indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Kejadian mengenaskan terjadi ketika dua pria yang masih dalam misteri tiba-tiba memukuli Steven Arthur Ristiady, seorang asisten dari Saipul Jamil. Namun, kepolisian akhirnya berhasil mengungkap identitas kedua pelaku yang ternyata adalah warga sipil.
Kronologi penganiayaan yang melibatkan dua pria terhadap asisten Saipul Jamil ternyata berawal dari insiden serempetan. Kedua pria tersebut adalah RP alias Ucok (26) dan I alias Busuk (23). Ucok adalah orang yang memakai jaket hitam dan helm hitam serta terlibat dalam pemukulan terhadap Steven saat polisi menangkapnya di Jakarta Barat.
“Peristiwa itu dimulai ketika Ucok menarik rambut tersangka penyalahgunaan narkoba bernama S dan memukul bibir tersangka menggunakan tangan kanan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, pada Jumat (12/1/2024).
Tersangka kedua atas nama I alias Busuk memiliki usia 32 tahun. Saat kejadian, tersangka menggunakan helm berwarna abu-abu dan jaket berwarna merah marun.
“Kedua tersangka akan dikenai pasal 170 KUHP yang dapat mengakibatkan hukuman penjara maksimal 5 tahun,” kata petugas penegak hukum.
Penangkapan terhadap dua orang warga sipil ini sekaligus menjadi penegasan dari Kombes Syahduddi bahwa tidak ada polisi yang terlibat melakukan pemukulan terhadap asisten Saipul Jamil.
Kronologi Kejadian
Pada kesempatan yang sama, Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Muharam Wibisono menjelaskan bahwa pelaku RP dan I merupakan warga sipil. Keduanya merasa emosi karena salah satu teman mereka menjadi korban penabrakan oleh asisten Saipul Jamil saat dikejar oleh polisi.
“Jadi awalnya itu ada kejadian ditabrak oleh asistennya dari SJ ya, sehingga inilah yang membuat para pelaku ini melancarkan aksinya dengan mengejar. Karena dia merasa sudah ditabrak, temannya terluka, jadi semakin semangat mengejar,” kata Wibi.
Muharam menjelaskan bahwa setelah mobil yang dikendarai asisten Saipul Jamil berhenti, kedua pelaku langsung melakukan penganiayaan sebagaimana terlihat dalam video yang viral. Dia mengungkapkan bahwa polisi berhasil mengidentifikasi pelaku dan menangkap mereka.
“Kejadian dimulai ketika terjadi pengejaran dan kemudian berhenti di jalur busway, seperti yang terlihat dalam video viral. Kedua orang yang terlibat langsung melakukan aksi penganiayaan tanpa pikir panjang, dengan menjambak dan memukul. Setelah kami selidiki, ternyata mereka bukan anggota, dan itulah alasan mengapa kami segera mencari kedua pelaku tersebut,” jelas Muharam.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya…..
Dalam sebuah artikel sebelumnya, telah dijelaskan bahwa terjadi penganiayaan terhadap seorang asisten yang bekerja untuk Saipul Jamil. Namun, berdasarkan penjelasan saksi-saksi, insiden tersebut bermula dari serempetan antara kedua pelaku dengan korban sebelum akhirnya berujung pada perbuatan kekerasan.
Saksi yang melaporkan kejadian ini menjelaskan bahwa kedua pelaku merupakan warga setempat yang sering berkumpul di sekitar wilayah kejadian. Warga-warga lainnya ikut mengejar pelaku karena penasaran dengan kehebohan yang terjadi pada saat itu.
“Warga ini memang saat kejadian sedang melintas dan memang warga-warga ini, para pelaku ini, sering nongkrong di area yang terjadinya tindak pidana penabrakannya ya. Mereka yang sering nongkrong di situ dan ketika itu melihat ada ribut-ribut, kejar mengejar, dia ikuti secara tidak sengaja dia mengikuti karena ingin tahu ada apa dan ditabrak,” ungkap Muharam.
Muharam mengatakan kedua pelaku diamankan sehari setelah kejadian. Mereka ditangkap di kawasan Pesing, Jakarta Barat. Polisi memastikan keduanya melakukan penganiayaan dalam kondisi tidak terpengaruh narkoba.
“Tanggal 6 (ditangkap). Itu kan kejadian tanggal 5, karena viral kita kan pastikan ini anggota polisi apa bukan. Tanggal 6 nya kita langsung koordinasi dengan Polsek Tambora apakah ini anggota atau bukan, kita dalami ternyata bukan,” papar Muharam.
“Nah itu kita langsung lakukan upaya penangkapan dan pengamanan yang bersangkutan. Di daerah pesing, mereka koperatif ketika kita tanya, kita interogasi pada saat melakukan penangkapan ternyata mereka mengakui, kita kasih video dan lain-lain, mereka mengakui, negatif semua (hasil tes urine),” pungkasnya.
Kesimpulan
Dua pria yang melakukan kekerasan terhadap asisten Saipul Jamil, Steven Arthur Ristiady, dilakukan setelah terjadi insiden tabrakan. Kedua pelaku, RP alias Ucok dan I alias Busuk, merasa emosi karena salah seorang teman mereka menjadi korban penabrakan oleh asisten Saipul Jamil saat dikejar oleh polisi. Kronologi penganiayaan ini dimulai ketika Ucok menarik rambut tersangka penyalahgunaan narkoba dan memukulnya, yang akhirnya berujung pada pemukulan terhadap Steven. Identitas kedua pelaku berhasil terungkap dan mereka akan dijerat dengan pasal yang dapat mengakibatkan hukuman penjara maksimal 5 tahun. Polisi menegaskan bahwa tidak ada polisi yang terlibat dalam pemukulan tersebut. Penangkapan terhadap kedua pelaku dilakukan sehari setelah kejadian dan mereka akhirnya mengakui perbuatannya.