Peran Penting Meningkatkan Kesejahteraan Guru Pengajar Al-Qur’an dalam Mencerdaskan Bangsa

indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyampaikan keprihatinannya terhadap kesejahteraan para guru, termasuk ustadz-ustadzah yang mengajar Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh dari mengajar Al-Qur’an masih jauh dari mencukupi.

Menurut HNW, perjuangan dan pengabdian para guru Al-Qur’an tidak bisa dianggap remeh. Para guru memiliki tanggung jawab penting dalam mencerdaskan generasi muda. Namun, ironisnya, guru-guru pengajar Al-Qur’an masih belum merasakan kesejahteraan yang layak.

Hal tersebut diungkapkan olehnya usai kunjungan Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an (FKPQ) DKI Jakarta di Gedung Nusantara V Komplek MPR, Jakarta, Jumat (19/1/2024). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua FKPQ DKI Jakarta Ustadz Ade Syaefudin.

“Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengapresiasi guru-guru Pendidikan Al-Qur’an. Bukan hanya melalui UU atau mengubah UU, terlebih bergantung hanya pada peraturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Ada banyak pihak, termasuk lembaga zakat, yang dapat bekerja sama untuk memikirkan dan meningkatkan kesejahteraan para guru pengajar Al-Qur’an, dan itu harus segera dilakukan,” ujar HNW dalam keterangannya, pada Minggu (21/1/2024).

Dalam mengajarkan Al-Qur’an menurut HNW, di era politik seperti sekarang, para guru juga memiliki peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai utama yang terkandung dalam Kitab Suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nilai-nilai tersebut sangat relevan dalam konteks politik saat ini.

Seorang narasumber dengan inisial HNW mengemukakan pentingnya meningkatkan kesejahteraan guru pengajar Al-Qur’an. Ia menjelaskan bahwa dalam mendidik anak-anak untuk mempelajari Al-Qur’an, seorang guru perlu mendapatkan perhatian dan penghargaan yang layak.

Selain itu, HNW juga menekankan nilai-nilai penting yang harus dipegang oleh seorang guru Al-Qur’an. Antara lain adalah iman, taqwa, amanah, dan ukhuwah. Hal ini penting agar guru dapat memberikan teladan dan membimbing murid-muridnya dengan baik.

READ  Prabowo Seru Bicara Pemimpin Muda saat Resmikan 15 Titik Air di Bangkalan

Mengenai pelarangan-pelarangan dalam kehidupan sehari-hari, HNW juga menyebutkan larangan-larangan seperti menipu, berkhianat, berlaku dhalim, dan sejenisnya. Semua ini perlu menjadi panduan dalam menjalani kehidupan, terlebih di era politik saat ini.

“Di tahun-tahun politik seperti sekarang, nilai-nilai tersebut sangat penting. Berpolitik dengan iman, taqwa, dan ukhuwah tidak memecah belah, tidak khianat, tidak memfitnah, dan tidak mengumbar hoax juga penting untuk diingatkan kembali oleh para guru Al-Qur’an kepada kita semua, agar pemilu yang sudah di depan mata, ini menjadi pesta demokrasi yang bermartabat,” ujar HNW.

Menurut HNW, kolaborasi antara para guru dan pemerintah DKI Jakarta sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam hal ini, mereka harus saling bekerja sama untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing guna mencapai tujuan dalam bernegara. HNW juga menekankan pentingnya melanjutkan kolaborasi yang baik yang dilakukan pada masa pemerintahan sebelumnya, bukan menghilangkan hal-hal baik yang telah ada sebelumnya.

“Kami di parlemen tidak pernah lelah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, termasuk para guru Al-Qur’an. Namun, masih belum semua keinginan tersebut dapat terwujud. Salah satunya adalah keinginan untuk mengalokasikan 20 persen anggaran Pendidikan dari APBN agar dapat mencakup semua guru, termasuk guru Al-Qur’an,” jelas HNW.

Sementara itu, Ustad Ade Syaefudin mengatakan perjuangan para pengajar Al-Qur’an ini sangat membanggakan. Dia menjelaskan mereka tetap melaksanakan tugasnya meski penghasilan yang diperoleh berupa ‘Honda’ (honor dari Allah) dan jauh di bawah pasukan orange. Beruntung banyak orang yang tidak membiarkan situasi tersebut dan ikut mengusahakan perbaikan meski tidak mengutarakannya secara terbuka.

Pada kesempatan tersebut, Ade Syaefudin mewakili para guru pendidikan Al-Qur’an juga berterimakasih atas perjuangan HNW yang telah mengusahakan bantuan dari Kementerian Sosial. Meski perjuangan tersebut tidak diketahui oleh para guru yang menerima.

READ  Dukung Gelaran 'Pecah Seribu VW', Bamsoet Ajak Komunitas RI-Dunia

“Sudah banyak yang Pak Hidayat usahakan untuk guru-guru Pendidikan Al-Qur’an. Harapan kami, Bapak tidak lelah terus membantu mewakili dan memperjuangkan aspirasi para guru, termasuk untuk memperoleh anggaran operasional yang memang sangat dibutuhkan lembaga Pendidikan Al-Qur’an,” tutup Ustad Ade Syaefudin.

Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel ini adalah pentingnya meningkatkan kesejahteraan guru pengajar Al-Qur’an dalam mencerdaskan bangsa. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menekankan bahwa perjuangan dan pengabdian para guru Al-Qur’an tidak bisa dianggap remeh, namun sayangnya mereka masih belum merasakan kesejahteraan yang layak. HNW mengemukakan bahwa ada berbagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan guru, seperti melalui kerjasama dengan lembaga zakat dan menegaskan nilai-nilai penting yang harus dipegang oleh seorang guru Al-Qur’an. Kolaborasi antara para guru dan pemerintah juga dianggap sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.