Hari Dharma Samudera 15 Januari 2024: Mengenang Kebijaksanaan dan Kesejahteraan Lautan

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Pada setiap tanggal 15 Januari 2024, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan memperingati Hari Dharma Samudera. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengenang peristiwa sejarah yang dikenal dengan ‘Pertempuran Laut Aru’, yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962.

Tahun ini, kita merayakan Hari Dharma Samudera yang ke-62. Mari kita simak informasi mengenai tema dan sejarah peringatan Hari Dharma Samudera 2024.

Tema Hari Dharma Samudera 2024

Peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2024 mengusung tema “Kobarkan Semangat Pertempuran Prajurit Jalasena Yang Tangguh, Profesional dan Modern”. Menurut informasi yang disampaikan oleh situs Pemerintah Kabupaten Asahan, Hari Dharma Samudera adalah peringatan nasional yang menjadikan momen tersebut sebagai pengingat akan sejarah Pertempuran Laut Arafuru yang terjadi pada tanggal 15 Januari 1962.

Pada saat itu, Tentara Indonesia bertempur melawan Belanda untuk membebaskan Irian Barat (Papua) di Perairan Maluku. Selain itu, Hari Dharma Samudera juga merupakan peringatan akan peristiwa-heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukkan oleh para pelaut yang berada di bawah kepemimpinan Yos Sudarso.

Sejarah Hari Dharma Samudera 15 Januari

Hari Dharma Samudera bermula dari pelanggaran perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) oleh Belanda, yang menolak untuk menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia. Akibatnya, Indonesia melancarkan operasi senyap atau operasi rahasia.

Pada Hari Dharma Samudera yang jatuh pada tanggal 15 Januari 2024, mengingatkan kita pada sebuah peristiwa bersejarah yang signifikan. Pada kesempatan itu, terungkap bahwa Republik Indonesia telah melibatkan tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam sebuah operasi rahasia untuk mengintai kekuatan armada Belanda yang berada di sekitar wilayah Irian Barat.

READ  Perayaan Dharma Samudera: Mengenang Momentum 15 Januari

Tiga kapal yang terlibat dalam operasi tersebut adalah:

  • KRI Nanggala
  • KRI Bung Tomo
  • KRI Diponegoro

Operasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang strategis mengenai kekuatan dan pergerakan armada Belanda. Dengan demikian, Republik Indonesia dapat mempertahankan kedaulatan dan mengatasi potensi ancaman dari pihak lain.

Peringatan Hari Dharma Samudera ini menjadi momen penting bagi sejarah Republik Indonesia. Dalam peristiwa ini, keberanian dan keteguhan hati prajurit Indonesia teruji dalam menjalankan tugas yang berat dan berisiko tinggi. Mereka telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menjaga dan mempertahankan negara ini.

Pada Hari Dharma Samudera yang jatuh pada tanggal 15 Januari 2024, kita mengenang salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada tanggal yang sama, kita juga merayakan kemenangan dalam pertempuran di Laut Arafuru pada tahun 1962.

Tema peringatan ini adalah memperingati jasa-jasa pahlawan kita yang berjuang untuk mempertahankan Irian Barat agar tetap menjadi bagian dari Indonesia. Melalui pertempuran di Laut Arafuru, tentara Indonesia di bawah kepemimpinan Yos Sudarso berhasil menghadang agresi dari pihak Belanda yang ingin merebut Irian Barat.

Pertempuran ini menjadi simbol kegigihan dan semangat juang yang tinggi dari para pejuang kemerdekaan kita. Mereka siap berkorban nyawa demi menegakkan kemerdekaan dan integritas wilayah Indonesia.

Peringatan Hari Dharma Samudera pada tahun 2024 ini menjadi momentum untuk mengenang semangat patriotisme dan nasionalisme yang tertanam dalam diri bangsa Indonesia. Mari kita terus menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita, sejalan dengan semangat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita.

Di dalam melaksanakan misi dan semakin mendekati Irian Barat, ketiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tersebut kemudian diketahui oleh Belanda. Konfrontasi pun tak terhindarkan antara Angkatan Laut Indonesia dan Belanda.

READ  Melindungi Diri dari Cuaca Ekstrem: Panduan Menghadapi Bencana Alam

Menurut situs Kebudayaan Kemdikbud, pada hari yang dikenal sebagai Hari Dharma Samudera tanggal 15 Januari 2024, kita mengenang peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Pada hari itu, tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) melintasi perairan yang dijaga ketat oleh kapal perang Belanda dan pesawat tempurnya. Kondisi saat itu tidak seimbang, dengan kekuatan Angkatan Laut Indonesia jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan Belanda.

Pertemuan antara tiga KRI dengan kapal perang Belanda dan pesawat tempurnya menyulut penyerangan hebat. Ketiga KRI berani melawan dengan segala kekuatan yang mereka miliki, meskipun mereka sadar akan ketimpangan kekuatan yang dihadapi. Detik-detik tersebut menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada Hari Dharma Samudera, kita tidak hanya mengenang pertempuran sengit tersebut, tetapi juga mengambil hikmah dan makna dari peristiwa bersejarah itu. Kita belajar tentang semangat juang, keberanian, dan ketabahan para prajurit Indonesia yang melawan segala rintangan demi kemerdekaan negara.

Seiring berjalannya waktu, Hari Dharma Samudera juga menjadi momen penting untuk memahami dan meningkatkan pertahanan laut Indonesia. Dalam peringatan ini, kita diingatkan akan pentingnya menjaga keamanan maritim, menguatkan kemampuan Angkatan Laut, serta menjaga wilayah perairan Indonesia agar tetap aman dan terlindungi.

Pada saat itu, Komodor Yos Sudarso memberi perintah kepada awak kapal untuk mundur dan berbelok arah, namun sayangnya KRI Macan Tutul terjebak dan berputar-putar. Kejadian ini membuat militer Belanda salah mengartikan bahwa KRI Macan Tutul sedang berusaha menyerang mereka, sehingga mereka pun menembaki kapal tersebut.

Sebelum gugur, Komodor Yos Sudarso mengeluarkan perintah yang terkenal “Kobarkan Semangat Pertempuran”. Komodor Yos Sudarso beserta awak kapal yang berada di KRI Macan Tutul menjadi korban dan gugur dalam pertempuran tersebut.

READ  Pasang PLTS Atap dengan Sistem Kuota: Penjelasan Lengkap dari ESDM

Setelah itu, tidak ada lagi pertempuran laut antara Indonesia dan Belanda. Masyarakat Irian Barat memilih untuk bergabung dengan Indonesia.

Pertempuran di Laut Aru menjadi peristiwa bersejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Kejadian heroik ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Dharma Samudera yang diperingati setiap tanggal 15 Januari.