Maruarar Sirait Meninggalkan PDIP: Jejak Politik yang Meninggalkan Banyak Tanda Tanya

indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Politikus PDIP Maruarar Sirait atau Ara mengumumkan keputusannya untuk pamit dari PDIP. Bagaimana perjalanan karir politik Ara selama bergabung dengan PDIP?

Ara diketahui mendatangi DPP DPIP, Jakarta Pusat, Senin (15/1) sekitar pukul 18.19 WIB. Usai keluar dari DPP, Ara menyampaikan permohonan maaf dan pamit dari PDIP.

“Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal, tetap bersama PDI Perjuangan tapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDI Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional, dan lebih berkualitas daripada saya. Saya mohon pamit, merdeka,” kata Ara di DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).

Maruarar Sirait, atau yang akrab dipanggil Ara, lahir di Medan pada tanggal 23 Desember 1969. Namun, masa sekolahnya dihabiskan di Jakarta dan Bandung sebelum melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Parahyangan.

Setelah menyelesaikan kuliah, Maruarar Sirait aktif terlibat dalam politik praktis dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Keputusannya untuk bergabung dengan PDIP ini mengikuti jejak ayahnya, Sabam Sirait.

Maruarar Sirait merupakan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan selama tiga periode, yaitu 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Selama menjadi anggota DPR, Maruarar Sirait dikenal sebagai sosok yang vokal dan aktif di Senayan.

Selain itu, Ara juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga PDI Perjuangan pada masa bakti 2005-2010. Salah satu inisiatifnya adalah pendirian Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap PDI Perjuangan di bidang kepemudaan pada tahun 2005.

Menyampaikan Terima Kasih kepada Megawati

Terbaru, Ara menyatakan bahwa ia akan mengundurkan diri dari PDIP. Ara sudah bertemu dengan para petinggi PDIP sebelumnya.

READ  Lobelia: Tips Menanam Untuk Hasil Lebih Maksimal

“Saya tadi sudah bertemu dengan Pak Utut Adianto, Wakil Sekjen, dan juga dengan Bapak Rudianto Tjen, Wakil Bendahara Umum,” ujar Ara.

Ara juga mengucapkan terima kasih kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, karena sudah memberikan ruang baginya untuk berpolitik bersama PDIP.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Mega Mas Hasto dan jajaran partai yang selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan,” ujar Ara.

Kesimpulan

Maruarar Sirait, atau Ara, seorang politikus PDIP, mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan partai tersebut. Setelah aktif bergabung dengan PDIP, Ara berhasil menjadi anggota DPR selama tiga periode dan juga menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga. Dalam pengunduran dirinya, Ara mengucapkan terima kasih kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memberikan kesempatan baginya untuk berpolitik di PDIP.