ASN Ogah Balik ke Jakarta Pasca Kunjungan IKN

indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa terjadi penolakan dari sebagian pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk kembali ke Jakarta setelah mengikuti program di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Informasi ini diketahui setelah beliau melakukan kunjungan ke IKN, menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal bulan Maret ini. Anas berbagi cerita bahwa di sana ia berjumpa dengan sejumlah ASN Kementerian PUPR yang telah menjalankan tugas di IKN selama beberapa waktu.

Sebuah fenomena menarik terungkap ketika Menteri PAN-RB mengungkapkan pengalaman bertemu dengan sejumlah ASN Kementerian PUPR terkait relokasi ke Ibu Kota Negara (IKN). Dalam pertemuan tersebut, Menteri PUPR menyampaikan bahwa sebagian ASN tidak bersedia kembali ke Jakarta melainkan lebih memilih tinggal di ibu kota baru tersebut.

“Kan yang menarik, kapan hari saya bertemu ASN Kementerian PUPR, kan cukup banyak di lapangan. Pak Menteri (PUPR) sampaikan beberapa ASN nggak mau dibawa kembali ke Jakarta. Dia senang di sana,” ujarnya, ditemui usai acara Peresmian Bersama Mal Pelayanan Publik dan Percepatan Penyelenggaraan MPP Digital, di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Anas pun senang mendengar berita tersebut. Baginya, pindah ke IKN memiliki banyak keuntungan bagi ASN. Salah satu keunggulan yang dimiliki dibandingkan dengan kota lain adalah konsep kota pintar dan hijau yang dapat mendukung gaya hidup yang lebih sehat.

MenPAN-RB berbagi pandangannya terkait pengalaman ASN yang enggan untuk kembali ke Jakarta setelah mengunjungi Ibu Kota Negara (IKN). Ia menyatakan, “Wah kalau di sana, apalagi yang masuk ke sana, adalah mobil listrik, oksigennya cukup, nanti setiap minggu akan ada pentas budaya lokal dari seluruh kab/kota. Terus ada juga tempat ibadahnya representatif, sehat, nggak ada antrean di jalan. Saya kira akan menyenangkan di sana,” tutur MenPAN-RB.

READ  5 Fakta Menarik Perampok Pagi Buta Ikat Sekuriti di Restoran Pizza

Selain itu, Anas juga menerima berbagai surat permohonan dari sejumlah ASN yang ingin dipindahkan ke IKN. Permintaan tersebut berasal dari beragam kategori, mulai dari ASN muda hingga yang sudah berkeluarga. Menurut Anas, situasi ini sangat berbeda dari yang terjadi sebelumnya di mana banyak asumsi yang menyatakan minimnya keinginan untuk dipindahkan ke IKN.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak berminat kembali ke Jakarta setelah mengikuti program Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 di Institut Kepemimpinan Nasional (IKN). “Sebagian (yang minta mutasi) ada yang sudah berkeluarga, sebagian ada yang muda, ada dokter juga, ada non dokter yang mereka tidak masuk ke skenario pemindahan. Dia menawarkan diri untuk pindah. Wah, hebat menurut saya,” kata Anas.

Selain itu, MenPAN-RB juga menyatakan kekagumannya saat melihat langsung perkembangan proyek IKN selama kunjungan tersebut. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah kompleks rumah susun (rusun) untuk ASN, di mana beberapa tower sudah hampir selesai dibangun.

MenPAN-RB mengungkap bahwa para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kawasan Industri Kendal (IKN) enggan untuk kembali ke Jakarta setelah kunjungan bersama. Dalam percakapan, MenPAN-RB menyatakan, “Kemarin kami dengan presiden topping off terkait kesiapan hunian ASN yang ada di IKN. Saya sendiri agak terkaget-kaget karena sebelumnya belum ada apa-apa. Sekarang towernya sudah, wah… Sudah penutupan anu, lantai paling atas. Jadi sangat cepat sekali. Dan apartemennya 90 meter jadi cukup gede,” pungkasnya.

Kesimpulan

Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan bahwa sebagian ASN Kementerian PUPR enggan kembali ke Jakarta setelah program di IKN. Mereka lebih memilih tinggal di IKN karena keuntungan seperti konsep kota pintar dan hijau. Terdapat juga banyak permintaan mutasi ke IKN dari berbagai kategori ASN, menunjukkan minat yang meningkat untuk berpindah ke ibu kota baru tersebut.

READ  Menelusuri Perjuangan Muslim di Jepang untuk Memperoleh Lahan Pemakaman