Exploring Kebangsaan: Memahami, Mewujudkan, Menguatkan

indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Dalam suatu negara, pengetahuan tentang kebangsaan tidak dapat dipisahkan dari aspek kehidupan budayanya yang tercermin dalam pola kehidupan ekonomi, sosial, dan politik.

Wawasan kebangsaan memiliki peran penting dalam menyadarkan seluruh masyarakat bangsa akan arti hidup bersama yang didasarkan pada prinsip persamaan status dan hak.

Dalam konteks ini, wawasan kebangsaan berperan sebagai faktor pengikat kehidupan bersama dalam satu bangsa.

Arti Wawasan Kebangsaan

Menurut penjelasan dalam buku “Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka NKRI” karya Bambang Utomo dan Salhefni, wawasan kebangsaan didefinisikan sebagai cara pandang individu atau kelompok terhadap eksistensinya yang terkait dengan nilai-nilai dan semangat kebangsaan (nasionalisme) dalam suatu negara.

Cara memahami keberadaan diri mereka di dalam konteks kebangsaan mengindikasikan kemampuan individu untuk merasa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari struktur sosial negara yang mereka tempati. Hal ini mendasari pentingnya memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang wawasan kebangsaan.

Dalam artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai konsep wawasan kebangsaan yang mencakup aspek moral dan intelektual.

Sebagaimana dikemukakan dalam modul Materi, Struktur, Konsep, dan Keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan yang diterbitkan Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, penting untuk memahami bahwa wawasan kebangsaan merupakan landasan utama dalam membentuk karakter dan identitas bangsa.

– Aspek Moral

Pada aspek moral, wawasan kebangsaan mengharuskan adanya kesepakatan internal atau komitmen pada individu maupun masyarakat. Mereka bertarung untuk menjaga eksistensi bangsa dan meningkatkan kualitas bangsa.

– Aspek Intelektual

Wawasan kebangsaan membutuhkan pemahaman tentang tantangan atau potensi masalah yang dihadapi oleh bangsa. Dengan demikian, bangsa dapat menjalankan aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.

READ  Mahfud: Pengancam Tembak Anies Ditangkap, Ini Bagus

Wawasan Kebangsaan Indonesia

Konsep wawasan kebangsaan Indonesia lahir ketika Sumpah Pemuda diumumkan pada tanggal 28 Oktober 1928 sebagai tekad untuk memperjuangkan keberadaan bangsa Indonesia. Dinyatakan bahwa Indonesia adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Pada prinsipnya, wawasan semacam ini tidak memandang perbedaan latar belakang agama, keturunan, warna kulit, atau suku.

Sehingga, wawasan kebangsaan Indonesia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Indonesia mempunyai 4 pilar kebangsaan yang menjadi landasan utama, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Unsur penting dalam wawasan kebangsaan meliputi:

  • Rasa kebangsaan: perasaan semua komponen bangsa atas kondisi bangsa dalam perjalanan menuju rakyat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Paham kebangsaan: makna tentang bangsa dan cara mewujudkan masa depannya.
  • Semangat kebangsaan: perpaduan dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan yang terlihat dari kualitas dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi suatu ancaman.

Tujuan Wawasan Kebangsaan

Tujuan dari wawasan kebangsaan yaitu untuk memberikan pemahaman individu atau kelompok mengenai bangsanya dan mengaplikasikan nilai-nilai di dalamnya.

Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan

Nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan memiliki enam dimensi manusia yang mendasar dalam persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami nilai-nilai wawasan kebangsaan yang menjadi landasan utama dalam membangun identitas suatu bangsa.

  1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan YME.
  2. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang merdeka, bebas, dan bersatu.
  3. Cinta tanah air dan bangsa.
  4. Kedaulatan rakyat (demokrasi).
  5. Kesetiakawanan sosial.
  6. Cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Contoh Wawasan Kebangsaan

  • Mau bersikap rasional dan dinamis dalam berpikir serta berpandangan sebagai seorang intelektual.
  • Memanfaatkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi dalam kepentingan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • Ikut aktif dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama, suku, atau budaya dalam bermasyarakat.
  • Mendukung segala upaya yang dilakukan dalam mewujudkan suatu keadilan sosial dalam bermasyarakat.
READ  Airlangga Sebut Khofifah Dukung Prabowo-Gibran: Penyerang Komplit di Jatim

Kesimpulannya, wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia yang berdasarkan asas Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam konteks kebangsaan, penting untuk memahami bahwa keanekaragaman bukanlah sebuah ancaman, melainkan sebuah kekayaan. Kekayaan yang harus dijaga dan dikelola dengan bijak agar tidak menjadi pemicu perpecahan yang mengancam persatuan bangsa.

Menyoroti wawasan kebangsaan, tak terlepas dari esensi pentingnya bagi identitas bangsa Indonesia.