Selain Marbot dan Guru Ngaji, Mahfud Janji Akan Meningkatkan Gaji Guru Agama Lain, Begini Rinciannya

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, berjanji jika menang dalam Pilpres 2024, ia akan memberikan gaji kepada para guru agama. Ia menegaskan bahwa seluruh guru agama akan dibayar jika mereka mengajar.

“Kita sama, agama lain juga kalau ada spesifikasinya sama mengajar ya misalnya, agama Hindu, ngajar kok dengan pengabdian tidak ada yang gaji, ya kita bayar,” kata Mahfud di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).

Mahfud mengungkapkan bahwa guru agama akan didata untuk mengetahui berapa jam mengajar dalam satu minggu. Mahfud menegaskan bahwa jika masih terdapat guru agama yang bekerja secara sukarela, mereka akan didaftarkan agar dapat menerima gaji.

“Ngajarnya di mana, berapa jam seminggu, itu kan penghasilan minimal yang harus diberikan berapa. Kalau Kristen misalnya, sama, kalau ada sekolah-sekolah Kristen begitu, kalau ndak ada yang gaji karena kesukarelaan kita daftar, meskipun kalau Kristen biasanya dananya sudah diatur ya untuk setiap misionaris ya,” ujarnya.

Sebelumnya saat mengunjungi Madura, Mahfud Md menjelaskan sejumlah program yang akan dilaksanakan bersama calon presiden Ganjar Pranowo, salah satunya terkait penghasilan tetap untuk guru ngaji dan marbot. Mahfud menyebutkan bahwa penghasilan tetap tersebut tidak akan sama dengan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 300 ribu.

“Kami memiliki program, di mana besok guru-guru madrasah, guru-guru ngaji, dan marbot masjid harus diberikan penghasilan yang tetap. Bukan hanya bantuan langsung tunai sebesar Rp 300 ribu per bulan, tetapi seberapa pun jumlah itu. Dan tidak adil juga bahwa mereka yang tidak terdaftar tidak mendapatkan bagian,” kata Mahfud dalam acara Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat se-Madura di Ponpes Darul Ulum Al Wahidiyah 2, Omben, Sampang, Madura, pada hari Kamis (11/1).

READ  Kisah Mengharukan: Pembuang Bayi di Got Depok Berjuang Melahirkan Sendiri

Menurut Mahfud, bantuan langsung tunai (BLT) sering kali salah sasaran. Dia mengatakan bahwa terdapat sering terjadi kesalahan terkait administrasi pendataan penerima BLT.

“BLT yang diberikan kadang-kadang salah sasaran karena kesalahan administrasi kependudukan, ada yang menerima dua kali, sementara yang seharusnya menerima justru tidak. Pejabat seringkali terdaftar sebagai penerima. Bahkan, ada kasus di mana seseorang yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai penerima BLT dan diambil oleh petugas,” ujarnya.

Kesimpulan

Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, berjanji akan meningkatkan gaji guru agama jika terpilih sebagai Presiden dalam Pilpres 2024. Ia menegaskan bahwa seluruh guru agama akan dibayar jika mereka mengajar. Guru agama akan didata untuk mengetahui berapa jam mengajar dalam satu minggu, dan jika masih ada guru agama yang bekerja secara sukarela, mereka akan didaftarkan agar dapat menerima gaji. Mahfud juga menyebutkan bahwa penghasilan tetap akan diberikan kepada guru ngaji dan marbot, bukan hanya bantuan langsung tunai (BLT). Selain itu, ia menyoroti kesalahan dalam pendataan BLT yang menyebabkan salah sasaran dalam penerima manfaat.