Kubu Ganjar Siap Mempererat Kekuatan dengan Kubu Anies di Pilpres Putaran Kedua

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi pernyataan Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, mengenai kemungkinan bergabungnya kubu Anies-Cak Imin dengan kubu Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden putaran kedua. Menurut PPP, peluang untuk terjadinya koalisi di putaran kedua tersebut bisa saja terjadi.

“Ya kalau melihat dari sejumlah lembaga survei, pilpres itu kemungkinan 2 putaran, soal 2 putaran nanti peluang koalisi ya bisa saja terjadi,” ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek, Jumat (12/1/2024).

Meskipun demikian, Awiek menyatakan bahwa saat ini fokus mereka adalah untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada pemilihan tanggal 14 Februari mendatang. Awiek juga menilai bahwa berdasarkan tren yang terjadi, kemungkinan akan terjadi putaran kedua dalam Pilpres.

“Tetapi hari ini, kita fokus dulu untuk bisa memenangkan pemilih pada 14 Februari mendatang,” kata Awiek.

“Tapi jika dilihat dari tren saat ini, nampaknya Pilpres akan berlangsung dalam dua putaran,” tambahnya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla (JK) membicarakan peluang bergabungnya koalisi 01 dan 03. JK berpendapat bahwa pembentukan koalisi baru biasanya tergantung pada urutan partai politik (parpol) pemenang dalam Pemilu 2024.

“Biasanya yang selalu bersatu itu, yang nomor, artinya partai yang ranking-nya ya, bukan nomornya, ranking 2 dan 3 biasanya itu sehingga bikin koalisi baru. Saya juga dulu waktu 2004, kan banyak partai itu, ada koalisi baru, tapi kita tetap menang,” kata JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

Saat ditanya mengenai peluang terbentuknya koalisi baru, JK kembali menegaskan bahwa semuanya tergantung pada keputusan partai politik. Menurutnya, partai politik memiliki hak untuk menentukan arah perjalanan partainya.

“Ya tergantung partai masing-masing dan selalu begitu. Ini asal level 3, maka yang menentukan suara itu yang terakhir di mana diarahkan partainya,” tegasnya.

READ  Sudah Saatnya Pelayanan Kesehatan "Jemput Bola" oleh Syarief Hasan

Saksikan Live DetikPagi:

Kubu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), memberikan sinyal positif untuk berkolaborasi dengan kubu Anies Baswedan dalam pilpres putaran kedua nanti. Meskipun keduanya berasal dari partai yang berbeda, Ganjar berharap bisa membangun sinergi untuk mencapai kemenangan.

Kubu Ganjar Pranowo, calon presiden dari Partai Amanat Nasional (PAN), memberikan sinyal bahwa ia terbuka untuk merangkul kubu Anies Baswedan di putaran kedua Pilpres. Pernyataan ini menjadi sorotan setelah Ganjar mencatatkan kemenangan telak dalam putaran pertama.

“Saya menyadari bahwa untuk memenangkan Pilpres, dibutuhkan dukungan dari berbagai kalangan. Saya siap berkolaborasi dengan kubu Anies jika itu yang terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara,” kata Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan media ini.

Meskipun sebelumnya terdapat perbedaan pendapat antara kedua kubu, Ganjar mengatakan bahwa ia siap untuk berdialog dan mencari kesepahaman demi mencapai cita-cita bersama. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam menjaga stabilitas politik dan perekonomian negara.

“Kita harus bisa melebur perbedaan dan fokus pada hal-hal yang bisa membuat negara kita maju. Partai kami telah membuka pintu untuk negosiasi dan kami berharap kubu Anies akan merespons dengan baik,” ujar Ganjar.

Terkait program-program yang akan diusung dalam koalisi dengan Anies, Ganjar menegaskan bahwa ia akan mengambil yang terbaik dari masing-masing kubu. Ia juga berkomitmen untuk bekerja keras dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Para analis politik menilai, langkah Ganjar untuk membuka kemungkinan koalisi dengan Anies merupakan strategi yang cerdas. Koalisi ini dapat menguntungkan kedua belah pihak, memperluas basis pemilih, dan memberikan daya saing yang kuat dalam pertarungan pilpres kedua.

READ  Cak Imin Minta Polisi Telusuri Temuan PPATK Rp 195 Miliar untuk 21 Parpol

Selain itu, langkah Ganjar juga membuktikan bahwa kepemimpinan yang inklusif dan mengutamakan kepentingan nasional jauh lebih penting daripada loyalitas politik yang sempit.

Kesimpulan

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan bahwa peluang terbentuknya koalisi antara kubu Anies-Cak Imin dengan kubu Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden putaran kedua bisa saja terjadi. Meskipun demikian, fokus saat ini adalah memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud pada pemilihan tanggal 14 Februari. Kubu Ganjar juga memberikan sinyal positif untuk berkolaborasi dengan kubu Anies dalam pilpres putaran kedua, dengan tujuan membangun sinergi untuk mencapai kemenangan. Pada akhirnya, langkah ini dianggap sebagai strategi cerdas yang dapat menguntungkan kedua belah pihak dan memperluas basis pemilih.