indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Sosok polisi wanita (polwan) yang satu ini begitu dicintai masyarakat Desa Durian, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar). Dia adalah Briptu Annisa Chindila Primita Sari, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Durian.
Briptu Annisa dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap lansia dan masyarakat di perbatasan. Ia merupakan kandidat Hoegeng Corner 2023 yang terkenal karena dedikasinya yang tinggi.
Diakui oleh banyak orang, Briptu Annisa sangat berperan dalam membantu warga di desanya. Berkat kerja kerasnya, ia diusulkan kembali oleh warga desa untuk menerima penghargaan Hoegeng Awards 2024.
Salah satu yang membagikan kisah Briptu Annisa adalah Kepala Desa (Kades) Durian, Marsudi, pada Rabu (21/2/2024). Menurut Marsudi, Briptu Annisa merupakan sosok polisi yang sangat aktif dalam menjaga keamanan di desa tersebut.
Kapanpun dibutuhkan, kata dia, Briptu Annisa selalu siap. Apabila mendapat undangan kegiatan, tak sekalipun dia tak menghadirinya.
Keseriusan Briptu Annisa dalam menjalankan tugasnya membuat warga di sekitar merasa terbantu. Seiring berjalannya waktu, kini ia telah menjadi sosok yang diandalkan, terutama dalam menangani masalah-masalah kecil sehari-hari.
Sebelumnya, Asep mengungkapkan, “Jadi kalau kami ini rajin berkeliling selalu mengecek, kami kalau ke pos bertugas memberikan pelayanan yang maksimal. Terus yang kedua memang beliau senang sekali memberikan bantuan kepada lansia, anak-anak, pokoknya beliau sering mengadakan bantuan seperti itu. Karena beliau laporkan kepada saya,” ujar dia.
Marsudi mengenal sosok Briptu Annisa sejak dilantik sebagai Kades. Ia bersyukur bisa bekerjasama dengan Briptu Annisa, seorang Bhabinkamtimbas yang aktif dalam menjaga keamanan desa tersebut.
Selain menjaga keamanan, Briptu Annisa juga kerap memberi bantuan kepada warga, khususnya lansia yang membutuhkan.
Sebagaimana disebutkan Briptu Annisa, kebutuhan pokok lansia di daerah perbatasan tidak hanya sebatas beras, juga mencakup susu, minyak, dan sarden. Dia berkomitmen untuk memberikan perhatian dan pelayanan yang terbaik kepada warga yang membutuhkan.
Marsudi tak mengetahui secara pasti jumlah lansia yang kerap mendapatkan bantuan dari Briptu Annisa. Namun, menurutnya, setiap RT di desa biasanya menerima bantuan tersebut.
“Kadang-kadang (lansia) yang nggak punya anak, yang hidup numpang, nah itu yang sering dibantu,” ungkapnya.
Serupa dengannya, warga desa juga disebut senang dengan sosok Briptu Annisa. Marsudi menyebut hal tersebut tak lepas dari aktifnya Briptu Annisa dalam kegiatan dan menjaga keamanan desa.
Pendekatan akrab yang diusung oleh Briptu Annisa terhadap warganya membuatnya mampu merangkul serta membantu berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali lansia. Dengan kesabaran dan ketulusan, ia selalu siap memberikan bantuan serta memberikan keceriaan bagi mereka.
Ketika ada pertikaian antar warga, sosok Briptu Annisa selalu hadir sebagai penengah yang bijaksana. Dengan kehadirannya, berbagai masalah di desa bisa terselesaikan dengan baik dan damai.
“Kalau di warga, beliau ramah. Kalau menyelesaikan masalah, kami datangi, enaklah,” jelasnya.
Marsudi tak tahu persis sejak kapan Briptu Annisa kerap memberi bantuan kepada lansia di desanya. Namun, dia mengenal sosok Briptu Annisa memang suka berbagi.
Bahkan, kata Marsudi, bantuan yang diberikan oleh Briptu Annisa tidak hanya sebatas materi, melainkan juga dalam memberikan perhatian dan kehangatan kepada para lansia. Hal ini membuat Briptu Annisa menjadi sosok yang dicintai oleh banyak warga desa.
“Kalau saya perhatikan dari apa yang ada kegiatan yang menyangkut masyarakat, kadang-kadang beliau memberikan sumbangan, kadang-kadang doorprize,” ucapnya.
Briptu Annisa terus berusaha hadir untuk melayani masyarakat, termasuk para lansia dan warga di perbatasan. Keberadaannya menjadi sosok yang memperhatikan kebutuhan sekitarnya.
Turun tangan hingga menangani masalah hewan, Briptu Annisa sungguh luar biasa dalam perannya sebagai Bhabin di wilayah perbatasan.
Salah seorang warga desa setempat yang bernama Abdul Gafar juga turut memberikan kesaksiannya tentang sosok Briptu Annisa. Gafar menggambarkan Briptu Annisa sebagai sosok yang sangat proaktif dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Selain itu, Briptu Annisa juga dikenal sebagai anggota Bhabin yang selalu peduli terhadap para lansia di sekitar wilayah perbatasan. Ia sering memberikan bantuan sembako kepada warga yang membutuhkan, tindakan kecil inilah yang membuatnya begitu dicintai oleh masyarakat setempat.
“Selama dia menjabat sebagai Bhabinkamtibmas, Briptu Annisa selalu proaktif. Ia terus mengatasi berbagai masalah yang dihadapi lansia, serta memberikan bantuan seperti sembako kepada mereka,” kata salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya.
Berbagai permasalahan di desa, kata Gafar, telah ditangani oleh Briptu Annisa, termasuk masalah antara warga desa dengan hewan.
Setelah para pemilik hewan di desa berkumpul, mereka berdiskusi dan mencari solusi bersama untuk mencegah masalah serupa terulang di masa depan.
“Jadi kebetulan saya di desa itu ikut mengamati juga. Bukan hanya itu saja yang ditangani, apapun masalah di desa, masalah keamanan terutama seperti hewan ganggu keamanan masyarakat. Biasanya ada anjing orang lewat sampai dikejar,” jelasnya.
Briptu Annisa, anggota Bhabinmas (Bhabinkamtibmas) di sebuah desa perbatasan, bukan hanya menjalankan tugas rutin patroli keamanan. Ia juga peduli dengan warga di desa tersebut, termasuk lansia yang membutuhkan perhatian ekstra.
Ketika berbicara tentang dedikasi dalam pekerjaannya, Briptu Annisa menjadi sosok yang patut diacungi jempol. Semangatnya yang tak pernah pudar sejak awal menjadi Bhabinkamtibmas hingga saat ini telah menginspirasi banyak orang, termasuk di wilayah perbatasan.
Mengenai kepedulian terhadap lansia di desanya, menurut pengakuan Gafar, Briptu Annisa sudah melakukan hal tersebut sejak ia pertama kali menjabat sebagai Bhabinkamtibmas. Bahkan, Briptu Annisa sendiri pernah turut serta dalam beberapa program terkait hal ini.
Di Desa Durian, Briptu Annisa merasa bahwa banyak lansia yang kurang mampu membutuhkan perhatian lebih.
Untuk pembiayaan kegiatan sosialnya, Briptu Annisa seringkali menggunakan uang pribadinya. Terkadang, ia juga mendapatkan dukungan dana dari Polres atau Polsek setempat.
Ada sekitar 20 lansia yang kerap menerima bantuan dari Briptu Annisa, atau akrab dipanggil Bu Bhabin. Gafar menyebutkan bahwa paling tidak sekali sebulan, mereka mendapatkan bantuan tersebut.
“Yang dibagi itu yang tidak pernah bekerja, paling tidak sekali sebulan itu ada yang dibagikan,” tutupnya.
Menjadi Bhabinkamtibmas, Briptu Annisa selalu siap membantu warga, terutama kalangan lansia di wilayah perbatasan. Keberadaannya menjadi angin segar bagi masyarakat setempat.
Beberapa waktu lalu, Brigadir Annisa berbagi cerita dengan kami mengenai pengalamannya saat bertugas sebagai Bhabinkamtibmas. Dia menjelaskan bahwa telah 5 tahun lamanya dia menjabat sebagai Bhabinkamtibas.
Annisa menyampaikan bahwa konflik antarsuku dan antar ras rentan terjadi di daerah binaannya. Terdapat tiga suku yang mendiami desa binaan Annisa, yaitu Tionghoa, Melayu, dan Dayak.
“Minggu lalu menyelesaikan permasalahan tentang hewan peliharaan, perbedaan pendapat antara masyarakat. Karena kan banyak Melayu tapi juga ada Chinese-nya, jadi bagaimana kami selaku aparat keamanan memberikan rasa aman, tentram, serta tidak, supaya tidak terjadi konflik di antara suku ini,” ujar Annisa, Kamis (12/10/2023).
Dia kerap menyambangi warga untuk mendengarkan keluhan-keluhan mereka dengan penuh perhatian, sambil juga menyebarkan nomor ponsel pribadinya agar warga bisa lebih mudah menghubunginya untuk mengadu.
“Lalu juga membuat grup di desa itu, dan saya selalu rutin menanyakan bapak-bapak, ibu-ibu, apakah ada permasalahan yang terjadi, baik itu tentang keamanan, mohon maaf tentang pribadi, silakan sampaikan ke saya. Insyaallah saya akan bantu, baik itu karena tidak semua yang dilaporkan ke polisi itu akan terjadi tindak pidana, kita akan selesaikan secara baik-baik,” imbuh Annisa.
Annisa kemudian menceritakan salah satu pengalaman menariknya ketika menyelesaikan masalah warga di perbatasan. Waktu itu, ada lampu jalan yang tumbang.
“Jadi seperti kemarin ada permasalahan lampu jalan tumbang, jadi ditakutkan korsleting, ngadunya bukan ke PLN tapi ke saya,” kata Annisa.
Setelah itu, Annisa segera menelepon pihak PLN untuk mengatasi permasalahan lampu yang mati di wilayah itu. Dengan respons yang cepat, akhirnya masalah lampu mati berhasil terselesaikan dalam waktu singkat.
“Jadi langsung telepon PLN. Mohon izin bisa bantu seperti itu, PLN datang dan alhamdulillah bisa teratasi dalam waktu 10 menit saja itu kejadian malam sekitar jam 8 malam,” tutur Annisa.
Lebih jauh, Annisa menjelaskan tentang program ‘berbagi kasih’ yang sedang ia jalankan. Program tersebut berfokus untuk memberikan bantuan kepada para lansia di desa yang menjadi tanggung jawabnya.
“Jadi program saya bernama berbagi kasih. Awalnya saya memberikan nama sedekah lansia. Namun mungkin lebih baik lagi jika saya mengganti namanya menjadi berbagi kasih dengan lansia,” ujar Annisa.
Dia menyampaikan bahwa banyak lansia di desa yang dia bina tinggal sendirian. Selain itu, anak-anak mereka juga tidak mampu secara finansial.
“Jadi Alhamdulillah saya yang rawat walaupun meskipun kami tinggal berbeda tapi saya rutin memberikan barang-barang sembako seperti itu, memberikan imbauan kepada tetangga untuk selalu memperhatikan nenek ini,” imbuh Annisa.
Briptu Annisa, atau akrab disapa Bu Bhabin, adalah sosok polisi perempuan yang peduli dengan warga lansia dan menjadikan pelayanan masyarakat sebagai prioritasnya. Berdinas di pos polisi perbatasan, Annisa tak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungannya.
Atas dedikasinya, Annisa meraih penghargaan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam peringatan Hari Polwan ke-75. Ia merasa sangat gembira dengan capaian tersebut.
“Senengnya luar biasa, mungkin suatu pencapaian yang paling besar bagi saya selama menjadi Bhabinkamtibmas,” kata Annisa.