Airlangga Ungkap Solusi Cegah Banjir Rob di Kawasan Ekonomi dengan Giant Sea Wall

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan rencana pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang garis pantai utara Pulau Jawa. Proyek ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir rob di kawasan ekonomi.

Pembangunan tanggul laut raksasa ini masuk dalam skala Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total anggaran mencapai Rp 700 triliun. Langkah ini diambil untuk mengatasi masalah banjir rob yang sering mengancam wilayah pesisir Jawa.

“Estimasi biaya mungkin bisa mencapai Rp 600 sampai Rp 700 triliun tergantung pada besarnya, karena itu studi sedang kita siapkan,” kata Airlangga kepada wartawan di Bandung, Sabtu (19/1/2024).

Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mengkaji seluruh aspek terkait pembangunan giant sea wall, termasuk skema pembangunan melalui kerjasama antara pihak publik dan swasta serta melibatkan investor dalam pembangunan tanggul tersebut. Beliau menyebutkan bahwa terdapat banyak investor yang tertarik dengan proyek ini, namun belum diungkapkan siapa saja investor yang dimaksud.

“Banyak investor yang siap untuk berinvestasi,” ucapnya.

Airlangga mengungkapkan bahwa kebijakan ini memiliki peran yang penting dalam melindungi masyarakat. Dia mengatakan bahwa masyarakat di utara Pulau Jawa menghadapi ancaman banjir rob akibat perubahan iklim yang terjadi.

“Kita akan melihat dampaknya pada masyarakat dan kawasan ekonomi di pesisir utara karena sebagian besar kawasan ekonomi kita berada di utara, dan kondisi ini dapat membahayakan akibat rob,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan untuk melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall). Ia mengungkapkan bahwa tanggul laut raksasa yang akan dibangun di utara Jakarta ini bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir rob.

READ  Peresmian Biskita Trans Bekasi Patriot oleh Menhub, Terintegrasi dengan LRT Jabodebek

“Kemudian urusan air laut yang masuk ke darat untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan, tetapi dalam jangka panjang memang giant sea wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai. Saya kira urusan banjir di Jakarta itu yang ingin saya sampaikan,” kata Jokowi di Bogor, Jumat (23/12).

Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah meresmikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat (Jabar). Jokowi mengungkapkan bahwa dua bendungan tersebut akan mengurangi risiko banjir di Jakarta sebesar 30,6 persen.

Kesimpulan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan rencana pembangunan Giant Sea Wall sebagai solusi untuk mencegah banjir rob di kawasan ekonomi di Pulau Jawa. Proyek ini termasuk dalam skala Proyek Strategis Nasional dengan total anggaran mencapai Rp 700 triliun. Pemerintah sedang mengkaji berbagai aspek pembangunan, termasuk skema kerjasama dengan pihak publik dan swasta serta melibatkan investor. Keberlanjutan proyek ini penting dalam melindungi masyarakat dari ancaman banjir rob dan perubahan iklim di pesisir utara Pulau Jawa.