Gedung Putih: Amerika Tolak Terlibat Perang di Ukraina

indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Amerika Serikat telah mengumumkan keputusan untuk tidak mengirimkan pasukan dalam konflik bersenjata di Ukraina. Pernyataan ini adalah hasil dari instruksi langsung yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kepada Gedung Putih.

Keadaan Ukraina saat ini masih terus di bawah invasi dari Rusia. Dalam konteks ini, Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengirimkan pasukan untuk terlibat dalam konflik di Ukraina. Pernyataan ini datang setelah Presiden Prancis Emanuel Macron membuka kemungkinan negaranya akan mengirimkan pasukan ke Ukraina.

“Presiden Joe Biden secara tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan menempatkan pasukan untuk terlibat dalam perang di Ukraina,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Adrienne Watson, dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP pada Rabu (28/2/2024).

Amerika juga menegaskan tidak akan mengirimkan pasukannya ke Ukraina untuk kegiatan seperti pelatihan militer. Joe Biden disebut telah menentang penempatan pasukan Amerika dengan alasan apapun ke Ukraina.

“Kami tidak akan mengirimkan pasukan ke Ukraina. Presiden sudah sangat jelas,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memiliki pandangan yang berbeda dalam menyelesaikan konflik di Ukraina dan invasi Rusia. Mereka percaya bahwa upaya diplomasi dan bantuan militer yang tepat akan menjadi kunci untuk mendukung Ukraina.

“Saya rasa, upaya terbaik yang bisa kita lakukan adalah melalui diplomasi dan dukungan politik, bukan dengan melibatkan pasukan langsung di Ukraina,” ujar Miller dengan tegas.

Di satu sisi, upaya Amerika untuk mendukung Ukraina tengah dihadapkan pada tantangan di Kongres. Ketua DPR, Mike Johnson, yang merupakan sekutu mantan Presiden Donald Trump dan pemimpin mayoritas Partai Republik, menolak untuk memberikan persetujuan atas pemungutan suara terkait permintaan bantuan senilai $60 miliar yang diajukan oleh Presiden Biden untuk Ukraina.

READ  5 Fakta Serangan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman yang Mengejutkan

Kesimpulan

Gedung Putih Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden secara tegas menolak terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina, termasuk menolak mengirimkan pasukan atau bantuan militer langsung. Meskipun Presiden Prancis Emanuel Macron membuka kemungkinan pengiriman pasukan dari negaranya, Amerika Serikat lebih memilih untuk fokus pada upaya diplomasi dan dukungan politik sebagai kunci untuk mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, meskipun masih dihadapkan pada penolakan terkait bantuan senilai $60 miliar dalam Kongres.