indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Seorang calon legislator (caleg) di Kabupaten Garut menjadi sorotan setelah menutup akses jalan di sebuah perkampungan karena dugaan kesal atas perolehan suara yang rendah pada Pemilu 2024. Tindakan kontroversial ini direspons dengan kecaman dari masyarakat.
Dilaporkan oleh detikJabar, proses pembongkaran tembok yang menghalangi akses jalan antara Kampung Ciarog dan Kampung Babakan Oncom di Kecamatan Kersamanah berlangsung pada Kamis (29/2/2024) sore. Hal ini terjadi empat hari setelah tembok tersebut didirikan pada Minggu (25/2) sebelumnya.
Pada saat itu, caleg tersebut, Wawan Setiawan, berkumpul bersama tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah desa setempat. Setelah melakukan diskusi, dinding yang menghalangi akses jalan di kampung tersebut akhirnya dibongkar kembali.
Pasca kejadian kontroversial di Garut, Wawan selaku calon legislatif akhirnya memberikan permintaan maaf kepada masyarakat terkait tembok yang telah dibangunnya yang menghalangi akses jalan.
“Kepada masyarakat yang merasa terganggu, saya khususnya dari keluarga minta maaf,” ujar Wawan sambil mulai membongkar tembok tersebut.
Terkait aksinya melakukan penembokan sendiri, Wawan mengaku, tidak memiliki maksud yang buruk. Lelaki berumur 63 tahun itu mengaku, hanya ingin masyarakat di sana kompak dalam memberikan dukungan.
Menyusul reaksi keras dari warga sekitar, Wawan pun akhirnya meminta maaf atas tindakannya yang dianggap merugikan banyak orang. Ia mengungkapkan penyesalannya melalui sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada seluruh masyarakat Garut.
“Saya hanya ingin kalau ada event seperti ini masyarakat kompak. Ini awal perjuangan ke depan untuk membangun masyarakat,” kata caleg tersebut saat memberikan penjelasan kepada media.
Pada hari ini, Jumat, 6 Agustus 2021, Mustafa, seorang calon legislatif (Caleg) di Garut, mengeluarkan permohonan maaf terkait tindakan kontroversialnya yang menutup akses jalan dengan membangun tembok di daerah tersebut.
Mustafa yang dituduh telah mengganggu ketertiban umum dan merugikan masyarakat sekitar, mengakui kesalahannya dan menyatakan siap bertanggung jawab atas tindakannya.
Sebelumnya, aksi kontroversial Mustafa ini mencuat ke publik setelah video viral yang menunjukkan proses pembongkaran tembok yang dibangun untuk menutup akses jalan warga.
Dengan permintaan maaf ini, Mustafa berharap dapat memperbaiki citra serta hubungannya dengan masyarakat Garut yang telah terganggu akibat tindakannya.
Sementara itu, pihak berwenang di Garut masih melakukan investigasi lebih lanjut terkait kasus ini untuk menentukan langkah hukum selanjutnya terhadap Mustafa.
Untuk mengikuti perkembangan selanjutnya dari kasus ini, tetap pantau informasi terkini di situs kami.
Kesimpulan
Dua caleg di Kabupaten Garut, Wawan Setiawan dan Mustafa, meminta maaf kepada masyarakat setelah melakukan tindakan kontroversial menutup akses jalan dengan membangun tembok. Mereka mengakui kesalahan dan menegaskan komitmen untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat Garut. Meskipun masih dalam proses investigasi hukum, kedua caleg tersebut berusaha memperbaiki citra dan hubungan dengan masyarakat yang terganggu akibat tindakan mereka.