indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Kisah pelarian artis kontroversial, Ghatan Saleh, kini mencapai titik terang. Pria yang akrab disapa ‘Koboi’ ini akhirnya berhasil ditangkap setelah berupaya melarikan diri pasca melakukan aksi penembakan brutal di sebuah ruko di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Ghatan Saleh tengah menjadi buronan polisi setelah terlibat dalam aksi penembakan di sebuah ruko tour and travel di Jalan Jatinegara Timur, Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur.
Penembakan tersebut terjadi pada Kamis, 8 Februari 2024 sekitar pukul 01.45 WIB. Ghatan Saleh pada awalnya datang ke sebuah ruko untuk mencari korban yang bernama Muhammad Andika Mowardi.
Situasi semakin tegang ketika Andika dan Ghatan, dua rekan kerja yang sebelumnya berseteru mulai saling beradu mulut. Keadaan semakin memanas hingga akhirnya terdengar suara letusan tembakan sebanyak 3 kali dari tangan Ghatan Saleh.
Aksi ‘koboi’ Ghatan Saleh merusak kaca di lantai 2 ruko, menyebabkannya pecah dan hancur. Pasca penembakan, Ghatan Saleh pun melarikan diri.
Ghatan Saleh Ditangkap
Usaha keras polisi akhirnya membuahkan hasil memuaskan. Pada hari Rabu (28/2) kemarin, Ghatan Saleh berhasil ditangkap oleh tim kepolisian.
Sudah ditangkap,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat dihubungi wartawan, Rabu (28/2).
Nicolas enggan memberikan informasi lebih lanjut mengenai proses penangkapan Ghatan, termasuk lokasi di mana Ghatan akhirnya berhasil ditangkap. Rencananya, Polres Metro Jakarta Timur akan menyelenggarakan konferensi pers pada hari ini guna merinci kronologi penangkapan secara lengkap.
Pasca peristiwa penembakan yang menghebohkan warga sekitar, pelarian Ghatan Saleh, yang dikenal dengan julukan ‘Koboi’, akhirnya mencapai titik terang. Menurut keterangan resmi yang diperoleh, tersangka kini berada dalam penjara setempat untuk proses hukum lebih lanjut. “Besok (hari ini:red) dirilis,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Korban Apresiasi Polisi
Penangkapan Ghatan Saleh mendapat apresiasi dari korban, yaitu Mohammad Andika Mowardi. Andika mengucapkan terima kasih kepada polisi atas respons cepat dalam menangkap Ghatan.
“Pertama-tama, apresiasi untuk Polres Metro Jakarta Timur. Sungguh cepat tanggap, terima kasih banyak,” ujar Andika ketika dihubungi.
Andika sangat menekankan pentingnya Ghatan diproses sesuai hukum yang berlaku. Ia menyatakan bahwa tidak ada ruang untuk membuka peluang damai dalam kasus yang sedang terjadi.
“Saya minta diadili seadil-adilnya. Iya betul, proses terus berlanjut. Belum (opsi damai), sampai saat ini saya belum kepikiran ke situ,” ujarnya.
Laporan terbaru mengenai kasus Ghatan Saleh, yang dikenal dengan julukan ‘Koboi’ karena keberaniannya yang seringkali umbar tembakan, mengungkapkan perkembangan mengejutkan. Setelah melarikan diri selama berminggu-minggu, akhirnya Ghatan Saleh berhasil ditangkap dan segera akan menjalani proses hukum.
Dalam pengejaran yang berlangsung selama beberapa jam, Tim Khusus Polres Jakarta Barat akhirnya berhasil menangkap Ghatan Saleh, yang dikenal sebagai ‘Koboi’ di dunia kriminal.
Ketegangan terjadi ketika Ghatan melawan petugas dengan menembak ke segala arah, mencoba untuk melarikan diri.
“Kami terus memantau pergerakan pelaku, hingga akhirnya berhasil menangkapnya tanpa korban jiwa,” kata Kapolres Jakarta Barat, AKBP Rudi Setiawan, dalam konferensi pers yang digelar setelah penangkapan Ghatan.
Saat ini Ghatan Saleh telah diamankan dan akan menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Asal-usul Senpi Diselidiki
Polres Metro Jakarta Timur masih dalam proses penyelidikan terkait kasus penembakan Ghatan Saleh. Mereka bekerja sama dengan Intelkam Polda Metro Jaya untuk mengungkap asal-usul senjata api yang dimiliki oleh Ghatan Saleh.
“Untuk senjatanya, kami sudah bersurat ke Intelkam,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunantho Hutahaean saat dihubungi wartawan, Rabu (28/2).
Ghatan Saleh alias Koboi akhirnya berhasil dibekuk polisi setelah melakukan aksi penyanderaan hebat di pusat perbelanjaan jakarta Timur.
Armunantho menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya untuk mengungkap asal-usul senjata api yang dimiliki oleh Ghatan Saleh. Polisi tengah menyelidiki apakah Ghatan Saleh memiliki izin resmi untuk memiliki senjata api tersebut.
“Kami masih berkoordinasi dengan Intelkam untuk mengecek masalah perizinannya, apakah ada izinnya atau tidak, kemudian apa jenis senjatanya,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam wawancara terpisah, korban bernama Mohammad Andika Mowardi mengungkap asal-usul senjata api yang digunakan Gathan Saleh dalam kasus penembakan tersebut. Sebagai teman dekat, Andika meyakinkan bahwa senjata yang dibawa Gathan Saleh adalah legal.
Menurut Andika, sebelum menjalani pertemuan dengan beberapa pria tak dikenal di kafe, Gathan Saleh sempat menunjukkan senjatanya. Dalam suasana santai, Gathan memamerkan pistol berwarna hitam dengan peluru kaliber 9mm. Andika turut menyaksikan senjata tersebut dan meyakini bahwa senjata tersebut sah secara hukum.
“Saya kira Ghatan tidak akan segera menyerah begitu saja. Dia terkenal keras kepala,” ujar Andika ketika ditanya pendapatnya tentang Ghatan Saleh, pelarian yang kini sedang menjadi sorotan. “Tapi kami berharap dia bisa menyerahkan senjatanya dengan damai dan mengakhiri semua ini tanpa kekerasan.”
Ghatan Saleh Todongkan Pistol
Kejadian ini dimulai dari percekcokan antara Ghatan Saleh dan korban. Perseteruan itu semakin memanas hingga akhirnya Ghatan menodongkan pistol kepada korban.
Andika kemudian berlari ke dalam ruko. Tak lama setelah itu, Andika turun dan menemui Ghatan. Andika mencoba menenangkan Ghatan Saleh saat itu.
“Saya keluar lagi, saya tanya sama dia, ‘Ada apa Than?’ saya bilang, ada masalah apa,” imbuhnya.
Ghatan Saleh mengamuk. Sekonyong-konyong, Ghatan Saleh mengarahkan pistol ke arah Andika hingga akhirnya dia kembali lari ke lantai 2 ruko.
Berbalut kerut di wajahnya, Ghatan melompat tangga dua per dua tanpa menoleh ke belakang. Napasnya tersengal, menggema di dalam sepi lantai 2 ruko yang seolah menanti ketibaannya.
“Tiba-tiba dia mengeluarkan pistolnya, mengarahkannya ke arah saya, saya menghindar, dan peluru itu melewati kuping saya tepat di samping,” ungkapnya dengan gemetar.
Melihat pelaku semakin marah, Ghatan Saleh dengan cepat berusaha meredakan situasi, “Saat dia sedang marah-marah, saya mencoba memberikan respons, ‘Eh, ada apa ini, mengapa ini terjadi’,” ujarnya dengan nada khawatir.