Joe Biden: AS Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan, Apa Dampaknya?

indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Amerika Serikat (AS) memberikan ucapan selamat kepada Lai Ching-te yang terpilih sebagai Presiden baru Taiwan. Namun, AS secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Presiden AS Joe Biden menjawab pertanyaan mengenai posisi Washington terhadap Taiwan. Dilansir dari AFP, pada Minggu (14/1/2024), Biden menanggapi dukungan terhadap kemerdekaan Taiwan yang dinyatakan oleh Lai, seorang pembela demokrasi di pulau tersebut. Namun, Biden dengan tegas menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

“Kami tidak mendukung kemerdekaan,” ujar Biden.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, memberikan penghormatan kepada Lai atas kemenangannya dalam pemungutan suara pada hari Sabtu. Blinken memuji ‘sistem demokrasi dan proses pemilihan yang kuat’ di negara dengan pemerintahan mandiri tersebut.

Berdasarkan pernyataan Blinken, pemerintah Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Blinken menambahkan bahwa Washington berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas Selat, serta menyelesaikan perbedaan secara damai, bebas paksaan dan tekanan.

Lai – yang dianggap oleh China sebagai ancaman terhadap perdamaian – berjanji untuk membela Taiwan dari ‘intimidasi’ China.

Amerika Serikat mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka berencana mengirim delegasi tidak resmi ke Taiwan setelah pemungutan suara, namun mereka juga memperingatkan China untuk tidak melakukan provokasi militer.

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa AS tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan. Pernyataan ini mendapat reaksi keras dari Beijing yang mengecam kunjungan resmi antara Taiwan dan Amerika Serikat.

Beijing juga meminta Washington untuk menahan diri dari campur tangan dalam pemilu Taiwan. Hal ini menunjukkan adanya ketegangan yang meningkat antara Amerika Serikat dan China terkait isu Taiwan.

READ  AS Serang Houthi di Yaman, Berburu Peluncur Rudal

Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, Blinken menambahkan pihaknya akan memperkuat kerjasama antara AS dan Taiwan di berbagai bidang.

“Kemitraan antara rakyat Amerika dan rakyat Taiwan, yang berakar pada nilai-nilai demokrasi, terus meluas dan memperdalam hubungan ekonomi, budaya, dan antar manusia,” ujar Blinken.

Diketahui China mengklaim Taiwan yang demokratis – yang terpisah dari daratan oleh selat sepanjang 110 mil (180 kilometer) – sebagai wilayahnya dan menolak menggunakan kekerasan untuk mencapai ‘unifikasi’, bahkan jika konflik tidak terlihat akan terjadi.

Kesimpulan

AS yang secara tegas menyatakan tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dalam wawancara Presiden Joe Biden telah menimbulkan ketegangan dengan China. Meski AS memberikan ucapan selamat kepada Presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menegaskan bahwa Washington akan menjaga perdamaian dan stabilitas lintas Selat serta berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan dengan China secara damai. Kunjungan resmi antara Taiwan dan Amerika Serikat telah dikutuk oleh Beijing yang meminta AS untuk menahan diri dalam campur tangan dalam pemilu Taiwan. Meski demikian, Blinken menyatakan akan memperkuat kerjasama antara AS dan Taiwan di berbagai bidang.