indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa masih ada kemungkinan bagi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui pembentukan suatu negara Palestina. Pernyataan ini dia sampaikan sebagai respons terhadap tegasnya penolakan Netanyahu terhadap pembentukan negara Palestina.
Seperti dilansir dari AFP, pada Sabtu (20/1/2024), Presiden Joe Biden menyatakan kemungkinan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, masih dapat menyetujui terbentuknya negara Palestina. Pernyataan tersebut dilontarkan Biden setelah dia melakukan percakapan telepon dengan Netanyahu pada Jumat (19/1) waktu setempat, yang menjadi pertemuan telepon pertama di antara keduanya dalam sebulan terakhir.
Percakapan telepon tersebut terjadi setelah Natanayahu secara terang-terangan menolak ide pembentukan negara Palestina, yang merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh Amerika Serikat untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina dalam jangka panjang.
Biden, saat ditanya oleh wartawan soal apakah solusi dua negara mustahil terwujud selama Netanyahu masih menjabat, memberikan jawaban: “Tidak, itu bukannya tidak mungkin.”
Biden kemudian menjelaskan bahwa Netanyahu sebenarnya tidak menentang adanya solusi dua negara sebagai cara untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina.
“Ada beberapa jenis solusi dua negara. Ada sejumlah negara anggota PBB yang tidak memiliki militer sendiri. Jadi, saya pikir ada cara agar hal ini bisa berhasil,” ucap Biden saat berbicara kepada wartawan usai sebuah acara di Gedung Putih.
Ketika ditanya kembali mengenai solusi apa saja yang mungkin diterima oleh Netanyahu, Presiden Biden menjawab, “Saya akan memberitahu Anda nanti.”
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melakukan demiliterisasi terhadap Jalur Gaza setelah serangan militan Palestina pada 7 Oktober lalu. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, Netanyahu semakin terang-terangan menolak tekanan dari Amerika Serikat terkait rencana pascaperang yang mencakup pembentukan negara Palestina.
Presiden AS, Joe Biden, menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, masih memiliki kemungkinan untuk setuju dengan pendirian negara Palestina. Pernyataan ini dilontarkan dalam satu rangkaian pertemuan diplomatik di antara mereka.
Pada konferensi pers yang diadakan pada Kamis (18/1), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel “harus mengendalikan keamanan di seluruh wilayah Sungai Yordan” dan ia sudah menjelaskan hal ini kepada “sahabat Amerika”.
“Ini adalah kondisi yang diperlukan dan bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina),” tegasnya.
Pekan ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menegaskan bahwa Israel tidak akan mendapatkan “keamanan sejati” tanpa adanya “jalan menuju negara Palestina”.
Kesimpulan
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyatakan optimis bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dapat mendukung pendirian negara Palestina. Meskipun Netanyahu awalnya menolak solusi dua negara, Biden mengungkapkan bahwa ada cara lain untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina. Hal ini terungkap setelah mereka melakukan percakapan telepon, dimana Biden menyatakan bahwa solusi dua negara masih mungkin terwujud. Meskipun belum dijelaskan solusi apa yang dapat diterima oleh Netanyahu, Biden memberi harapan bahwa ada kemungkinan negara Palestina akan terbentuk. Kontroversi seputar masalah ini terus berlanjut, namun upaya diplomatik masih terus dilakukan untuk mencapai perdamaian yang diharapkan oleh kedua belah pihak.