indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Muhammad Herindra, telah menyatakan rencananya untuk meningkatkan pengadaan drone bagi TNI. Tujuannya adalah agar Indonesia ke depan mampu memproduksi drone sendiri.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pengadaan drone telah menjadi fokus perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga dibahas dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI pada Rabu (28/2/2024) kemarin. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya bagi TNI-Polri untuk lebih proaktif dalam mengikuti perkembangan teknologi, termasuk dalam penggunaan drone.
“Pasti (akan meningkatkan pengadaan drone), pasti. Itu menjadi perhatian Pak Presiden kemarin. Kita akan mencari sumber drone yang berkualitas di pasaran. Ke depannya, kita harus membuat sendiri. Karena, sekali lagi, untuk memperkuat pertahanan negara, kita harus juga memperkuat industri pertahanan dalam negeri,” kata Herindra kepada wartawan di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (29/2/2024).
Menurut Herindra, kekuatan pertahanan udara Indonesia saat ini sudah cukup lengkap. Namun, dia menyatakan bahwa keberadaan drone merupakan indikasi kemajuan teknologi pertahanan yang akan memperkuat TNI.
“Saya pikir di udara semua sudah, semua sudah tergabung lah. Kita kan sudah secara komprehensif, holistik, integral. Kekuatan macam-macam ya, ada kekuatan mulai dari radarnya, pesawat tempurnya, kemudian juga kemarin drone. Drone ini adalah satu revolusi dalam bidang pertahanan, dalam dunia perang. Itu menjadi juga titik perhatian kita untuk mengadakan drone,” ujar Herindra.
“Kami yakin bahwa ke depan angkatan udara kita akan semakin kuat dan kami harapkan udara juga siap menyiapkan SDM-nya dan apa yang sudah menjadi kebijakan Kementerian Pertahanan dapat langsung terlaksana di tingkat bawah,” ujar sang narasumber.
Dia juga menyatakan bahwa peningkatan kekuatan TNI AU merupakan salah satu prioritasnya. Telah dilakukan pembicaraan dengan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk meningkatkan kemampuan TNI AU.
“Saya pikir bagus, tinggal nanti kita menyempurnakan lah. Bahkan tadi Pak KSAU sudah ada ide-ide yang mungkin belum akan saya sampaikan di sini, nanti tanyakan Pak KSAU,” pungkasnya.
Seperti yang disampaikan dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI sebelumnya, Presiden Jokowi menekankan tentang pentingnya penerapan teknologi dalam konteks pertahanan. Beliau meminta agar TNI-Polri terus memperbarui diri sesuai dengan perkembangan teknologi global guna memastikan keamanan negara.
“Pemanfaatan teknologi dalam perang konvensional, perang cyber akan semakin meningkat. Oleh sebab itu, TNI, Polri, harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, pesawat tempur perlu, iya, tank perlu, iya, tapi hati-hati juga dengan drone,” kata Jokowi saat sambutan di Rapim TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Jokowi menekankan bahwa penggunaan drone saat ini semakin canggih. Sebagai contoh, ia merujuk pada peristiwa penembakan Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Presiden Jokowi mengingat kejadian pada Januari 2020 di mana penggunaan drone mengejutkan dirinya karena ketepatan dan keakuratannya dalam melacak target yang diinginkan. Pada saat itu, Mayjen Soleimani, Komandan Quds dari Pengawal Besar Revolusi Iran, tewas ditembak oleh drone yang dilengkapi teknologi face recognition. Kejadian tersebut terjadi di wilayah Irak, namun dikendalikan dari markas Amerika Serikat di Qatar,” ucap Jokowi.
“Ini hal-hal yang harus kita ikuti, kita amati, bagaimana perkembangan teknologi bisa mengubah dari perang konvensional ke perang yang bisa dikendalikan dari jarak jauh,” ucapnya.
Kesimpulan
Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, menyatakan rencananya untuk meningkatkan pengadaan drone bagi TNI guna memproduksi drone sendiri. Presiden Jokowi memberikan perhatian pada pentingnya TNI-Polri untuk proaktif dalam mengikuti perkembangan teknologi, termasuk dalam penggunaan drone, sebagai bentuk penguatan pertahanan negara. Pemanfaatan drone diharapkan dapat meningkatkan kekuatan TNI AU, sesuai dengan arahan Presiden tentang pentingnya penerapan teknologi dalam konteks pertahanan, sebagai langkah untuk memastikan keamanan negara.