indotim.net (Minggu, 03 Maret 2024) – Israel kembali melakukan serangan di wilayah Gaza dengan mengebom tenda pengungsi yang berada di dekat Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emirati, Rafah, Palestina. Dalam serangan ini, setidaknya 11 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut laporan Al Jazeera, pada Minggu (3/3/2024), pasukan Israel melakukan serangan terhadap sebuah tenda di Rafah yang digunakan untuk menampung warga Palestina yang terlantar pada Sabtu (2/3). Serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak atau drone.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan serangan terjadi di dekat Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emirati di Tal as-Sultan, Kota Rafah. Abdel Fattah Abu Marhi, kepala unit paramedis di rumah sakit, menjadi korban tewas akibat serangan ini, sementara sejumlah anak mengalami luka-luka.
Delapan jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Kuwait di mana situasinya sangat kacau. Fasilitas kecil itu tidak siap untuk menangani banyaknya korban luka yang tiba di sana.
“Serangan itu meluluhlantahkan keheningan malam di Gaza. Tenda yang seharusnya memberikan perlindungan kini hancur berantakan. Saya masih terbayang bagaimana pecahan peluru merobek langit-langit ruangan tempat saya dan rekan-rekan berlindung. Keajaibanlah yang membuat kami selamat,” ujar seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters.
Pada bulan Desember, para pengungsi diinstruksikan oleh Israel untuk pindah ke daerah Tal as-Sultan untuk menghindari pemboman dan menambahkan narasi ‘bahwa Rafah adalah zona aman’, namun hal itu terbukti salah.
Pasukan Israel yang diduga menggunakan teknologi drone menyerang tenda-tenda dekat Rumah Sakit Bersalin Rawat, Gaza, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pasien dan tenaga medis di RS bersalin itu sedang bergotong royong membantu keadaan darurat di Gaza setelah serangan sebelumnya.
Serangan drone yang dilakukan oleh Israel telah menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas kesehatan yang sudah rapuh akibat blokade bertahun-tahun.
Masyarakat Gaza merasa terpukul dan tak berdaya karena serangan yang terus berlanjut tanpa pandang bulu.
Pengeboman yang dilakukan Israel terhadap tenda dekat Rumah Sakit bersalin di Gaza dengan menggunakan drone telah menewaskan sebelas orang. Penyerangan itu juga mengakibatkan kematian dua petugas kesehatan.
Dalam situasi konflik seperti ini, petugas kesehatan dan warga sipil seharusnya tidak menjadi target sasaran. Mereka harus dilindungi setiap saat. Karena itu, saat ini kami menyerukan Israel untuk segera melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan,” tegas narasumber dalam postingan di X.
Sejak 7 Oktober, jumlah korban di Gaza akibat serangan Israel telah mencapai 30.320 jiwa tewas dan 71.533 orang terluka. Serangan ini merupakan tanggapan dari Israel atas serangan Hamas yang mengakibatkan 1.200 korban jiwa di Israel.
Kesimpulan
Israel kembali melakukan serangan di Gaza dengan mengebom tenda pengungsi, menyebabkan kematian 11 orang dan puluhan luka-luka. Serangan drone ini menimbulkan kehancuran pada fasilitas kesehatan yang sudah rapuh di Gaza, menuntut perlindungan terhadap petugas kesehatan dan warga sipil serta mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata demi kemanusiaan dalam konflik yang telah mengorbankan ribuan jiwa.