indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Indonesia Polling Stations (IPS) baru-baru ini merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik (Parpol) di Indonesia. Menurut survei tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa Gerindra mendapatkan dukungan sebesar 22,1%, mengungguli PDIP yang hanya meraih 18,8% suara.
Hasil survei terbaru dari IPS menunjukkan bahwa pada periode 7-13 Januari 2024 di 38 Provinsi dengan total 1.220 responden, partai Gerindra mendapatkan dukungan sebesar 22,1%. Disusul oleh PDIP dengan 18,8% dan Golkar dengan 9,8%.
Hasil survei ini didapatkan melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sebuah survei menunjukkan hasil yang menarik mengenai popularitas partai politik di Indonesia. Dalam survei tersebut, responden diminta untuk memilih partai politik pilihan mereka jika pemilu dilakukan saat ini.
Peneliti dari Indonesia Polling Stations (IPS), Alfin Sugianto, mengungkapkan bahwa sebanyak 22,1% responden memilih partai Gerindra. Dia menyebut hal ini menggeser posisi PDIP yang sebelumnya berada di urutan kedua dengan persentase 18,8%.
“Dalam hasil Survei IPS kali ini, terlihat bahwa sebanyak 22,1% responden memilih partai Gerindra, yang mengungguli PDI Perjuangan yang dipilih oleh 18,8% responden,” ungkap Alfin saat memaparkan hasil survei pada Selasa (16/1/2024).
“Partai Gerindra mendapatkan dukungan terbesar dengan persentase 22,1%, menjadikannya partai paling populer menurut survei IPS. Posisi kedua ditempati oleh PDIP dengan 18,8% pemilih, sementara Golkar menempati posisi ketiga dengan dukungan sebesar 9,8%,” demikian hasil survei IPS.
Survei juga menunjukkan bahwa sejumlah partai lainnya juga memperoleh dukungan dari responden. Partai Demokrat mendapatkan 9,4% pemilih, Nasdem 8,5%, PKB 7,8%, dan PKS 6,7%. Di urutan yang lebih rendah, terdapat PAN dengan 3,8% dukungan, PSI 3,5%, Perindo 3,3%, PPP 3,3%, dan partai lainnya dengan 1,4%. Sementara itu, 1,1% responden belum menentukan pilihan atau masih undecided,” lanjutnya.
Alfin juga mengungkapkan bahwa dua partai non parlemen berpotensi masuk ke Senayan pada tahun 2024. Menurut Alfin, kedua parpol tersebut adalah Perindo dan PSI.
“Dua partai non parlemen yang berpeluang melenggang ke Senayan adalah Perindo dan PSI. Untuk PSI, elektabilitas mereka meningkat setelah pengangkatan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum,” ungkapnya.
Berikut adalah hasil elektabilitas partai politik berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indonesia Polling Stations:
Partai Gerindra meraih dukungan terbesar dalam hasil survei Indeks Partisipasi Sosial (IPS) dengan perolehan 22,1%. Di posisi kedua ditempati oleh PDIP dengan 18,8%, sedangkan Golkar berada di peringkat ketiga dengan 9,8%. Partai Demokrat menduduki peringkat keempat dengan 9,4%, lalu disusul oleh Partai NasDem dengan 8,5%.
Perolehan suara partai lainnya adalah PKB 7,8%, PKS 6,7%, PAN 3,8%, PSI 3,5%, Perindo 3,3%, PPP 3,3%, dan partai lainnya mencatatkan 1,4%. Sebanyak 1,1% responden menyatakan masih belum memutuskan pilihan politiknya.
Kesimpulan
Hasil survei Indeks Partisipasi Sosial (IPS) menunjukkan bahwa dalam periode 7-13 Januari 2024, Gerindra mendapatkan dukungan terbanyak dengan persentase 22,1%, mengungguli PDIP yang hanya meraih 18,8% suara. Di peringkat ketiga ada Golkar dengan 9,8% dukungan. Partai Demokrat dan Partai NasDem juga meraih dukungan yang signifikan dengan masing-masing mendapatkan 9,4% dan 8,5% suara. Sementara itu, dua partai non parlemen, yaitu Perindo dan PSI, memiliki potensi masuk ke Senayan pada tahun 2024.