KAMMI Sebut Pernyataan Kapolri Soal ‘Estafet Kepemimpinan’ Bermaksud Baik

indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan bahwa pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai estafet kepemimpinan memiliki maksud yang baik. KAMMI menilai bahwa pernyataan tersebut merupakan pesan penting agar masyarakat memilih pemimpin sesuai dengan kehendak rakyat.

“Sebetulnya dalam pidato itu Kapolri sudah menjelaskan dengan kalimat kurang lebih: ‘Kita menginginkan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentu saja para pemimpin-pemimpin terbaik’, sehingga jelas bahwa yang dimaksudkan adalah agar para hadirin dan siapa pun yang mendengar untuk menentukan pilihan sesuai dengan kapasitas dan kriteria yang diinginkan oleh rakyat,” ujar Ketua Umum KAMMI Zaky Ahmad Rivai kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).

Zaky menyatakan bahwa siapapun calon presiden dan calon wakil presiden yang terpilih nantinya pasti akan melanjutkan pemerintahan. Dia menilai pernyataan Jenderal Sigit tersebut tidak menunjukkan sikap yang tidak netral.

“Pada dasarnya siapa pun yang terpilih nanti pastilah melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Jokowi. Tentu harapan kita semua pembangunan yang berdampak baik kepada rakyat harus terus dilanjut, kebijakan yang masih banyak kekurangan bisa diperbaiki. Saya kira jelas maksudnya,” ucapnya.

Penjelasan Polri soal Pernyataan Kapolri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.

“Kami perlu sampaikan, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri perayaan dan ibadah Natal 2023. Kemudian, bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan Bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system,” kata Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

READ  Anies Puji Kapolri atas Penangkapan Pelaku Ancaman Pembunuhan

Trunoyudo mengungkapkan bahwa pernyataan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) mengenai ‘estafet kepemimpinan’ memiliki niat yang baik. Estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah kelanjutan dari kepemimpinan dari Presiden RI pertama, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ke-7, Joko Widodo. Dia juga menyebutkan pentingnya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir. Soekarno sampai Presiden ke-7 Ir. Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya,” ungkapnya.

Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri dalam Pemilu 2024. Menurutnya, Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

“Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen bahwa Polri harus netral sesuai dengan amanah UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ujar seorang juru bicara KAMMI.

Trunoyudo memastikan bahwa Polri berkomitmen untuk mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya, Polri memiliki komitmen dalam menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini untuk menciptakan pemilu yang aman dan damai serta menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.

Kesimpulan

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan bahwa pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengenai estafet kepemimpinan memiliki maksud yang baik. Mereka menilai bahwa pernyataan tersebut bertujuan agar masyarakat memilih pemimpin sesuai dengan kehendak rakyat. KAMMI juga menegaskan bahwa siapapun calon presiden dan calon wakil presiden yang terpilih nantinya pasti akan melanjutkan pemerintahan, dan pernyataan Jenderal Sigit tidak menunjukkan sikap yang tidak netral. Pernyataan tersebut juga didukung oleh penjelasan Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik, yang menyebutkan bahwa estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah kelanjutan dari kepemimpinan sebelumnya dan pentingnya program pembangunan yang berkelanjutan.

READ  Ahli Sosiologi Hukum: Pernyataan Kapolri Jangan Dicap Sebagai Keberpihakan