indotim.net (Selasa, 05 Maret 2024) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan BUMN Indonesia untuk menggarap proyek infrastruktur dan perkeretaapian di Kamboja. Tawaran ini diungkap Jokowi langsung dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt Melbourne, Australia.
Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Kamboja dan Indonesia melalui pengembangan konektivitas serta infrastruktur, baik di sektor udara maupun laut.
Terkait investasi, Presiden Jokowi menyebut bahwa BUMN Indonesia siap berkontribusi dan menjadi mitra utama pemerintah Kamboja. Dia menawarkan agar BUMN Indonesia dapat terlibat di sektor perkeretaapian dan infrastruktur di Kamboja.
“Selain itu kita juga perlu terus mendorong interaksi antar sektor bisnis untuk perkuat perdagangan dan investasi,” kata Jokowi dalam keterangan resminya, Selasa (5/3/2024).
BUMN sejauh ini memang tidak hanya memiliki proyek di dalam negeri saja, di kawasan Asia Tenggara BUMN juga berjaya.
Hal ini terbukti dengan tawaran Presiden Jokowi kepada Perdana Menteri Kamboja terkait kerja sama dalam proyek infrastruktur kereta api.
Misalnya, khusus untuk proyek perkeretaapian saja, yang terbaru PT Adhi Karya dan PT PP mendapatkan dua kontrak pembangunan infrastruktur perkeretaapian bergengsi di Filipina.
Dua BUMN itu melalui kongsi patungannya akan menggarap proyek North South Commuter Railway di Filipina.
Bahkan, pada era 1990-an, Hutama Karya telah meluaskan jangkauannya ke Malaysia dan Filipina sebagai kontraktor proyek-proyek infrastruktur, mulai dari jalan tol hingga jalan utama.
Pada kesempatan yang berbeda, Perdana Menteri Kamboja membuka keran lebar untuk kerjasama dengan Indonesia dalam proyek infrastruktur, khususnya proyek kereta api.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki sejumlah proyek infrastruktur yang berhasil dilaksanakan di berbagai negara, termasuk proyek Metro Manila Sky Way di Filipina dengan jalan tol layang sepanjang 9,5 kilometer.
Sedangkan di Malaysia, proyek yang sedang dikerjakan adalah pembangunan jalan tol Anyer Hitam sepanjang 10 kilometer. Proyek ini dimulai pada tahun 1990 dan selesai pada tahun 1993, menjadi proyek jalan tol pertama di negeri tetangga tersebut.
Kesimpulan
Presiden Jokowi menawarkan BUMN Indonesia untuk terlibat dalam proyek infrastruktur dan perkeretaapian di Kamboja, dalam upaya memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara. Tawaran tersebut mencerminkan kesuksesan BUMN Indonesia dalam proyek-proyek infrastruktur di luar negeri, seperti di Filipina dan Malaysia, serta menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam pembangunan regional.