indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Terjadi penurunan harga beras belakangan ini. Menurut sejumlah pedagang beras, selama seminggu terakhir ini terjadi penurunan harga beras sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg).
Seorang pedagang beras di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, bernama Wawan, menyebutkan bahwa harga beras medium saat ini berada di kisaran Rp 14.000/kg, mengalami penurunan dari pekan sebelumnya yang mencapai Rp 15.000/kg. Tersedia juga beras medium dengan kualitas lebih baik yang harga jualnya kini mencapai Rp 15.000/kg dari sebelumnya Rp 16.000/kg.
“Beras mengalami penurunan harga, meski perlu diperhatikan perbedaan kualitasnya. Terdapat beras medium dengan kualitas di bawah standar dijual seharga Rp 16.000/kg hingga Rp 15.000/kg. Ada juga beras yang sebelumnya dihargai Rp 15.000/kg, kini turun menjadi Rp 14.000/kg,” ujar Wawan ketika ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (7/3/2024).
Menurut penuturan Wawan, saat ini yang paling banyak dicari adalah beras medium yang dijual dengan harga Rp 14.000/kg. Meskipun demikian, Wawan menyatakan bahwa angka tersebut masih sangat tinggi dibandingkan dengan harga normal sebelumnya yang berkisar antara Rp 9.000-10.000/kg.
Wawan menjelaskan bahwa kenaikan ini terjadi akibat belum adanya panen, serta masalah cuaca yang dipengaruhi oleh El Nino. Menurutnya, “Harga beras mulai naik sejak Desember 2023 saat pengaruh El Nino terasa, dan terus mengalami kenaikan hingga Januari saat ini,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, pedagang beras lain bernama Khairul Umam juga turut menyampaikan bahwa harga beras telah mengalami penurunan Rp 1.000/kg selama seminggu terakhir.
“Kalau medium ada yang Rp 15.000/kg, sudah turun menjadi Rp 14.000/kg. Sedangkan untuk beras premium, harganya turun dari Rp 18.000/kg menjadi Rp 17.000/kg. Penurunan ini sudah berlangsung selama seminggu terakhir, atau sekitar 10 hari,” jelas sumber tersebut.
Sejauh ini, Khairul mengaku tidak kesulitan mendapatkan stok untuk dagangnya, hanya saja harganya yang mahal. Makanya stok yang dia beli tidak sebanyak sebelumnya.
Khairul menceritakan, “Mungkin karena faktor cuaca ya, jadi harga beras masih tinggi. Tapi setidaknya sudah ada sedikit penurunan, meskipun masih di atas Rp 14.000 per kilogramnya.”
“Meskipun harga beras mulai turun, tetapi tetap terasa mahal di atas Rp 14.000 per kilogram,” ungkap seorang ibu rumah tangga yang berbelanja di pasar tradisional. “Sulit untuk menabung karena harus lebih memilih beli kebutuhan pokok lainnya.”
Harga beras saat ini masih berada di level yang tinggi, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang diatur oleh Badan Pangan Nasional berdasarkan Peraturan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.
Dalam peraturan tersebut, terdapat penjelasan tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di berbagai zona di Indonesia. Zona 1 mencakup Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, dengan HET beras medium seharga Rp 10.900/kg dan beras premium seharga Rp 13.900/kg.
Sementara itu, Zona 2 meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan. Di zona ini, HET untuk beras medium adalah Rp 11.500/kg dan beras premium adalah Rp 14.400/kg.
Zona 3 mencakup Maluku dan Papua. Di zona ini, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, sementara untuk beras premium seharga Rp 14.800/kg.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa harga beras telah mengalami penurunan di sejumlah toko beras di area Jakarta, Tangerang, hingga Bekasi. Penurunan ini terjadi terutama pada harga beras kelas medium dan premium.
“Harga sudah turun, beras tersedia. Penurunan ini sejalan dengan peningkatan pasokan dari daerah sentra produksi seperti Demak, Sragen, dan Indramayu,” ujar narasumber pada hari Senin.
Kesimpulan
Penurunan harga beras belakangan ini terjadi di pasar, meskipun masih berada di atas Rp 14.000/kg. Pedagang beras mencatat penurunan harga sebesar Rp 1.000 per kilogram dalam seminggu terakhir. Faktor-faktor seperti belum adanya panen, cuaca yang dipengaruhi El Nino, serta pasokan dari daerah sentra produksi telah mempengaruhi harga beras. Meskipun ada penurunan harga, harga beras masih tinggi dan melampaui Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan Badan Pangan Nasional.