Ingatkan 5 Hal Mencegah Disinformasi sebelum Membagikan!

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengingatkan mengenai masalah disinformasi di dunia maya. Beliau mengajak pengguna internet untuk menyaring informasi sebelum membagikannya.

“Saring dulu sebelum sharing. Lihat dulu beritanya benar atau tidak,” kata Budi Arie dalam acara #Demi Indonesia Cerdas Memilih, di Gedung The Sultan Convention Center Palembang, Senin (22/1/2024).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengingatkan pentingnya menyaring informasi sebelum membagikannya kepada orang lain. Hal ini terkait dengan merebaknya disinformasi atau berita palsu yang dapat menyesatkan masyarakat.

Menurut Menkominfo, dalam era digital ini, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjadi konsumen yang cerdas informasi. Sebelum membagikan berita atau informasi, penting untuk memverifikasi kebenaran dan keandalannya.

Dalam konteks Pemilihan Umum (Pemilu), Johnny G. Plate juga menekankan perlunya partai politik untuk menjadi sosok yang cerdas dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Dalam suasana politik yang kompetitif, disinformasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengelabui dan mempengaruhi pendapat publik.

“Cerdas memilih itu bukan hanya pemilihnya yang harus cerdas, partai politiknya juga,” ujarnya.

Sebelumnya, Budi Arie telah menyampaikan data tentang pengguna internet yang mengalami kekacauan informasi. Menurut Budi Arie, sebanyak 62 persen pengguna internet mengalami penyebaran disinformasi di lingkungan digital.

“Perlu diwaspadai terus penyebaran kekacauan informasi, sebab berdasarkan riset, 62% pengguna internet pernah mengalami kekacauan informasi,” ujar beliau.

Menkominfo mengingatkan pemilih pemula untuk berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Dia menekankan bahwa informasi yang dapat menyebabkan kekacauan seperti hoaks, fitnah, dan penghinaan terhadap orang lain harus dihindari.

“Ada hoaks, fitnah, merendahkan harkat martabat orang lain, dan ujaran kebencian. Itu harus kita hindarkan dari ruang digital kita,” tegasnya.

READ  Tak Terduga! Aksi Pemuda Palembang yang Memicu Kebangkitan Netizen

#DemiIndonesia digelar untuk menyosialisasikan #PemiluDamai2024 yang dihadiri Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi sebagai pembicara utama. #DemiIndonesia Cerdas Memilih dipandu oleh Pemimpin Redaksi Alfito Deannova Ginting.

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Komandan Korem 004/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, dan Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal A. Rachmad Wibowo hadir di lokasi.

Di lokasi tersebut juga hadir Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel Nurul Mubarok, Ketua KPID Sumsel Herfriady MA, Ketua Bawaslu Palembang Yusnar, dan Rektor Unsri Prof Dr Taufiq Marwa.

Acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Telkomsel.

Pada era digital saat ini, penyebaran informasi dapat terjadi dengan cepat dan luas melalui platform media sosial. Namun, hal ini juga membuka pintu bagi penyebaran disinformasi atau informasi palsu yang dapat menyesatkan masyarakat. Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), mengingatkan pentingnya menyaring informasi sebelum membagikannya.

Menkominfo, yang juga dikenal sebagai Menkominfo, mengatakan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk memastikan kebenaran informasi sebelum membagikannya. Dalam menyaring informasi, dia menyarankan agar masyarakat menggunakan pendekatan kritis dalam menganalisis konten yang ditemui di media sosial.

Menkominfo juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi. Banyak kasus di mana informasi palsu menyebar dengan cepat karena kurangnya pengecekan fakta dan penilaian yang hati-hati.

Untuk membantu masyarakat dalam menyaring informasi, Menkominfo merekomendasikan langkah-langkah berikut:

  • Melihat sumber informasi – Periksa sumber informasi dan pastikan bahwa itu dapat dipercaya. Periksa reputasi dan kredibilitas situs web atau akun media sosial yang menyebarkan informasi.
  • Verifikasi dengan sumber terpercaya – Cek informasi yang diterima dengan sumber yang terpercaya. Tanyakan kepada lembaga, ahli, atau sumber resmi lainnya untuk memastikan kebenaran informasi.
  • Cek kesesuaian dengan konteks – Perhatikan konteks informasi. Terkadang informasi yang diambil tanpa konteks yang jelas dapat menyesatkan. Pastikan untuk memahami konteks informasi sebelum mengambil kesimpulan.
  • Perhatikan detail dan faktor kualitas – Periksa detail informasi yang disajikan dan perhatikan faktor kualitas seperti tata bahasa, kesalahan ejaan yang mencurigakan, atau tautan yang meragukan. Informasi yang tidak memiliki kualitas bisa jadi merupakan tanda disinformasi.
READ  Red Sparks Menang 3-0, Cetak Tiket ke Final Playoff Melawan GS Caltex

Menkominfo juga menegaskan pentingnya pendidikan digital untuk masyarakat. Pendidikan digital dapat membantu masyarakat menjadi lebih cerdas dalam mengonsumsi informasi dan menghindari penyebaran disinformasi. Edukasi masyarakat tentang literasi digital perlu dilakukan secara terus-menerus untuk membangun pemahaman yang kuat tentang kebenaran informasi.

Dalam dunia yang penuh dengan informasi, penting bagi kita semua untuk bertanggung jawab dalam menyaring dan membagikan informasi yang benar dan terverifikasi. Dengan menyaring informasi sebelum membagikannya, masyarakat dapat memainkan peran aktif dalam memerangi disinformasi dan menjaga kebenaran informasi di dunia digital.