Angka Pemilih Pemula Terpapar Hoax Menurun, Terungkap! Ini Penjelasan Menkominfo

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa angka pemilih pemula yang terpapar hoaks mengalami penurunan. Menurut Budi, penurunan ini terjadi dibandingkan dengan Pilpres 2019.

“Pada tahun 2019, terdapat 741 konten yang menyebabkan pemilih pemula terpapar hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan merendahkan martabat orang lain. Namun, sejak Januari 2023 hingga Januari 2024, jumlah konten tersebut menurun menjadi 220. Artinya, terjadi penurunan secara kuantitas,” ujar Budi Arie dalam acara #Demi Indonesia Cerdas Memilih, yang diselenggarakan di Gedung The Sultan Convention Center Palembang pada Senin (22/1/2024).

Budi Arie mengungkapkan bahwa di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terdapat satuan tugas patroli cyber yang bekerja selama 24 jam sehari. Melalui satuan ini, Kominfo memiliki kemampuan untuk segera menindak konten-konten hoaks tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengungkapkan bahwa angka pemilih pemula yang terpapar hoaks atau berita palsu pada pemilihan umum (Pemilu) kini mengalami penurunan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk menyaring informasi sebelum membagikannya di platform lain, terutama melalui internet. Tujuannya adalah untuk mewujudkan Pemilu yang damai dan berkualitas.

“Cek dicek kalau ini berita palsu nggak perlu di sharing,” tegas Menkominfo.

“Kita ingin Pemilu 2024 ini damai bisa meningkatkan demokrasi di seluruh Indonesia,” lanjut Budi Arie.

Menurut Menkominfo, jumlah pemilih pemula yang terpapar oleh berita hoaks mengalami penurunan. Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap serangan-serangan yang terjadi selama masa kampanye. Namun, Menkominfo menekankan bahwa serangan yang dimaksud adalah serangan berdasarkan data yang valid, bukan berita hoaks. Menkominfo mengingatkan kembali pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarkannya ke masyarakat.

READ  Bersiaplah untuk Melihat Aksi Gemilang di #DemiIndonesia, Palembang!

“Kalau kampanye menyerang tidak masalah selama ada data-data tidak masalah dinamika politik, maka dari itu saring dulu sebelum sharing,” tuturnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyatakan bahwa jumlah pemilih pemula yang terpapar oleh berita hoaks mengalami penurunan.

Menurutnya, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tren sebaran berita hoaks kembali meningkat, meskipun tidak melebihi angka pada tahun 2019.

Menurut Menkominfo, menjelang Pemilu 2024, terjadi peningkatan tren persebaran isu hoaks terkait Pemilu. Total ada 204 isu yang terdeteksi,” ujar Menkominfo tersebut.

Budi tetap merasa tidak ada yang bisa menghindari penyebaran hoaks. Meskipun dari tahun 2019 terjadi penurunan.

“Persebaran isu hoaks mengalami penurunan di tahun berikutnya. Walaupun ada penurunan, tetap saja hoaks selalu ada,” lanjutnya.

#DemiIndonesia diadakan untuk menyosialisasikan #PemiluDamai2024 yang dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, sebagai pembicara utama. Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih dipandu oleh Alfito Deannova Ginting, Pemimpin Redaksi.

Pada acara tersebut, hadir Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Komandan Korem 004/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, serta Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal A. Rachmad Wibowo. Tidak hanya itu, Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel juga turut hadir dengan perwakilan Nurul Mubarok. Selain itu, Ketua KPID Sumsel, Herfriady MA; Ketua Bawaslu Palembang Yusnar; dan Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa juga terlihat di lokasi.

Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Telkomsel.

Kesimpulan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi, mengumumkan bahwa angka pemilih pemula yang terpapar hoaks mengalami penurunan. Dalam acara #Demi Indonesia Cerdas Memilih, Budi Arie menjelaskan bahwa jumlah konten hoaks yang mempengaruhi pemilih pemula menurun dari 741 menjadi 220. Menkominfo juga telah membentuk satuan tugas patroli cyber yang bekerja selama 24 jam untuk menindak konten hoaks. Budi Arie menekankan pentingnya menyaring informasi sebelum menyebarkannya, demi mewujudkan pemilu yang damai dan berkualitas. Meskipun demikian, Budi Arie mengingatkan bahwa hoaks tetap ada dan perlu tetap diwaspadai.

READ  Kominfo Takedown dan Klarifikasi Konten Hoaks Pemilu