Trump Memenangkan Kaukus Capres Partai Republik di Iowa: Harapan dan Tantangan

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Donald Trump berhasil memenangkan kaukus Partai Republik di negara bagian Iowa, Amerika Serikat (AS). Kemenangannya tersebut membuat mantan presiden AS ini merasa “pengalaman luar biasa”.

Donald Trump memenangkan kaukus Capres Partai Republik di Iowa yang digelar pada Senin (15/1) waktu setempat. Hal ini berdasarkan laporan dari Associated Press yang dilansir oleh NPR pada Selasa (16/1/2024).

Hasil penghitungan kaukus di Iowa, menurut proyeksi Associated Press dengan 99 persen suara dihitung, menunjukkan bahwa Trump unggul dengan memperoleh 51 persen suara.

“Ini adalah pengalaman yang luar biasa,” ujar Trump dalam pernyataannya pada Senin (15/1) malam waktu setempat.

Dalam kaukus Capres Partai Republik di Iowa, Donald Trump telah meraih kemenangan dengan perolehan suara tertinggi. Dua penantangnya, yaitu Gubernur Florida Ron DeSantis menduduki posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 21,2 persen, sedangkan mantan Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley menempati posisi ketiga dengan perolehan suara sebesar 19,1 persen.

Pada kaukus Capres Partai Republik di Iowa, pengusaha AS Vivek Ramaswamy yang berada di posisi keempat dengan hanya 7,7 persen suara mengumumkan pengunduran diri dari pencapresan Partai Republik dan beralih mendukung Trump.

Trump, dalam pernyataannya, juga memberikan ucapan selamat kepada para penantangnya dengan menyebut mereka “telah melakukan pekerjaan yang luar biasa”.

Setelah berlangsungnya kaukus Partai Republik di Iowa, Donald Trump keluar sebagai pemenang. Hasil ini memperkuat posisinya dalam perjalanan menuju pencalonan dari partai tersebut dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang.

Trump berhasil mengumpulkan dukungan dari sejumlah elektorat di Iowa, dengan mengungguli para kandidat lainnya. Ini adalah langkah awal yang penting bagi Trump dalam meraih pencalonan presiden dari partainya.

READ  Maruarar Sirait Kunjungi Kantor DPP PDIP, Apa Kabar Terkini?

Para pengamat politik memperkirakan hasil ini akan memberikan keuntungan besar bagi Trump dalam perburuannya untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut dari partai dan pemilih. Kemenangan ini tidak hanya memberikan momentum bagi kampanye Trump, tetapi juga menunjukkan pemilih di Iowa masih memberikan dukungan kuat kepadanya.

Trump sendiri menyampaikan pidato kemenangan yang antusias kepada para pendukungnya. Dia berjanji akan terus melanjutkan perjuangannya untuk memperbaiki Amerika Serikat dan membawa perubahan positif bagi rakyatnya.

Saksikan juga ‘Ketika Trump Menghina Biden dengan Mengatakan ‘Si Bungkuk ber-IQ Rendah’ Menjelang Pilpres AS 2024′:

Lebih lanjut, Trump mengucapkan terima kasih kepada para pemilih kaukus Iowa yang telah memberikannya kemenangan yang pasti. Dia juga berterima kasih kepada tim dan para pendukungnya yang tetap memberikan suara meskipun ada angin kutub yang membuat suhu membekukan di negara bagian tersebut.

Trump berhasil memenangkan kaukus Iowa untuk kedua kalinya. Pada tahun 2020 lalu, dia juga keluar sebagai pemenang dalam kaukus Iowa. Namun, pada tahun 2016 dia gagal melawan Senator Ted Cruz.

Dalam pernyataannya, Trump juga menekankan bahwa meskipun penantangnya telah menghabiskan banyak uang dan waktu di Iowa, mereka tidak mampu memenangkan kaukus tersebut. “Mendapatkan daya tarik tidak pernah mudah. Anda perlu kontroversi untuk mendapatkan daya tarik,” ucapnya.

Apa Itu Kaukus dalam Pencalonan Presiden AS?

Berdasarkan laporan CBS News, kaukus merupakan bagian dari proses pencalonan presiden dalam partai politik di Amerika Serikat. Kaukus pada dasarnya akan mengalokasikan delegasi berdasarkan persentase suara yang diterima oleh calon presiden dari masing-masing partai.

Selain Partai Republik, Partai Demokrat juga akan menyelenggarakan kaukus terpisah untuk calon presiden mereka di berbagai negara bagian Amerika Serikat. Pelaksanaan kaukus ini akan diadakan oleh partai di setiap negara bagian, seperti yang dilakukan oleh Partai Republik di negara bagian Iowa ini.

READ  TikTok Dapat Dilarang di Amerika, Apa yang Terjadi?

Seorang bakal calon presiden akan membutuhkan dukungan dari delegate saat konvensi partai nasional berlangsung. Pada saat ini, kandidat yang berhasil meraih jumlah delegate terbanyak akan menjadi calon presiden resmi dari partai tersebut.

Kaukus pada dasarnya adalah rapat politik yang berbeda dengan pemilihan pendahuluan atau primary yang merupakan bagian dari pemilu dan dilaksanakan oleh pemerintah negara bagian.

Kaukus Iowa memperoleh perhatian besar karena merupakan kontes pertama dalam pencalonan presiden Partai Republik di Amerika Serikat. Dengan kemenangannya dalam kaukus di Iowa, Trump telah mengumpulkan 20 delegasi sampai saat ini, sedangkan DeSantis memiliki 8 delegasi dan Haley memiliki 7 delegasi, menurut Associated Press.

Menurut CBS News, untuk memenangkan pencalonan presiden dari Partai Republik, seorang kandidat harus meraup 1.215 delegate.

Hanya terdapat 40 delegate yang dipertaruhkan dalam kaukus di Iowa. Jumlah ini terbilang sedikit karena secara total ada 2.400 delegate yang akan diperebutkan oleh setiap calon presiden dari Partai Republik.

Hasil pemilihan kaukus di Iowa menunjukkan bahwa Donald Trump memenangkan kemenangan yang signifikan sebagai calon presiden dari Partai Republik. Setelah pemungutan suara ini, para delegate Iowa akan terikat secara proporsional dengan hasil kaukus. Ini berarti Trump akan mendapatkan dukungan yang kuat dari negara bagian ini saat Konvensi Nasional Partai Republik digelar nantinya.