Kisah Menarik Soal ‘Estafet Kepemimpinan’: Kapolri Mysarankan Terobosan Baru!

indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Korpus Bemnus), Muksin Mahu, menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan. Muksin menyebut pernyataan itu salah satu bentuk tanggung jawab Kapolri.

“Tidak ada yang salah ketika apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang melanjutkan estafet kepemimpinan ke depan itu sangat wajar bagi kami selaku generasi muda,” kata Mahu dalam keterangannya, Minggu (14/1/2024).

“Bagi kami selaku generasi muda yang memaknai imbauan estafet kepemimpinan ke depan yang dilontarkan oleh Bapak Kapolri, hal tersebut merupakan bagian dari ucapan kepemimpinan yang juga memiliki fungsi dan tanggung jawab yang sama untuk melihat dan membawa masa depan negeri ini dengan baik ke depan,” ujarnya.

Artikel ini membahas mengenai pentingnya Pemilu yang akan dihadapi saat ini dan bagaimana pemilu itu menentukan masa depan bangsa. Dalam konteks ini, penulis meminta agar tidak ada pihak yang melakukan provokasi terhadap masyarakat lainnya.

“Karena selama ini tahapan Pemilu telah berjalan dengan baik, kita harus menghindari isu-isu yang muncul yang dapat mengganggu fokus Polri dalam mensukseskan Pemilu 2024,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Korpus Bemnus mengingatkan agar masyarakat tidak mudah mencurigai sesuatu. Tujuannya adalah untuk menjaga agar Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman dan damai.

“Kita tidak boleh dengan mudah mencurigai dan salah memaknai perkataan yang telah diucapkan oleh seseorang, karena tidak ada arahan atau pernyataan khusus yang menunjukkan dukungan kepada salah satu calon tertentu. Sebaliknya, apa yang disampaikan Bapak Kapolri adalah untuk mengingatkan semua calon presiden yang berkompetisi agar dapat melanjutkan kepemimpinan ke depan,” katanya.

READ  Komitmen TASPEN Group untuk Meningkatkan Kapabilitas Kepemimpinan

Dalam kesempatan ini, Kapolri Jenderal Sigit Prabowo mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh narasi negatif yang berupaya untuk menyudutkannya. Menurutnya, narasi negatif tersebut timbul karena pandangan yang keliru. “Kami juga senantiasa mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh beberapa pandangan yang telah menafsirkan pernyataan Kapolri dengan cara yang salah secara intelektual, dan mari kita bersama-sama tetap waspada terhadap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan pemilihan umum 2024 ini,” katanya.

Bemnus ingin menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan sejumlah pihak memanfaatkan situasi ini untuk tujuan negatif. Mereka mengajak semua pihak untuk berpikir secara jernih dalam menghadapi situasi seperti ini.

“Kami tidak ingin ada perbedaan pandangan yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi, yang sengaja memprovokasi kondisi dan salah menafsirkan bahasa atau kata yang sebenarnya tidak menjadi fokus kita. Yang kita cari bukanlah pemimpin yang sempurna, tapi justru perbedaan pandangan. Tetapi, apa yang terjadi adalah konflik antara sesama,” ucapnya.

Penjelasan Polri mengenai Pernyataan Kapolri

Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud dari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan yang diungkapkan dalam acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan bahwa secara keseluruhan, Kapolri mengirimkan pesan tentang kesatuan dalam keberagaman hingga faktor pendinginan (cooling system).

“Kami ingin menyampaikan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Seluruh video dari acara tersebut dapat dilihat secara lengkap, di mana di dalamnya terkandung pesan-pesan dari Bapak Kapolri yang berhubungan dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, serta menjaga suasana kondusif,” ujar Trunoyudo dalam keterangannya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (12/1/2024).

READ  Kisah Inspiratif Hemriadi: Menuju Impian Menjadi Dokter Polisi Meskipun Disabilitas

Trunoyudo menjelaskan bahwa estafet kepemimpinan yang dimaksud adalah kelanjutan dari era Presiden RI ke-1, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ke-7, Joko Widodo. Ia juga menyatakan pentingnya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap pemimpin.

“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah kelanjutan dari perjuangan pembangunan Indonesia sejak Presiden pertama Ir. Sukarno hingga Presiden ke-7 Ir. Joko Widodo. Pembangunan ini harus berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya. Kepemimpinan yang bergantian ini harus dilanjutkan oleh siapa pun calon pemimpin baru dan programnya,” ujarnya.

Trunoyudo menegaskan netralitas institusi Polri di Pemilu 2024. Kapolri pun, menurutnya, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri terkait netralitas.

“Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri untuk berkomitmen dalam menjaga netralitas Polri sesuai dengan amanah UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ucapnya.

Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu yang damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri memiliki komitmen untuk menjaga keamanan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 ini, dengan tujuan terwujudnya pemilu yang aman dan damai serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.