Tabrakan yang Mengejutkan! Bu Guru di Jakbar Tak Sengaja Menabrak 3 Siswanya

indotim.net (Jumat, 19 Januari 2024) – Bu Guru SMPN di Jakarta Barat (Jakbar) tidak sengaja menabrak 3 siswa saat memundurkan mobilnya. Salah satu siswa menjalani operasi akibat kecelakaan tersebut.

Insiden ini terjadi pada Kamis (11/1/2024) pekan lalu di SMPN 88 Jakarta Barat. Berikut fakta-faktanya:

1. Kronologi Kejadian

Peristiwa ini dimulai ketika seorang guru yang dikenal dengan inisial B sedang memundurkan mobilnya yang terparkir di halaman sekolah. Saat sedang memundurkan mobil, kendaraan milik B tiba-tiba menabrak tiga siswi kelas 1 SMP.

“Itu kan hari Kamis pulang sekolah, kondisi hujan, anak-anak ada yang pulang ada yang berteduh di teras pos satpam. Terus ada guru bernama Bu B yang membawa mobil ingin pulang, keluar dari sekolah dengan cara mundur, kondisi hujan membuat anak itu tidak terlihat. Saat mundur, bukan disengaja, tidak ada pengetahuan mengenai adanya anak. Akhirnya mobilnya menabraki anak tersebut. Secara otomatis mobil terjepit di tembok teras,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, saat dihubungi pada hari Jumat (19/1/2024).

Setelah kejadian, Bu Guru B beserta beberapa rekan guru lainnya segera memberikan pertolongan dan mengantar ketiga siswa yang terluka ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Siswa pertama dengan inisial AD mengalami memar pada tubuhnya. Sedangkan dua siswa lainnya, yaitu IK dan A, mengalami sakit perut sehingga langsung dibawa ke rumah sakit.

“Orang tuanya datang, yang namanya AD yang memar nggak apa-apa tuh, ayok pak sama bu guru di sekolah bawa ke RS. Tapi si ortu AD bilang udah ini cuman memar aja, nanti saya urut di rumah. Satu anak clear. Kemudian anak kedua IK sama A sakit perutnya, di bawalah ke RS Sampai di RS diperiksa,” jelasnya.

READ  KemenPPPA Galang Solusi Kasus Bullying di Sekolah Internasional

Keduanya sudah dilakukan CT scan dan menjalani perawatan di rumah sakit. Akhirnya, IK diperbolehkan pulang dan mulai menjalani rawat jalan sejak Senin (15/1) lalu.

2. Seorang Siswa Dioperasi

Sementara itu, siswa A harus menjalani operasi karena mengalami pendarahan pada kantung kemihnya. Purwosusilo mengatakan bahwa saat ini A telah menjalani operasi dan dirawat di unit perawatan intensif (HCU).

Seorang Bu Guru di Jakarta Barat tidak sengaja menabrak tiga siswanya saat sedang mengendarai mobil. Kejadian ini menyebabkan seorang siswa bernama A mengalami pendarahan pada kantung kemihnya dan harus menjalani operasi.

“Untuk A harus dioperasi karena kantung kemihnya mengalami pendarahan, dilakukan tindakan operasi. Sampai sekarang udah membaik masih di RS,” ujarnya.

3. Disdik DKI: Guru Bertanggung Jawab

Purwosusilo mengungkapkan bahwa guru B sangat terpukul atas kejadian ini. Beliau memastikan bahwa guru B akan bertanggung jawab dalam membiayai dan mendampingi keluarga siswa yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

“Bagaimana kepedulian guru dan sekolah? Guru dan sekolah yang mengantar ke RS, menemani keluarga secara bergantian sampai sekarang ini,” jelasnya.

“Bu B sangat terpukul, dia adalah ibu dari siswa-siswanya, dia merasakan rasa sakit karena kejadian yang saya sebabkan. Bu B sangat berkomitmen untuk mendampingi, menemani, mendukung, dan membantu sehubungan dengan biaya. Meskipun ada bantuan BJPS, orang tuanya menunggu dan bahkan meninggalkan pekerjaan mereka untuk mengurus transportasi dan biaya-biaya lainnya,” ujarnya.

Purwosusilo juga meminta agar B beserta pihak sekolah terus memantau pemulihan ketiga siswa sampai mereka bisa menjalani pembelajaran di sekolah secara normal. Ia juga menugaskan petugas Dinas Pendidikan untuk menjenguk para siswa dan keluarganya.

“Saya sampaikan fasilitasi anak ketika sampai sekolah, anak kondisi lagi sakit. Iya Pak, kami sudah siapkan kalau gabisa naik tangga, di lantai bawah. Untuk belajar guru-guru juga komitmen. Guru terus bergantian membesuk. Jadi ndak ada istilah guru enggak peduli,” imbuhnya.

READ  Imbauan PBNU dan Muhammadiyah Terkait Awal Ramadan

4. Dinas Pendidikan DKI Jakarta Panggil Bu Guru B

Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta kemudian memanggil Bu Guru B setelah terjadi kecelakaan di mana mobilnya menabrak tiga siswa yang sedang berteduh di pos satpam sekolah. Melalui pemanggilan ini, Disdik DKI memastikan bahwa guru tersebut bertanggung jawab terhadap ketiga siswanya.

“Jadi, saya sudah memanggil kepala sekolahnya, wakil kepala sekolahnya, dan gurunya. Saya menyatakan komitmen kami untuk terus mendampingi, menemani, dan membantu karena ini merupakan wujud pertanggungjawaban dan rasa bersalah,” ujar Purwosusilo.

Purwosusilo menegaskan bahwa Bu Guru terpukul atas insiden yang menimpa para siswanya. Ia juga mengaku bahwa tidak ada niatan untuk melakukan kesengajaan dalam peristiwa tersebut.

Purwosusilo juga meminta agar ke depan tidak ada lagi guru yang memarkirkan mobil di sekolah yang lokasinya sempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

“Saya tanya ‘ibu sengaja enggak’? ‘Boro-boro sengaja pak, saya menyesal, pokoknya menyesalnya luar biasa’. Namanya lokasi sekolah sempit, jangan ada parkir di dalam sekolah. Saya bilang gitu. Biar anak-anak leluasa,” jelasnya.

5. Bu Guru B Dibina oleh Disdik

Purwosusilo menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta memberikan pembinaan kepada Bu Guru B tersebut. Disdik DKI juga mengimbau kepada para guru untuk tidak memarkir kendaraan di dalam area sekolah.

“Namanya kecelakaan, disanksi apa? Sanksi disiplin juga tidak ada. Artinya hanya pembinaan saja. Saya sudah memanggilnya untuk memberikan peringatan agar lebih berhati-hati ke depan,” kata Purwosusilo.

“Namanya lokasi sekolah sempit, jangan ada parkir di dalam sekolah. Saya bilang begitu. Supaya anak-anak bebas. Yang terpenting adalah membimbing mereka, memberikan peringatan,” ungkapnya.