Mendukung Kestabilan Pasokan Gas Nasional Melalui Kolaborasi LNG dan PGN

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Subholding Gas PT Pertamina (Persero) bertekad untuk menjaga keseimbangan pasokan gas di Indonesia sebagai langkah fundamental dalam meningkatkan layanan kepada pelanggan. Komitmen ini mencerminkan keseriusan PGN dalam optimalisasi penggunaan gas bumi, terutama untuk industri dalam negeri, sekaligus sebagai bentuk adaptasi terhadap dinamika bisnis yang terus berkembang.

PN Pertamina Gas (PGN) tidak hanya fokus pada keberlanjutan pasokan gas bumi nasional, namun juga mengambil langkah konkret untuk menjaga keseimbangan gas di dalam negeri. Salah satu strategi yang diterapkan adalah menyediakan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai upaya untuk mendukung distribusi gas bumi secara merata.

Pada acara Customer Business Forum di Tangerang, Banten, Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa LNG merupakan solusi penting dalam pemenuhan kebutuhan gas bumi. LNG sering kali disebut sebagai salah satu energi masa depan yang memiliki peran strategis.

“LNG menjadi solusi yang lebih fleksibel untuk mengangkut gas bumi dari lokasi yang jauh dari jaringan pipa dan permintaan gas bumi,” kata Ratih dalam pernyataan tertulis pada Rabu (6/3/2024).

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), keberadaan gas bumi dalam infrastruktur jaringan pipa gas tidak akan selalu mampu memenuhi kebutuhan gas negara. Pasokan gas dari sumber-sumber eksisting mengalami penurunan alami, terutama karena produksi gas di sumur-sumur yang telah lama beroperasi terus mengalami penurunan.

Sebagai contoh, PGN mengandalkan sumber gas dari blok Corridor di Sumatera Selatan yang pada awal tahun 2024 hanya mampu memasok sekitar 440 MMSCFD gas bumi. Pada tahun sebelumnya, blok ini mampu membekali gas bumi lebih dari 500 MMSCFD pada tahun 2022 dan 2023. Namun, pada 2024, jumlah gas yang disalurkan mengalami penurunan, hanya mencapai 850 MMSCFD dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

READ  {Nyepi 2024: Tahun Baru Saka dan Prediksi Berikutnya}

“Mau tidak mau, kita harus terbiasa dengan LNG sebagai solusi gas balance kebutuhan gas bumi nasional di tengah terus meningkatnya kebutuhan gas bumi, terutama untuk industri. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya PGN untuk mewujudkan komitmen memenuhi kebutuhan gas bumi kepada pelanggan serta optimalisasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi,” ujar Ratih.

“Dengan mengelola infrastruktur gas nasional sebanyak 90% dalam berbagai model transportasi, termasuk pipa dan non pipa seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU), Land Based Energy Terminal, SPBG, MRU, dan LPG Processing Plant serta kemampuan untuk mengintegrasikan seluruh potensi gas bumi dari berbagai jenis molekul gas di seluruh penjuru negeri, PGN yakin dapat terus memberikan layanan energi yang andal, kompetitif, dan berkelanjutan kepada pelanggan,” ungkap Ratih.

Ratih menegaskan bahwa keberadaan LNG tidak akan menggantikan fungsi gas pipa. PGN tetap akan memaksimalkan alokasi gas pipa untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan pasokan dan ketidaktersediaan gas dari pemasok dengan solusi berupa LNG.

“Pelanggan juga perlu memahami bahwa gas pipa memiliki kestabilan harga yang berbeda dengan LNG yang harganya cenderung fluktuatif karena dipengaruhi oleh mekanisme pasar,” jelas Ratih.

Selain itu, jalur distribusi LNG juga memiliki panjang yang lebih dibandingkan dengan jalur distribusi gas melalui pipa. Hal ini disebabkan adanya tahapan tambahan seperti proses pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi. Meskipun demikian, LNG tetap dianggap sebagai pilihan yang ramah lingkungan dan efisien dibandingkan dengan sumber energi fosil lainnya.

Kesimpulan

PT PGN Tbk Subholding Gas PT Pertamina (Persero) menekankan pentingnya keseimbangan pasokan gas di Indonesia dengan menggunakan LNG sebagai solusi distribusi gas bumi yang fleksibel. Dengan mengintegrasikan infrastruktur gas nasional dalam berbagai model transportasi, PGN bertekad untuk terus memberikan layanan energi yang andal dan berkelanjutan kepada pelanggan, sambil tetap memaksimalkan alokasi gas pipa untuk mengatasi kemungkinan kelangkaan pasokan.

READ  Semarak Sejarah Hari Patriotik 23 Januari 1942: Mengenang Semangat Pahlawan!