Masinton vs Nusron: Pertempuran Relawan Anies-Ganjar yang Beralih ke Prabowo-Gibran

indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, beradu pendapat dengan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Keduanya membahas mengenai migrasi relawan dari kubu Anies Baswedan dan kubu Ganjar Pranowo ke kubu Prabowo Subianto.

Perpindahan dukungan ini berawal dari pengumuman bersama oleh kelompok relawan Turun Tangan yang mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP). Pengumuman tersebut mendapatkan apresiasi dari Wakil Komandan TKN Golf Bidang Relawan, Ahmad Gojali Harahap.

Pada hari Jumat (12/1), Pengumuman dukungan tersebut disampaikan di Media Center TKN Prabowo-Gibran di Jakarta. Gojali, salah satu narasumber, mengaku gembira dengan organisasi relawan yang akhirnya memutuskan untuk bergabung dan mendukung pasangan calon nomor urut 02.

“Akhir-akhir ini terutama setelah debat ketiga dalam pemilihan presiden migrasi dukungan kepada Pak Prabowo semakin banyak dan terus mengalir,” ujar Gojali.

Gojali kemudian mengingatkan bahwa belum lama ini, Prabowo-Gibran juga mendapat dukungan dari Pendukung Anies-Muhaimin (PAM) dan Pejuang PPP. Gojali optimistis bahwa Prabowo-Gibran memiliki peluang untuk menang dalam satu putaran.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran teman-teman ini, kita dapat memperkuat peluang kemenangan kita pada putaran selanjutnya,” ungkap Gojali.

Di forum yang sama, inisiator Gerakan Turun Tangan Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi, menjelaskan alasan pihaknya beralih dukungan ke Prabowo-Gibran. Menurutnya, penampilan Anies Baswedan dalam debat capres ketiga yang menyerang Prabowo secara pribadi tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan.

“Mungkin Pak Prabowo tidak terlalu pandai dalam berdialektika, tetapi kami melihat bahwa Pak Prabowo telah berkontribusi dengan baik bagi negara ini. Itulah salah satu alasan mengapa kami beralih ke kubu Prabowo-Gibran,” ujar Sanghyang.

Pada sisi lain, Ketua Umum Sahabat Ganjar Pranowo (SGP), Ahmad Muhdlor Ihsan, menyatakan bahwa mereka beralih dukungan ke Prabowo-Gibran karena merasa tidak dihargai.

READ  Upaya Kejar Pengemplang Pajak oleh Sri Mulyani: Petugas Pajak Masih Tantangan

“Mohon maaf, selama 2 tahun kami telah menghabiskan Rp 2,2 miliar. Alasan SGP menarik dukungannya karena kami, Ketua Umum SGP dan seluruh pengurus di seluruh Indonesia, merasa harga diri kita telah diinjak-injak,” ucap Muhdlor.

Muhdlor menjelaskan bahwa SGP telah dibubarkan pada tanggal 26 Desember 2023. Setelah itu, mereka membentuk Barisan Santri Indonesia (BSI).

“BSI (Barisan Santri Indonesia) bertekad bulat untuk memenangkan pasangan 02, yaitu Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran,” ujar Muhdlor.

Dapatkan berita lengkapnya di halaman selanjutnya.

Masinton Menuduh Dukungan Dikondisikan

Masinton memberikan tanggapan terhadap migrasi dukungan tersebut. Ia menuduh bahwa pengumuman pergeseran dukungan sudah direncanakan sebelumnya.

“Ya memang biasa hal seperti itu sudah direncanakan sebelumnya, bukan hanya organisasi relawan yang lebih mudah berpindah, tetapi partai pun bisa dimanipulasi,” kata Masinton Pasaribu di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).

Masinton menyatakan bahwa manipulasi juga terjadi tidak hanya terhadap organisasi relawan, tetapi juga terhadap partai politik. Ia mencontohkan beberapa deklarasi di Jawa Tengah yang kelihatannya dilakukan oleh PDIP karena menggunakan bendera PDIP.

“Terkait beberapa kali mobilisasi relawan yang seolah-olah berasal dari PDIP, seperti saat pendaftaran dengan membawa bendera PDIP dan beberapa deklarasi di Jawa Tengah dan sebagainya, tidak hanya terhadap PDIP saja, partai-partai pendukung pasangan calon lain juga melakukan mobilisasi semacam ini. Meskipun cara ini tidak etis dan tidak memiliki etika dalam proses politik, sejak awal kita mencoba memaklumi,” ungkapnya.

Nusron Membalas Masinton

Nusron Wahid tidak tinggal diam dan memberikan balasan atas pernyataan Masinton. Ia mempertanyakan bagaimana caranya untuk mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat.

READ  Terungkap Modus Pungli di Rutan KPK, Ada Jasa Cas HP yang Menghebohkan

“Silakan Pak Masinton mau mengatakan apa. Apakah kita dapat mengendalikan orang-orang cerdas dan terhormat?” ujar Nusron kepada wartawan, pada hari Minggu (14/1).

Nusron menyampaikan bahwa mayoritas relawan beralih mendukung Prabowo dan Gibran karena adanya program yang ditawarkan. Ia menegaskan bahwa perpindahan dukungan ini merupakan fakta yang terjadi di lapangan.

“Faktanya, fenomena migrasi relawan dari kubu Anies-Ganjar ke kubu Prabowo-Gibran memang ada dan nyata. Banyak orang yang beralih dukungan karena tertarik dengan program dan figur Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka yang dianggap memiliki karakter yang tenang dan menenangkan, meskipun sebelumnya sempat diragukan,” jelas Masinton.

Kesimpulan

Artikel ini membahas tentang pertempuran antara relawan Anies-Ganjar yang beralih dukungan ke Prabowo-Gibran. Dalam artikel ini dijelaskan mengenai pengumuman dukungan oleh kelompok relawan Turun Tangan dan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP) kepada Prabowo-Gibran. Terdapat juga penjelasan alasan migrasi dukungan dari inisiator Gerakan Turun Tangan Yogyakarta dan Ketua Umum SGP. Dalam perkembangan ini, Masinton Pasaribu menuduh bahwa pengumuman tersebut sudah direncanakan sebelumnya dan Nusron Wahid membalas dengan mempertanyakan bagaimana caranya mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan gambaran tentang dinamika migrasi dukungan yang terjadi dalam pemilihan presiden.