Optimalkan Ruang Terbatas di Perkotaan Menjadi Lumbung Pundi-pundi

indotim.net (Minggu, 03 Maret 2024) – Menjalani kehidupan di kawasan perkotaan yang padat seperti Jakarta tidaklah mudah. Tingginya biaya hidup serta kelangkaan lahan seringkali membuat peluang bagi ide bisnis dan pengelolaan lahan terasa terbatas.

Bahkan tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa berkebun di daerah perkotaan adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Namun, anggapan tersebut tidak lagi berlaku sejak munculnya sistem perkebunan di tengah kota.

Sistem pertanian ini dikenal dengan istilah Urban Farming. Melakukan urban farming tidak hanya sekadar memanfaatkan lahan kosong, tetapi juga memberikan kontribusi dalam perang melawan perubahan iklim dan menjaga kelestarian lingkungan kota.

Jika Anda tertarik, mari kita pelajari lebih lanjut tentang konsep urban farming di bawah ini.

Apa itu Urban Farming?

Dikutip dari blog.eigeradventure.com, istilah urban farming ini adalah konsep berkebun yang dilakukan di lahan terbatas, seperti pekarangan rumah, teras, balkon, dan lainnya.

Dengan mengoptimalkan ruang sempit di perkotaan, Anda dapat menciptakan ladang cuan yang produktif dan lebih menyehatkan lingkungan sekitar. Urban farming juga dapat menjadi solusi bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan namun ingin tetap berkebun.

Sebelum memulai urban farming, sebaiknya kamu mengetahui berbagai jenisnya terlebih dahulu. Menurut simplicable.com dan online.aurora.edu, urban farming memiliki variasi seperti vertikultur, hidroponik, aquaponik, wall garden, dan jenis lainnya. Pilihlah jenis urban farming yang cocok dengan luas tempat yang tersedia dan media tanam yang akan digunakan.

Tips Melakukan Urban Farming

Kegiatan urban farming adalah kegiatan yang terbilang cukup mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan berkebun dengan media tanah. Media yang digunakan untuk melakukan urban cenderung lebih mudah didapatkan di daerah perkotaan besar karena media yang digunakan biasanya berupa barang bekas, diantaranya yaitu botol air, kaleng, dan paralon bekas.

READ  Perayaan Dharma Samudera: Mengenang Momentum 15 Januari

Setelah menentukan jenis urban farming yang sesuai, langkah berikutnya adalah memahami tips-tips penting dalam melaksanakannya. Berikut adalah beberapa tips dari berbagai jenis urban farming yang bisa dijadikan contoh:

1. Aquaponik

Jenis aquaponik adalah konsep berkebun yang menggabungkan budidaya ikan sekaligus. Dalam metode ini, kotoran ikan digunakan sebagai pupuk organik. Tanaman yang sering dipakai termasuk kangkung, pakcoy, dan selada. Jenis ikan yang biasa digunakan meliputi ikan lele, nila, dan ikan mas.

Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas tentang cara memanfaatkan ruang sempit di perkotaan untuk menciptakan ladang cuan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah aquaponik.

Keunggulan dari penggunaan metode aquaponik adalah produk yang dihasilkan ada 2 jenis, yaitu ikan dan sayuran. Dengan menggunakan sistem ini, Anda bisa mendapatkan manfaat ganda dari ladang cuan yang Anda kelola.

2. Vertikultur

Jenis vertikultur merupakan konsep yang bisa dimanfaatkan dengan cara menggunakan media tanam yang dibertingkat ke atas, umumnya dengan memanfaatkan paralon atau botol bekas yang disusun secara vertikal. Tanaman yang cocok untuk ditanam menggunakan metode ini antara lain bayam, sawi, seledri, anggur, dan strawberry.

Keunggulan dari cara ini adalah kemampuannya untuk diterapkan di ruang yang terbatas namun mampu menghasilkan hasil yang melimpah.

3. Hidroponik

Sama seperti aquaponik, metode hidroponik memanfaatkan air sebagai media tanamnya. Namun, metode hidroponik menggunakan media air mengalir terpisah yang sudah dicampur dengan nutrisi dan disalurkan kepada tanaman.

Banyak orang yang memiliki ruang terbatas di perkotaan cenderung mengabaikan potensi untuk menghasilkan keuntungan tambahan dari rumah mereka. Namun, ada metode yang bisa dimanfaatkan untuk mengubah area sempit di rumah menjadi ladang cuan yang menguntungkan.

READ  Untidar Magelang: Membuat Pembibitan Anggrek Bulan yang Menarik, Dijual dengan Harga Rp 90 Ribu per Pohon

Keunggulan dari metode ini terletak pada kemudahan perawatannya, yang jauh lebih sederhana dibandingkan dengan teknik aquaponik yang seringkali memerlukan perhatian ekstra.

4. Wall Garden

Metode wall garden sangat cocok diterapkan di area sempit rumah perkotaan. Konsepnya mirip dengan vertikultur namun dengan memanfaatkan dinding sebagai media tanam. Beberapa contoh tanaman yang sesuai dengan metode wall garden ini antara lain umbi-umbian, cabai, tomat, serta berbagai jenis tanaman hias.

Keunggulan dari metode ini adalah sangat minimnya penggunaan lahan. Hanya dengan berbekal tembok rumah yang terpapar sinar matahari, Anda sudah bisa menanam berbagai macam tanaman. Bukan hanya sayuran, tetapi juga tanaman hias untuk mempercantik rumah.

Itulah pengenalan dan beberapa tips dalam melakukan urban farming. Bagaimana teman-teman, setelah kalian mengenal urban farming yang penuh manfaat ini, apakah kalian tertarik untuk mencobanya?