ICW Rayakan Ulang Tahun dengan Aksi ‘Tiup Lilin’ di Depan Gedung KPK, Buron Harun Masiku Makin Terpojok!

indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Indonesia Corruption Watch (ICW) telah mengadakan aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam aksinya, ICW memberikan kritik terhadap KPK yang hingga saat ini belum berhasil menangkap Harun Masiku yang masih buron.

Pantauan kami, Senin (15/1/2024), pihak ICW membawa sejumlah atribut demo. ICW telah memasang empat orang yang mengenakan topeng pimpinan KPK, yakni Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, dan Johanis Tanak.

Empat orang dengan topeng pemimpin KPK terlihat berdiri berdampingan dengan seseorang yang menggunakan topeng dengan gambar wajah Harun Masiku. Mereka kemudian bersama-sama meniup lilin pada kue ulang tahun tersebut.

Ketika ICW menghadirkan kue ulang tahun untuk ‘merayakan’ Harun Masiku yang masih buron, mereka tidak hanya menyampaikan ucapan selamat. Di bagian atas kue tersebut terdapat tulisan yang mengkritik dengan kata-kata ‘Tiba-tiba 4 Tahun’.

ICW berdemonstrasi di depan gedung KPK, 15 Januari 2024.

Selain melakukan aksi teatrikal, ICW juga membawa sejumlah poster yang berisi protes terhadap penanganan Harun Masiku di KPK. Beberapa poster yang mereka bawa memiliki tulisan ‘Kalau Gak Mau dan Gak Mampu Tangkap Buronan, Mending Mundur’.

Inisiatif Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (ICW) memperingati ulang tahun ke-34 dengan aksi menarik di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menggelar acara memotong kue ‘ulang tahun’ untuk menandai perlawanan mereka terhadap korupsi.

Selain itu, ICW juga memasang foto Harun Masiku, buron kasus suap pemilihan kepala daerah, di bagian depan gedung KPK. Di foto tersebut terdapat tulisan ‘Masih Hilang’, yang menjadi simbol bahwa Harun Masiku belum tertangkap oleh aparat penegak hukum.

ICW berdemonstrasi di depan Gedung KPK, 15 Januari 2024.

ICW (Indonesia Corruption Watch) mengadakan demonstrasi di depan Gedung KPK untuk memperingati ulang tahun Harun Masiku. Harun Masiku adalah salah satu tersangka dalam kasus suap pergantian antarwaktu yang melibatkan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Sejak tahun 2019, Harun Masiku telah menjadi buron KPK.

READ  Sorotan KPK: 100 Pegawai Terlibat Pungli Rutan, Tindakan Antikorupsi Melibatkan Sorotan

ICW berdemonstrasi di depan gedung KPK, 15 Januari 2024.

Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperingati ulang tahun Buron Harun Masiku. Dalam aksi tersebut, ICW membawa kue ‘Ulang Tahun’ berlilin yang dihembuskan oleh para aktivis sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan kasus Harun Masiku oleh KPK.

Kehadiran ICW dalam aksi ini juga sebagai bentuk kritik terhadap KPK yang dianggap terlalu lemah dalam memberantas korupsi. Mereka mengingatkan KPK untuk tidak lupa mengejar kasus-kasus besar seperti Harun Masiku yang hingga saat ini masih buron.

Pada aksi tersebut, ICW juga menuntut agar KPK lebih aktif dalam menangkap dan membawa Harun Masiku ke pengadilan. Mereka menilai penanganan kasus Harun Masiku menjadi tanda pengenal bagi Komisi Pemberantasan Korupsi dalam upaya memberantas korupsi di Indonesia.

Dalam pidatonya, salah satu perwakilan ICW mengatakan, “Kami ingin mengingatkan KPK untuk tidak mengendurkan upaya memberantas korupsi. Kasus Harun Masiku adalah salah satu kasus penting yang harus ditangani secara serius. Jika KPK tidak berhasil menangkapnya, ini akan menjadi preseden buruk bagi upaya anti-korupsi di Indonesia.”

Kesimpulan

Indonesia Corruption Watch (ICW) merayakan ulang tahun ke-34 dengan melakukan aksi ‘tiup lilin’ di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan kasus Harun Masiku. Dalam aksi tersebut, ICW menyoroti kelemahan KPK dalam menangkap Harun Masiku yang masih buron dan mengingatkan pentingnya penegakan hukum dalam memberantas korupsi di Indonesia. Melalui aksi ini, ICW berharap agar KPK tidak mengendurkan upaya memberantas korupsi dan mengambil tindakan yang lebih aktif dalam menangkap dan membawa Harun Masiku ke pengadilan.