indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Gibran, Habiburokhman menanggapi pencabutan izin acara ‘Desak Anies’ di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Yogyakarta. Habiburokhman meminta pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk tidak menggunakan fasilitas TNI tersebut dengan cara yang arogan.
“Pasangan Calon (Paslon) AMIN jangan arogan dan memaksa menggunakan Museum Diponegoro yang jelas-jelas merupakan fasilitas TNI. Jangan hanya karena memiliki status sebagai paslon pilpres, maka konstitusi diabaikan bahkan ditabrak. Apalagi setelah itu diikuti dengan narasi yang menyatakan menjadi korban ketidakadilan,” ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2024).
Habiburokhman menjelaskan tindakan penggunaan fasilitas TNI untuk kampanye adalah pelanggaran konstitusi. Habiburokhman secara tajam mengkritik anggapan bahwa pencabutan izin tersebut merupakan bentuk ketidaknetralan TNI.
“Konstitusi kita pasal 30 ayat 4, dan UU no.34 tahun 2004 juga sudah mengatur tentang bahwa TNI harus netral tidak boleh berpolitik praktis. Ini yang ingin ditabrak,” jelasnya.
“Kemudian saat TNI menerapkan aturan, mereka kemudian diposisikan sebagai pihak yang tidak netral dan dituduh menzalimi pasangan calon tertentu. Ini adalah strategi politik yang tidak pantas,” ungkap Habiburokhman dengan tegas.
Namun Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini percaya bahwa masyarakat sudah cerdas dan mampu menilai hal tersebut. “Harus diingat bahwa masyarakat sudah cerdas, mereka tidak mudah tertipu oleh politisi yang berpura-pura menjadi korban, namun kenyataannya menggunakan segala cara. Ini juga bukan kejadian yang pertama kalinya,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Tim Kampanye Nasional (TKN) Anies-Muhaimin (AMIN) menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini.
Berdasarkan informasi yang dibagikan kembali oleh Anies Baswedan melalui akun pribadinya, kegiatan ‘Desak Anies’ yang sebelumnya berlokasi di Museum Diponegoro Sasana Wiratama harus dipindahkan. Tim dari AMIN telah meminta maaf atas hal ini.
Kesimpulan
Gibran, Habiburokhman menyarankan pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk tidak menggunakan fasilitas TNI secara arogan di Museum Diponegoro. Habiburokhman menjelaskan bahwa penggunaan fasilitas TNI untuk kampanye merupakan pelanggaran konstitusi dan mengecam anggapan bahwa pencabutan izin acara tersebut adalah tindakan tidak netral dari TNI. Dia percaya bahwa masyarakat sudah cerdas untuk menyadari politisi yang berpura-pura menjadi korban namun menggunakan segala cara. Tim Kampanye Nasional (TKN) Anies-Muhaimin (AMIN) menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini dan meminta maaf atas kejadian ini.