Operasi Sniper Brigade Al-Qassam Menyerang Pasukan Israel di Gaza, Satu Korban Tewas

indotim.net (Minggu, 25 Februari 2024) – Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya telah menyerang seorang perwira Israel dan mengincar kendaraan angkutan personel lapis baja di wilayah Gaza. Serangan tersebut terjadi pada hari Sabtu yang lalu.

Dilaporkan oleh Anadolu pada Minggu (25/2/2024), kelompok tersebut mengklaim dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa para pejuangnya telah “sukses menembak seorang perwira Zionis dengan senapan Qassam ‘Ghoul’ di wilayah Zaytoun selatan di Kota Gaza”. Meskipun demikian, kelompok tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Al-Qassam membagikan gambar di Telegram yang diberi judul: “57 misi dilakukan oleh penembak jitu Al-Qassam, termasuk 34 dengan senapan ‘Ghoul'”.

Pada tahun 2014, Al-Qassam pertama kali merilis video tentang senapan sniper baru yang diproduksi secara lokal di Jalur Gaza, yang diberi nama Ghoul. Al-Qassam mengaitkan nama senapan tersebut dengan Adnan Al-Ghoul, salah satu pemimpin unit manufakturnya, yang dibunuh oleh Israel pada 22 Oktober 2004, di Kota Gaza.

Dalam komentar pada video yang diposting di situs mereka pada saat itu, kelompok tersebut mengatakan bahwa “senapan sniper baru, yang kami beri nama ‘Ghoul,’ adalah senapan kaliber 14,5 mm dengan jangkauan mematikan hingga 2 km (1,2 mil), dan itu adalah salah satu produk Al-Qassam yang diproduksi secara lokal.”

Brigade Al-Qassam mencatat pada hari Sabtu dalam pernyataan terpisah bahwa para pejuang “menargetkan tank Merkava Israel dan kendaraan pengangkut personel lapis baja Israel dengan alat peledak di lingkungan Zaytoun selatan, menimbulkan korban di antara awak mereka, termasuk satu tewas dan satu terluka.”

Pada hari Sabtu sebelumnya, tentara Israel mengumumkan kematian seorang perwira baru di dalam jajarannya.

READ  Penasaran! Serangan Garda Revolusi Iran Terhadap Markas Mossad di Irak Menghangatkan Hubungan antar Negara

“Petugas Eyal Shominov (24) dari daerah Karmiel, seorang komandan kompi di Batalyon Shaked (424), Brigade Givati, tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara,” kata seorang sumber terpercaya.

Pertempuran tersebut memunculkan kondisi ketegangan di wilayah tersebut, dengan Sniper Brigade Al-Qassam menargetkan militer Israel yang berada di dekat perbatasan.

Tentara Israel tidak mengungkapkan rincian tambahan mengenai pertempuran yang menyebabkan kematian Shominov.

Menurut data yang tercatat di situs militer, sudah ada 577 perwira dan tentara yang tewas sejak kelompok perlawanan yang berbasis di Gaza, yaitu Hamas, melancarkan serangan mendadak pada tanggal 7 Oktober.

Dari jumlah tersebut, 238 orang tewas dalam bentrokan darat yang dimulai di Gaza pada 27 Oktober.

Israel telah melakukan serangan dahsyat ke Jalur Gaza dalam respons terhadap penembakan proyektil oleh kelompok bersenjata Palestina. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 29.600 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran yang meluas serta mengakibatkan kekurangan bahan pokok. Hampir 70.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

Lebih dari 1.200 warga Israel dinyatakan tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Hamas.

Perang Israel di Gaza telah menciptakan situasi krisis kemanusiaan yang memprihatinkan. Sebanyak 85% penduduk Gaza harus mengungsi di tengah keterbatasan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang semakin meruncing. Menyusul kehancuran, sekitar 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah terkikis atau bahkan hancur berantakan, demikian yang disampaikan oleh laporan PBB.

Berdasarkan informasi terbaru dari sumber lokal di Gaza, Brigade Sniper Al-Qassam telah dilaporkan menembaki pos militer Israel di wilayah tersebut. Insiden tragis ini mengakibatkan satu tentara Israel tewas dalam serangan tersebut.

Kesimpulan

Operasi dari Sniper Brigade Al-Qassam terhadap pasukan Israel di Gaza telah menimbulkan satu korban tewas dan satu korban terluka. Dengan penggunaan senapan sniper ‘Ghoul’ yang memiliki jangkauan hingga 2 km, Al-Qassam terus melancarkan serangan terhadap militer Israel di wilayah tersebut. Konflik yang terus berlanjut antara Hamas dan Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius di Gaza, dengan ribuan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur yang meluas.

READ  Lebih dari 23 Ribu Orang di Gaza Meninggal, Wapres Ma'ruf Minta Gencatan Senjata Abadi