indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Sebanyak 22 penambang tewas di sebuah lokasi tambang di Tanzania utara. Mereka tewas akibat tanah longsor.
Dalam laporan yang dirilis oleh AFP pada Senin (15/1), kecelakaan yang mengakibatkan kematian 22 penambang terjadi di distrik Bariadi di wilayah Simuyu, sekitar 500 kilometer di utara ibu kota Dodoma. Para penambang tersebut tertimbun di bawah timbunan puing yang berat akibat tanah longsor.
“Saat kami menutup operasi penyelamatan, jumlah korban tewas tetap 22 orang, semuanya laki-laki,” ujar penjabat komandan pasukan pemadam kebakaran dan penyelamatan di wilayah tersebut, Faustine Mtitu, kepada wartawan.
“Kami yakin tidak ada lagi jenazah yang terjebak di reruntuhan,” kata sumber tersebut seraya menambahkan bahwa prosedur keselamatan di tambang tersebut tidak diikuti.
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengungkapkan “kesedihan yang luar biasa” atas kecelakaan tersebut. Ia juga menyampaikan penghormatan kepada para korban yang telah kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini.
“Orang-orang Tanzania ini adalah penambang kecil di wilayah tersebut, yang berusaha mencari nafkah untuk diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan berkontribusi terhadap pembangunan negara kita,” kata narasumber dalam sebuah percakapan.
Kesimpulan
Sebanyak 22 penambang tewas dalam tragedi tanah longsor di sebuah tambang di Tanzania utara. Kecelakaan ini terjadi di distrik Bariadi di wilayah Simuyu dan menimpa penambang yang tertimbun di bawah timbunan puing. Meskipun prosedur keselamatan di tambang tersebut tidak diikuti, kesedihan yang luar biasa dirasakan oleh Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan, yang juga mengungkapkan penghormatan kepada korban yang telah kehilangan nyawa mereka dalam tragedi ini. Para penambang tersebut adalah pekerja kecil yang mencari nafkah dan berkontribusi terhadap pembangunan negara mereka.