Warga Teriak ‘Omon-omon’ Saat Mahfud Singgung Demokrasi Curang di Pasuruan

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md menghadiri Halaqoh kebangsaan di PP Darut Tauhid Canga’an Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. Saat Mahfud sedang berbicara mengenai demokrasi curang, ada hadirin yang berteriak ‘omon-omon’.

Pada awalnya, Mahfud menyampaikan cara memilih pemimpin. Ia meminta masyarakat untuk melihat riwayat hidup dari calon pemimpin tersebut.

“Lihat riwayat hidupnya. Apakah benar bahwa dia akan ‘membangun ekonomi kerakyatan dengan kehidupan sederhana’? Apakah Anda bisa percaya bahwa orang tersebut menjalani kehidupan sederhana padahal harganya jam tangannya Rp 70 juta, bajunya Rp 36 juta, celananya Rp 13 juta, dan kaos dalamnya Rp 6 juta? Sulit dipercaya dia bisa memberikan contoh hidup sederhana,” ujar Mahfud di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).

Mahfud menyampaikan bahwa jika ada calon pemimpin yang mengajak hidup sederhana namun sikapnya tidak sederhana, maka itu adalah kebohongan. Selanjutnya, Mahfud menyentuh pemimpin yang berjanji akan menjunjung tinggi demokrasi, tetapi pada kenyataannya demokrasi tersebut curang.

“Bagaimana mengajak hidup sederhana jika Anda sendiri tidak hidup sederhana? Itu bohong. Jika ada, saya akan menegakkan hukum. Tapi sejauh ini, Anda tidak pernah menegakkan hukum, bahkan melanggar hukum. Anda mengaku ‘saya menegakkan demokrasi’ tapi demokrasinya curang, tidak bisa,” ucap Mahfud.

Seorang hadirin tiba-tiba berteriak ‘omon-omon’ ketika Mahfud sedang berbicara. Mahfud pun menghentikan pembicaraannya dan bertanya apa yang dimaksud dengan teriakan tersebut.

“Omon-omon,” teriak hadirin.

“Apa? Ubur-ubur? Oh, omon-omon katanya,” kata Mahfud sambil tertawa.

Kesimpulan

Warga teriak ‘omon-omon’ saat Mahfud Md menyampaikan pidato mengenai demokrasi curang di Pasuruan, Jawa Timur. Dalam pidatonya, Mahfud Md menyoroti pentingnya riwayat hidup calon pemimpin dan mengkritik pemimpin yang mengaku hidup sederhana namun memperlihatkan gaya hidup mewah. Ia juga menegaskan bahwa pemimpin yang janji menjunjung tinggi demokrasi namun melakukan praktik curang, akan ditindak secara hukum. Teriakan ‘omon-omon’ dari salah seorang hadirin membuat Mahfud menghentikan pidatonya, namun ia dengan santai menyahutinya.

READ  Gibran Mengunjungi Warakas, Ngopi seraya Membagi Susu-Buku