indotim.net (Kamis, 18 Januari 2024) – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta warga NU untuk tidak memilih calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Namun, Waketum NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali menyindir Gus Ipul sedang panik.
“Gus Ipul jangan panik dong, ya karena survei Anies semakin naik kali ya,” ujar Mad Ali kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Menurut NasDem, Gus Ipul tidak perlu panik. Mereka berpendapat bahwa hasil survei menunjukkan popularitas Anies semakin meningkat.
Mad Ali menyatakan bahwa Abu Bakar Ba’asyir memiliki kebebasan untuk mendukung calon presiden mana pun yang diinginkannya. Baginya, itu adalah hak politik Ba’asyir yang patut dihormati.
“Abu Bakar Ba’asyir memiliki hak politik yang sama dengan kita-kita, sehingga pernyataan Gus Ipul sangat diskriminatif, dan seharusnya tidak perlu ditanggapi,” ujar Mad Ali.
Mad Ali tidak khawatir bahwa dukungan Ba’asyir akan mempengaruhi dukungan untuk Anies. Dia mengajak masyarakat untuk menjalani tahun politik dengan sukacita.
“Warga NU sudah cukup dewasa dalam berpolitik sehingga imbauan Gus Ipul pasti tidak akan menjadi tolak ukur masyarakat NU, karena ya Gus Ipul juga bukan menjadi sesuatu yang sentral,” tegasnya.
Sementara itu, Bendahara Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengkritik pernyataan Gus Ipul yang dianggap tendensius. Dia menyindir Sekretaris Jenderal PBNU yang katanya netral.
“Saya rasa ini sudah sangat offside dan tendensius dari seorang Sekjen PBNU yang katanya netral,” ujar Sahroni.
Menurut NasDem, Gus Ipul tidak perlu khawatir dengan naiknya survei Anies. Partai ini menganggap bahwa dukungan masyarakat merupakan hal di luar kendali paslon. Sahroni, salah satu pengurus NasDem, mengatakan bahwa siapapun berhak memberikan dukungan dan didukung.
“Masa paslon bilang ‘Hei, saya hanya mau didukung sama A ya, yang BCDE jangan dukung saya’ nggak mungkin gitu,” ujar Sahroni.
“Beda cerita kalau AMIN merangkul dan menjadikan Ba’asyir sebagai Timses, nah itu baru yang mungkin akan ribut. Saya pun pribadi nggak setuju,” sambungnya.
Gus Ipul sebelumnya mengingatkan kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) agar tidak sembarangan memilih calon presiden pada 2024. Dia juga menegaskan kembali agar tidak memilih pasangan calon yang didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir dengan beberapa alasan yang dikemukakan.
“Pertama, saya berharap warga NU datang ke TPS pada tanggal 14 Februari itu untuk menggunakan hak pilihnya dalam rangka memilih pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” ujar Gus Ipul saat memulai pesannya kepada warga NU, seperti yang dilansir oleh situs detikJatim, Rabu (17/1).
“Nah, dari calon-calon yang ada, tentu kita harus melihat rekam jejaknya, dan sekaligus juga kita lihat siapa pendukungnya. Kita mengimbau kepada warga NU untuk bisa memilih dan memilah siapa yang kira-kira layak untuk dipilih,” imbuhnya.
Lalu, Gus Ipul menjelaskan alasannya mengapa ia meminta warga NU untuk tidak memilih paslon yang didukung oleh Abu Bakar Ba’asyir. Gus Ipul menyebutkan bahwa warga NU memang merupakan umat Islam, namun Muslim di Indonesia hidup berdampingan dengan agama lain. Oleh karena itu, Gus Ipul tidak sependapat dengan pernyataan Abu Bakar Ba’asyir.
“Nah, melihat rekaman Ustaz Abu Bakar Ba’asyir tentang alasan memilih presiden, itu menurut saya berbeda dengan cara kita warga NU sesuai para kiai untuk memilih seorang pemimpin,” ucap Gus Ipul.
“Saya mengimbau warga NU agar tidak memilih calon yang didukung oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir. Ini menjadi pertimbangan bagi warga NU dan kami ingin posisi PBNU dipahami dengan baik. Kami prihatin dengan tim sukses calon tertentu yang berpikir salah. Seharusnya calon ini mendekati dan merangkul, tetapi malah mengembangkan wacana yang tidak baik bagi NU,” tambah Gus Ipul.
Saksikan Live DetikPagi:
Kesimpulan
Meskipun Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta warga NU untuk tidak memilih calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, Waketum NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali menyindir Gus Ipul sedang panik. Menurut NasDem, Gus Ipul tidak perlu panik karena hasil survei menunjukkan popularitas Anies semakin meningkat. NasDem juga berpendapat bahwa Abu Bakar Ba’asyir memiliki kebebasan untuk mendukung calon presiden mana pun yang diinginkannya. Mad Ali tidak khawatir bahwa dukungan Ba’asyir akan mempengaruhi dukungan untuk Anies. Sementara itu, Bendahara Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengkritik pernyataan Gus Ipul yang dianggap tendensius. Menurut NasDem, Gus Ipul tidak perlu khawatir dengan naiknya survei Anies karena dukungan masyarakat merupakan hal di luar kendali paslon.