Airlangga: Wujudkan Pelatihan Prakerja, LPDP Siapkan Opsi Pengalihan Beasiswa

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat digunakan untuk pelatihan yang mirip dengan program Kartu Prakerja. Selain itu, Airlangga juga mengungkapkan opsi untuk mengalihkan dana LPDP menjadi dana abadi sektor pariwisata.

“Ini adalah PR dari Pak Presiden untuk menyempurnakan LPDP, tidak hanya dalam bidang pendidikan, melainkan juga untuk pelatihan dan dijadikan sebagai dana abadi sektor pariwisata,” kata Airlangga kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (20/1/2024).

“Salah satu pelatihan yang menjadi success story kan melalui kartu prakerja,” kata Airlangga.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa akan ada opsi untuk mengalihkan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) menjadi dana pelatihan Prakerja. Menurutnya, Kartu Prakerja telah terbukti mendorong masyarakat untuk memperoleh lapangan pekerjaan. Airlangga menekankan bahwa meski dalam kondisi sulit seperti saat ini, masyarakat tetap memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan melalui pelatihan yang massif.

“Jadi salah satu pelatihan yang menjadi success story kan melalui kartu prakerja. Saat pendidikan kita terbatas tapi dengan pelatihan yang lebih masif, itu juga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan lapangan kerja atau kembali masuk ke kerja” ujarnya.

Airlangga menjelaskan, pelatihan ala Prakerja juga sudah mendapat pujian internasional. Salah satunya dari Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Inklusi Keuangan yang juga Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti.

“Hal ini diapresiasi baik oleh UNDP dengan Queen Maxima. Bahkan, Laos dan Thailand serta Kamboja tertarik untuk mengadopsi program ini,” kata Airlangga.

Sebelumnya dilaporkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan opsi untuk menghentikan pasokan dana ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dana yang dikelola oleh LPDP saat ini sudah mencapai Rp 139 triliun.

READ  RK Diklarifikasi Bawaslu: Mengungkap Hasil Acara BPD di Tasikmalaya!

Muhadjir mengatakan, pemerintah sedang mengevaluasi untuk menghentikan alokasi anggaran LPDP dari dana pendidikan di APBN. Pemerintah telah menetapkan bahwa 20% APBN setiap tahun digunakan untuk anggaran pendidikan.

Dalam penjelasannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa anggaran pendidikan akan difokuskan untuk memperbaiki sektor pendidikan, termasuk penelitian dan pengembangan perguruan tinggi.

“Kita tinjau apa harus diteruskan LPDP Itu dengan jumlah yang sudah hampir Rp 140 triliun itu. Jadi mungkin kita setop dulu jadi anggaran pendidikan 20% nanti sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi pendidikan termasuk riset dan alokasi pengembangan pendidikan perguruan tinggi bisa ditingkatkan,” beber Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).

Dalam keterangannya, Airlangga menjelaskan bahwa dari anggaran pendidikan setiap tahun, pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp 20 triliun untuk dana abadi LPDP. Namun, rencananya pasokan dana tersebut akan dihentikan.

“Setiap tahun, sekitar 20% dari anggaran pendidikan dialokasikan untuk disisihkan dalam dana abadi. Saat ini, dana tersebut telah mencapai sekitar Rp 139 triliun. Kemarin telah dilakukan pembahasan mengenai kebutuhan penambahan anggaran setiap tahunnya. Namun, apakah tidak lebih baik memanfaatkan dana yang ada saat ini?” jelas Muhadjir.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan adanya opsi untuk mengalihkan penggunaan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk program pelatihan dalam Prakerja. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Muhadjir Effendy) dalam sebuah konferensi pers.

Muhadjir menjelaskan, selama ini LPDP hanya membagikan beasiswa melalui imbal hasil manfaat investasi. Jadi dari dana abadi sebesar Rp 139 triliun, LPDP menginvestasikannya dan menggunakan hasil investasi tersebut untuk memberikan beasiswa.

“Kan itu dana permanen, yang digunakan hanya manfaatnya, bunganya, hasil kelola anggaran itu. Sebetulnya sisa dari manfaat yang belum terserap untuk bantuan pendidikan bisa dimasukkan juga untuk dana abadi, tapi nanti LPDP tetap berjalan,” papar Muhadjir.

READ  Waspada! Tarif PPN Meningkat ke 12% di Tahun 2025

Kesimpulan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan opsi untuk mengalihkan beasiswa LPDP menjadi dana pelatihan Prakerja yang telah terbukti sukses dalam meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat. Pelatihan ala Prakerja juga mendapat apresiasi internasional dan menarik minat dari negara-negara lain. Selain itu, pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk menghentikan alokasi anggaran LPDP dari dana pendidikan di APBN dan memfokuskan anggaran pendidikan untuk memperbaiki sektor pendidikan, termasuk riset dan pengembangan perguruan tinggi. Selain itu, penggunaan dana abadi LPDP juga sedang dievaluasi dan pasokan dana tersebut mungkin akan dihentikan. Oleh karena itu, terdapat opsi untuk mengalihkan penggunaan beasiswa LPDP untuk program pelatihan dalam Prakerja.