upacara resmi tersebut dilangsungkan.
“Jika pemerintah menghubungi kami dan memberikan jaminan bahwa tidak akan terjadi apa-apa, hal itu akan mencegah orang untuk pergi, namun sejauh ini mereka belum melakukan hal tersebut,” kata Azam Qadri, seorang pemimpin komunitas Muslim.
Sohrab mengatakan, “Para pemimpin politik seharusnya datang kepada kami dan mengatakan apa yang terjadi pada Anda adalah salah mereka, seharusnya menunjukkan belas kasihan, namun ternyata tidak.”
Perihal kuil baru yang sedang dibuka, dia mengatakan, “Kami merasa senang mereka membangun kuil mereka, tapi kami juga merasa sedih karena kuil itu dibangun setelah menghancurkan sebuah masjid.”
Setelah masjid dirobohkan, India membangun Kuil Rama untuk menghormati dewa legendaris ini. Mohammad Shahid, seorang pengamat, mengungkapkan bahwa keputusan Mahkamah Agung untuk membangun kuil ini telah diterima dengan baik oleh komunitas Muslim di kota tersebut.
Kuil Rama, yang terletak di Ayodhya, Uttar Pradesh, adalah kuil Hindu yang dianggap sebagai lokasi kelahiran Rama, sosok sentral dalam epik Ramayana. Masjid Babri, yang dulunya berdiri di tempat kuil ini, dihancurkan pada tahun 1992, memicu ketegangan antara komunitas Hindu dan Muslim di negara ini.
Keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2019 untuk menyerahkan lahan kepada kelompok Hindu untuk membangun kembali kuil ini telah menjadi titik balik dalam sejarah India. Proses pembangunan kuil tersebut berlangsung selama beberapa tahun, melibatkan partisipasi dari komunitas Hindu yang luas.
Langkah ini diharapkan dapat membawa rekonsiliasi antara komunitas Hindu dan Muslim di India. Meskipun masih ada ketegangan sosial dan politik terkait masjid Babri dan Kuil Rama, keputusan ini memberikan harapan untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama di negara yang majemuk ini.
Mohammad Shahid menyatakan bahwa umat Hindu berhak untuk membangun kuil tersebut setelah mendapatkan izin dari Mahkamah Agung.
“Kami tidak menerima keputusan itu dengan senang hati, tapi apa yang bisa kami lakukan,” ujar narasumber.
Setelah melewati serangkaian proses hukum yang panjang, akhirnya situs yang menjadi sumber perselisihan ini diberikan kepada umat Hindu melalui putusan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung pada tahun 2019. Meskipun demikian, hakim juga menyatakan bahwa tindakan penghancuran masjid tersebut melanggar hukum.
Keputusan tersebut dilakukan berdasarkan bukti arkeologi yang menunjukkan bahwa ciri-ciri fondasi masjid “menunjukkan asal usul agama Hindu”.
Sebuah situs sejarah yang menarik di India adalah Kuil Rama. Kuil ini dibangun setelah masjid yang sebelumnya berdiri di lokasi tersebut dirobohkan.
Dalam catatan sejarah, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa umat Hindu mempercayai dan yakin bahwa situs ini merupakan tempat kelahiran Rama.
Sejarah Kuil Rama di India menjadi kontroversi yang terjadi setelah adanya pembongkaran sebuah masjid. Terdapat klaim bahwa pembangunan masjid dilakukan dengan menghancurkan sebuah kuil yang ada sebelumnya.
Pada saat yang sama, pengadilan juga memerintahkan alah satu lahan terpisah untuk diberikan kepada umat Islam guna membangun sebuah masjid. Lahan tersebut terletak sekitar 15 mil dari Ayodhya, dan saat ini masih berupa tanah kosong yang ditumbuhi tanaman.
Menurut Qadri, jaraknya terlalu jauh. Dia mengatakan, “Jika pemerintah memberikan perhatian yang sama besarnya seperti ketika membangun jalan dan jalan lingkar, yang juga diberikan pada kuil ini, maka pembangunan seharusnya dimulai di sana pula.”
Pada periode sejarah yang kontroversial di India, sebuah kuil yang dikenal sebagai Kuil Rama dibangun setelah sebuah masjid dirobohkan. Keputusan ini memunculkan kontras yang jelas antara lahan yang diberikan kepada komunitas Muslim untuk pembangunan masjid baru dan pendirian kuil ini.
Perdana Menteri Modi beserta partai Bharatiya Janata Party (BJP) diperkirakan akan memenangkan pemilihan umum pada akhir tahun ini setelah peresmian kuil tersebut.
Banyak yang menuduh dia dan partainya melanggar konstitusi, dengan mengubah acara keagamaan menjadi acara yang disponsori negara.
Pada suatu waktu, di India terjadi salah satu peristiwa yang kontroversial dan memiliki dampak sosial yang besar. Masjid Babri, sebuah masjid yang berdiri di Ayodhya, juga dikenal sebagai Masjid Babri, dihancurkan pada tahun 1992 oleh kelompok-kelompok Hindu yang ingin mendirikan kuil untuk dewa Rama di tempat itu.
Penghancuran masjid ini memicu kerusuhan dan konflik antara umat Hindu dan Muslim di India. Peradaban India telah memiliki sejarah panjang konflik antara kedua agama tersebut, dan penghancuran Masjid Babri adalah salah satu momen yang paling kontroversial dalam konflik tersebut.
Setelah penghancuran masjid, banyak pihak yang mendesak pembangunan kembali kuil Hindu di situs tersebut. Setelah beberapa tahun bergulir, pada tahun 2019, Mahkamah Agung India mengizinkan pembangunan kuil Rama di atas reruntuhan Masjid Babri.
Pembangunan Kuil Rama telah menjadi sumber kegembiraan bagi umat Hindu di India. Kuil ini dianggap sebagai tempat suci yang bersejarah dan menjadi simbol penting bagi keyakinan agama mereka. Pembangunannya melibatkan partisipasi aktif dari jutaan umat Hindu di seluruh India.
Namun, upaya pembangunan Kuil Rama juga menuai kontroversi dan kritik. Kelompok-kelompok minoritas di India, terutama umat Muslim, merasa bahwa pembangunan kuil ini adalah pelanggaran terhadap hak-hak mereka dan merupakan bentuk dominasi mayoritas Hindu.
Meski kontroversi ini terus ada, pembangunan Kuil Rama di Ayodhya telah menjadi kenyataan. Tempat suci yang baru ini memiliki arsitektur yang megah dan indah, dan telah menjadi tujuan wisata religius yang populer di India.
“Jika perdana menteri beragama Hindu, mengapa dia tidak mengunjungi pusat agama Hindu terbesar? Apa yang bisa menghentikannya? Dewa Rama adalah perwakilan budaya negara ini,” ujar sang narasumber kepada BBC.
“Budaya mayoritas mendominasi negara, jadi PM yang melakukan pembukaan adalah 100% benar. Bukan berarti kami melakukan diskriminasi atas dasar agama.”
Pada bagian ini, kita akan membahas tentang sejarah Kuil Rama di India yang dibangun setelah dirobohkannya sebuah masjid. Pembahasan ini juga mencakup kehadiran pemimpin BJP, Narendra Modi, pada acara pembukaan tersebut.
Seperti yang kita ketahui, India memiliki sejarah yang kompleks, termasuk hubungan agama yang sensitif antara Hindu dan Muslim. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah India yang mencerminkan ketegangan ini adalah dirobohkannya sebuah masjid di Ayodhya pada tahun yang lalu.
Setelah masjid itu dihancurkan, muncul rencana untuk membangun sebuah kuil Hindu di tempat tersebut. Ini menjadi momen yang sangat penting bagi komunitas Hindu di India. Kuil Rama dianggap sebagai kuil suci dan dipercaya sebagai tempat kelahiran Raja Rama, tokoh penting dalam mitologi Hindu.
Dalam perjalanan bersejarah India, terdapat beberapa gugatan hukum dan protes terkait pembangunan kuil ini. Namun, pada akhirnya, Mahkamah Agung India memberikan keputusan yang memungkinkan pembangunan kuil Rama di sana.
Pada saat pembukaan kuil, pemimpin BJP, Narendra Modi, hadir dalam acara tersebut. Kehadirannya menuai berbagai tanggapan dan pertanyaan dari berbagai pihak. Ada yang mendukung dan menganggapnya sebagai momen bersejarah, sementara ada juga yang skeptis dan mempertanyakan motif di baliknya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa acara pembukaan ini menandai babak baru dalam sejarah India.
Terdapat kontroversi terkait pemindahan berhala ke kuil yang belum selesai dibangun. Beberapa pemimpin agama Hindu menuduh pemerintah memprioritaskan perolehan suara daripada menjaga kesucian ritual Hindu.
“Saya tidak ingin mengomentari apa yang dikatakan oleh para pemimpin agama kami. Tapi tempat untuk pendirian berhala yang disucikan sudah lengkap. Lebih banyak jamaah yang bisa datang dengan mudah sekarang, itu sebabnya kami membukanya,” kata anggota parlemen.
Pada tahun 1992, para pemimpin senior BJP menyatakan penyesalan atas pembongkaran masjid dan mengatakan hal itu seharusnya tidak terjadi. Bagaimana perasaan Lallu Singh tentang hal itu sekarang?
“Saya yakin apa yang terjadi benar,” katanya.
Sebagian besar umat Islam dan Hindu yang dihubungi BBC percaya bahwa dalam jangka panjang tidak akan ada lebih banyak permusuhan di Ayodhya.
Namun, beberapa pihak melihat Ayodhya hanyalah permulaan – perselisihan dan kasus pengadilan sudah berlangsung mengenai masjid-masjid di kota Mathura dan Varanasi, yang banyak disebut dengan nama kuno Kashi.
“Kami harus menunggu selama 450 tahun untuk mendapatkan tempat kelahiran Dewa Rama. Saya berharap Kashi dan Mathura akan segera menjadi milik kami juga,” kata Aakash Jadhav, seorang penganut Hindu berusia 21 tahun.