Jasa Marga Meraup Laba Besar dari Infrastruktur Jalan Tol

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 6,8 triliun pada tahun 2023. Perusahaan ini juga mencatat laba inti atau core profit sebesar Rp 2,6 triliun, mengalami peningkatan 196,7% dari core profit tahun sebelumnya.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun, yang sebagian besar didukung oleh langkah pembelian kembali unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada sejumlah entitas.

Pada bulan Juli 2023, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) berhasil mengakuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ). Akuisisi ini melibatkan beberapa entitas, termasuk PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK).

Selain RDPT MIET, pada Oktober 2022 lalu, Jasa Marga juga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Kedua aksi korporasi tersebut mempengaruhi kinerja Perseroan secara year-on-year (YoY).

Menurut Lisye, laba inti Perseroan sepanjang Tahun 2023 mencapai Rp 2,7 triliun, naik 196,7% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi tertentu, Perseroan mampu meningkatkan kinerja dan keuangan dibanding tahun sebelumnya.

Seiring dengan itu, menurut Lisye, kinerja positif perusahaan juga tercermin dari capaian pendapatan usaha sebesar Rp 15,6 Triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 12,9%. Capaian ini merupakan hasil dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp 14,0 Triliun yang meningkat 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya, serta kontribusi kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp 1,6 Triliun yang mengalami kenaikan sebesar 20,9% dari tahun sebelumnya.

READ  Pemotor Tewas di Bandung Akibat Terjerat Kabel Menjuntai

Di samping itu, realisasi EBITDA Perseroan juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 9,9 triliun. Angka tersebut naik sebesar 14,2% dari tahun sebelumnya, dengan EBITDA Margin yang mencapai level 63,7%. Peningkatan ini didorong oleh pengoperasian ruas jalan tol baru yang berhasil meningkatkan konektivitas antara jalan tol dalam Jasa Marga Group. Hal ini memberikan dampak positif terhadap kenaikan volume lalu lintas Perseroan.

“Hal ini juga diimbangi dan dioptimalkan dengan kemampuan Perseroan dalam mengendalikan pertumbuhan beban operasional dan menjaga efisiensi bebanusaha,” ujarnya.

Selain itu, langkah strategis dalam manajemen sumber daya manusia juga turut berperan dalam pencapaian laba yang mengesankan ini. Dengan meningkatkan kinerja karyawan, Perseroan mampu memberikan kontribusi maksimal untuk pertumbuhan perusahaan.

Lanjut ke Halaman Selanjutnya. Klik Sekarang

Selama tahun 2023, Jasa Marga juga mencatat peningkatan jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol milik Jasa Marga Group. Realisasi LHR di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan setiap hari, mengalami kenaikan sebesar 5,3% dibandingkan dengan LHR tahun sebelumnya.

“Perusahaan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Jumlah laba tersebut termasuk pendapatan dari pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Ruas Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 Km mulai 22 Desember 2023 yang dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ).

Sementara itu, Jasa Marga memiliki total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 KM yang tersebar di seluruh Indonesia. Konsesi ini mencakup tambahan terbaru berupa Jalan Tol Akses Patimban dengan panjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).

READ  Harapan Wapres Ma'ruf untuk Pilkada 2024: Demokratis dan Jurdil

Mengutip Lisye, Jasa Marga memiliki beberapa proyek besar yang sedang berjalan saat ini. Proyek-proyek tersebut antara lain Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

“Perusahaan ini berfokus pada penyatuan 3 lini bisnis, yaitu bisnis konsesi jalan tol, operasional melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), pemeliharaan jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM), dan bisnis terkait melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk meningkatkan dan optimalisasi seluruh rantai nilai perusahaan,” ungkapnya.

Jasa Marga terus meningkatkan kinerjanya melalui inovasi pengembangan Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transport System/ITS). ITS berperan dalam pengelolaan layanan lalu lintas jalan tol serta menjadi pusat informasi lalu lintas terintegrasi yang terus ditingkatkan melalui aplikasi super Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).

Lisye menjelaskan bahwa Jasa Marga Integrated Dispatch (JID) dioperasikan di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC). Selain itu, Jasa Marga juga memperkenalkan Aplikasi Jasa Marga Sistem Manajemen Pemeliharaan Terintegrasi (JIMMS) untuk meningkatkan pengendalian layanan pemeliharaan jalan tol secara real-time.