Gempa Guncang Dekat Lokasi Uji Coba Nuklir Korut: Dampak dan Penyebabnya

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 2,4 terjadi di dekat lokasi uji coba nuklir Korea Utara (Korut) pada hari Kamis (11/1) waktu setempat. Gempa ini dilaporkan oleh badan cuaca Korea Selatan, yang menganalisis gempa tersebut terjadi secara alami.

Gempa tersebut terdeteksi 41 kilometer (25 mil) barat laut Kilju, yang merupakan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri, demikian kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan seperti yang dilansir oleh AFP pada Jumat (12/1/2024).

Gempa bumi tersebut terdeteksi pada pukul 19:00 waktu setempat dengan kedalaman 20 kilometer (12 mil), menurut Administrasi Meteorologi Korea.

Sebelumnya, antara tahun 2006 dan 2017, Korea Utara (Korut) telah melakukan enam uji coba nuklir di fasilitas Punggye-ri. Salah satu uji coba nuklir pada tahun 2017 mengakibatkan terjadinya gempa berkekuatan M 6,3 yang bahkan dirasakan di seluruh perbatasan China.

Uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara pada tahun 2017 telah memicu kecaman dari seluruh dunia. Respons negatif tersebut membuat Dewan Keamanan PBB secara bulat mengadopsi sanksi-sanksi baru, termasuk pembatasan pengiriman minyak.

Kelompok pemantau melaporkan bahwa uji coba nuklir keenam Korea Utara (Korut) tersebut menyebabkan gempa bumi dengan kekuatan mencapai 250 kiloton, atau sekitar 16 kali lebih besar dari bom nuklir yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang pada tahun 1945.

Wilayah Kilju telah mengalami serangkaian gempa bumi kecil dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip dari para ahli, Yonhap melaporkan bahwa daerah sekitar Kilju telah menjadi lebih rentan terhadap gempa bumi akibat dilakukannya uji coba nuklir berulang kali oleh Korea Utara.

Pada pertemuan kebijakan akhir tahun lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengancam akan melakukan serangan nuklir terhadap Korea Selatan, dan menyerukan peningkatan persenjataan militer negaranya menjelang konflik bersenjata yang ia sebut dapat “terjadi kapan saja”.

READ  Mahfud Bongkar Pedang Hukum yang Tak Tertajam, TKN Soroti Jabatan Menko Polhukam

Korea Utara (Korut) baru-baru ini dilaporkan mengalami gempa bumi yang terjadi di dekat lokasi uji coba nuklir mereka. Gempa tersebut mengundang kekhawatiran internasional terkait program nuklir yang sedang mereka kembangkan.

Gempa bumi ini datang setelah Korut berhasil menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada akhir tahun lalu. Kabarnya, mereka menerima bantuan dari Rusia sebagai imbalan atas pengiriman senjata untuk perang yang sedang terjadi di Ukraina.

Setelah melakukan uji coba nuklir pada tahun 2017, Korea Utara mengklaim telah meledakkan bom hidrogen “dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Korut menyebut bahwa ini adalah “peristiwa yang sangat penting” dalam mencapai “tujuan akhir” mereka untuk menjadi negara yang memiliki kekuatan nuklir yang lengkap.

Kesimpulan

Gempa bumi dengan magnitudo (M) 2,4 yang terjadi dekat lokasi uji coba nuklir Korea Utara (Korut) pada Kamis (11/1) menimbulkan kekhawatiran internasional terhadap program nuklir mereka yang sedang dikembangkan. Gempa ini dipicu oleh aktivitas alami namun wilayah Kilju yang merupakan lokasi uji coba nuklir Korut telah menjadi lebih rentan terhadap gempa bumi akibat dilakukannya uji coba nuklir berulang kali. Uji coba nuklir pada tahun 2017 juga mengakibatkan gempa berkekuatan M 6,3 yang memicu kecaman dunia dan sanksi-sanksi dari PBB. Ancaman serangan nuklir dan peningkatan persenjataan militer yang diutarakan oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un, semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.