Dunia Hari Ini: Iran Sungguh-sungguh Mengancam ‘Markas Mata-mata’ Israel dengan Rudal Serangan Balistik!

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Anda kembali menyimak laporan Dunia Hari Ini, edisi Rabu 17 Januari 2024.

Kami telah mengumpulkan berita terkini dari berbagai penjuru dunia secara ringkas, termasuk laporan terbaru dari Iran.

Iran menembakkan rudal ke ‘markas mata-mata’ Israel

Iran dilaporkan telah menembakkan rudal ke tempat yang mereka klaim sebagai “markas mata-mata” Israel yang berlokasi di dekat konsulat Amerika Serikat di kota Erbil, Irak bagian utara.

Iran dilaporkan telah menembakkan rudal ke “markas mata-mata” Israel pada hari ini. Penembakan tersebut juga dilakukan terhadap sasaran yang terhubung dengan kelompok ISIS di Suriah utara.

Empat warga sipil tewas dan enam luka-luka setelah rudal menghantam kawasan konsulat di Erbil.

Garda Revolusi Iran mengklaim telah melancarkan serangan terhadap markas besar Mossad, badan intelijen Israel, yang terletak di wilayah Kurdi di Irak.

Dalam pernyataan lain, pihak Iran telah melancarkan serangan dengan sejumlah rudal balistik ke “operasi teroris,” termasuk sasaran ISIS, di wilayah Suriah dan berhasil menghancurkannya.

Qatar dan Prancis Ingin Salurkan Bantuan ke Gaza

Qatar dan Prancis berperan sebagai perantara dalam kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menyampaikan bantuan obat-obatan kepada warga Gaza, termasuk 45 sandera Israel.

Kedua negara itu mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan diberangkatkan dari Qatar menuju Mesir hari ini, sebelum melintasi perbatasan Rafah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengumumkan bahwa mereka akan mengirim obat-obatan dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada warga sipil di Jalur Gaza. Bantuan tersebut akan dikirimkan ke daerah yang paling terkena dampak dan rentan. Namun, bantuan tersebut akan diberikan dengan syarat bahwa obat-obatan yang dibutuhkan oleh tawanan Israel di Gaza juga disalurkan kepada mereka.

READ  Water Lily (Bunga Teratai): Tips Menanam Untuk Hasil Lebih Maksimal

Sebelumnya, kepala pusat krisis Kementerian Luar Negeri Perancis, Philippe Lalliot, yang mengatur upaya tersebut, telah mengatakan bahwa negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu dengan ide yang berasal dari warga sandera.

Jumlah Kelahiran di Prancis di Titik Terendah

Tahun lalu, Prancis mencatat jumlah kelahiran terendah sejak Perang Dunia Kedua, menurut INSEE lembaga statistik Prancis. Jumlah kelahiran ini merupakan pukulan bagi profil demografis Prancis yang secara tradisional kuat.

Prancis mencatat 678.000 kelahiran pada tahun lalu, mengalami penurunan 7 persen dibanding tahun 2022 dan turun 20 persen sejak mencapai puncaknya pada tahun 2020.

Ini merupakan pukulan bagi Prancis yang dikenal dengan profil demografis yang kuat.

Tetapi, meskipun masyarakat memiliki jumlah anak yang lebih sedikit, lembaga Unis pour les Familles menyatakan bahwa penurunan angka ini bukan disebabkan oleh keinginan warga untuk memiliki lebih sedikit anak, melainkan karena kondisinya yang belum membaik.

Pria Australia dituduh melakukan pelecehan di Timor-Leste

Seorang pria Australia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak dan akan dijatuhi surat perintah penangkapan di Timor-Leste. Ia tidak hadir di pengadilan bulan lalu.

Jaksa Dili membenarkan bahwa Robert Trott, 75 tahun, yang merupakan pemilik toko kebab dan pernah menjadi penasihat politik di Dili, tidak menghadiri sidang pada akhir Desember untuk menghadapi dakwaan yang dituduhkan kepadanya.

Robert didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis di Dili selama beberapa tahun, namun ia membantah dengan tegas tuduhan tersebut.

Adelina Meluk Lobu, yang mewakili korban, menyatakan bahwa kasus ini melibatkan tuduhan “grooming” yang bertujuan untuk memfasilitasi tindakan pelecehan tersangka terhadap korban dengan memanfaatkan kerentanan ekonomi yang dialami korban.

Jika terbukti bersalah, Robert berpotensi dijatuhi hukuman maksimal 30 tahun penjara di Timor-Leste.

READ  Keamanan Pohon di Australia: Ancaman bagi Warga Indonesia

Pada hari ini, Iran melancarkan serangan rudal terhadap ‘markas mata-mata’ Israel. Tindakan ini meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, Iran mengklaim bahwa serangan tersebut bertujuan untuk merespons serangan sebelumnya yang dilakukan oleh Israel. Mereka menganggap ‘markas mata-mata’ ini merupakan ancaman bagi keamanan nasional Iran.

Israel, sementara itu, membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki ‘markas mata-mata’ di wilayah yang disebut oleh Iran. Mereka mengecam serangan rudal ini sebagai tindakan yang provokatif dan berbahaya.

Serangan ini menambah panjang daftar konflik dan ketegangan di antara kedua negara. Kedua belah pihak saling menuduh melakukan serangan dan tindakan bermusuhan, mengancam stabilitas regional.

Pihak internasional telah meminta kedua negara untuk menjaga ketenangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Mereka mendesak kedua belah pihak untuk kembali ke meja perundingan dan mencari solusi damai untuk perselisihan mereka.

Situasi di Timur Tengah selalu rentan terhadap konflik dan ketegangan. Semoga kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedamaian dan kestabilan wilayah ini.