indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani, menilai bahwa Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, berusaha mencemarkan reputasi calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dalam debat pilpres ketiga. Muzani menyatakan bahwa Anies melakukan hal itu karena menganggap Prabowo bukanlah sosok yang berarti.
“Tapi yang kami dapatkan adalah upaya untuk menjatuhkan reputasi seseorang menggunakan kalimat-kalimat dan kata-kata yang menurut kami tidak pantas. Dalam konteks ini, Anies tampaknya menganggap Prabowo bukanlah siapa-siapa,” ujar Muzani di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (12/1/2024).
Menurut Muzani, publik sebenarnya menganggap bahwa Prabowo memiliki peran penting dalam terpilihnya Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Muzani juga menyoroti bahwa sekarang ini publik justru memberikan simpati kepada Prabowo.
“Ketika Anies kemudian merendahkan Prabowo dengan memberi skor seperti itu yang tidak terima publik, yang tidak terima netizen,” ujar narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Muzani menyatakan bahwa melalui debat ketiga tersebut, publik kini dapat menilai sikap antarcapres dengan lebih jelas. Muzani juga menyoroti adanya pergeseran dukungan menuju Prabowo.
“Akhirnya yang ada adalah simpati publik yang jatuh pada Pak Prabowo, Pak Prabowo saja digituin bagaimana masyarakat, bagaimana orang lain, bagaimana kami-kami yang sekarang mendukung dia,” tuturnya.
“Karena itu migrasi perpindahan dukungan sekarang terjadi di semua level ya perempuan, ya anak muda tokoh-tokoh yang kami dapatkan,” tambahnya.
Kesimpulan
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani, menyimpulkan bahwa Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, mencemarkan reputasi Prabowo Subianto dalam debat pilpres karena menganggap Prabowo tidak berpengalaman. Muzani menyoroti bahwa publik sebenarnya menganggap Prabowo memiliki peran penting dalam terpilihnya Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan adanya pergeseran dukungan menuju Prabowo setelah debat ketiga. Simpati publik sekarang cenderung berpihak pada Prabowo, termasuk dari kalangan perempuan, anak muda, dan tokoh-tokoh yang mendukungnya.