indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Badan penjara SNAI, Ekuador, mengumumkan bahwa seluruh staf penjara yang sebelumnya ditahan oleh narapidana di berbagai penjara di Ekuador selama terjadinya peningkatan kekerasan telah dibebaskan pada Sabtu malam. Keputusan ini disambut baik oleh Presiden Ekuador, Daniel Noboa.
Dalam laporan yang dirilis oleh Reuters pada hari Minggu (24/1/2024), diketahui bahwa semua staf penjara yang sebelumnya menjadi sandera di Ekuador telah dibebaskan. Mereka yang disandera terdiri dari 158 penjaga dan 20 staf administrasi dan ditahan sejak Senin lalu di tujuh penjara. Kejadian ini terjadi dalam konteks meningkatnya krisis keamanan yang sedang terjadi di negara Amerika Selatan tersebut.
Presiden Ekuador, Daniel Noboa, melalui akun media sosial X, mengucapkan selamat kepada SNAI, polisi, dan angkatan bersenjata atas keberhasilan pembebasan staf penjara.
Dalam pernyataan SNAI, mereka mengungkapkan bahwa semua staf penjara yang sebelumnya disandera oleh para narapidana telah berhasil dibebaskan. Kejadian ini memicu reaksi yang cukup besar di masyarakat karena keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan menjadi perhatian utama bagi pihak berwenang.
SNNI melaporkan kejadian di beberapa penjara pada Sabtu pagi, termasuk konfrontasi bersenjata dengan narapidana di penjara di provinsi El Oro yang mengakibatkan kematian seorang penjaga.
Ekuador tengah menghadapi krisis keamanan memburuk pada minggu ini. Penyerbuan di sebuah stasiun TV, ledakan misterius di beberapa kota, dan penculikan petugas polisi telah terjadi.
Berdasarkan keterangan pemerintah, kelompok-kelompok bersenjata nampaknya merespon rencana Noboa untuk mengatasi situasi keamanan yang memprihatinkan.
Polisi dan angkatan bersenjata terus melakukan operasi di seluruh negeri. Menurut pemerintah Ekuador, sejak keadaan darurat dimulai pada hari Senin, lebih dari 1.000 orang telah ditangkap.
Situasi di Ekuador kembali tenang setelah semua staf penjara yang sebelumnya disandera oleh para gangster berhasil dibebaskan. Kejadian ini telah membuat resah dan ketegangan di kalangan masyarakat.
Para pejabat Ekuador mengumumkan pada hari Kamis (11/1) bahwa geng kriminal yang saat ini menyandera 178 penjaga dan staf penjara telah dilepaskan. Kejadian ini merupakan puncak ketegangan antara pasukan keamanan dan kejahatan terorganisir di negara itu.
Dilaporkan oleh kantor berita AFP pada Jumat (12/1/2024), otoritas penjara SNAI mengonfirmasi bahwa seluruh staf penjara yang sebelumnya disandera oleh narapidana di Ekuador telah berhasil dibebaskan. Jumlah staf yang dibebaskan ini mengalami peningkatan sebesar 39 orang jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
SNAI juga melaporkan terjadinya kerusuhan di beberapa lembaga pemasyarakatan, di mana para narapidana menyerang dengan menembaki personel angkatan bersenjata Ekuador yang bertugas di penjara tersebut.
Kesimpulan
Seluruh staf penjara yang sebelumnya ditahan oleh narapidana di berbagai penjara di Ekuador selama terjadinya peningkatan kekerasan telah dibebaskan. Keputusan ini disambut baik oleh Presiden Ekuador, Daniel Noboa. Dilaporkan bahwa kejadian ini memicu reaksi yang cukup besar di masyarakat dan menjadi perhatian utama pihak berwenang. Meskipun Ekuador tengah menghadapi krisis keamanan, situasi kembali tenang setelah pembebasan staf penjara. Operasi keamanan terus dilakukan oleh polisi dan angkatan bersenjata serta pemerintah Ekuador telah melakukan tindakan penangkapan terhadap lebih dari 1.000 orang sejak keadaan darurat dimulai. Kejadian ini juga merupakan puncak ketegangan antara pasukan keamanan dan kejahatan terorganisir di negara tersebut.